Menantu Dewa Obat -
Bab 1267
Bab 1267 Kebohongan Doddy
Reva yang tiba-tiba marah membuat semua orang terkejut.
Air muka si gemuk Doddy tampak agak berubah lalu dengan canggung dia tertawa kecil dan berkata, "Tuan Lee, aku... aku benar-benar tidak bohong..."
Sang pangeran juga ikut bingung, "Reva, apa kau salah paham dengan sesuatu?"
Reva menggelengkan kepalanya: “Sejak awal aku sudah merasa penasaran. Kalau mereka hanya ingin berurusan dengan hewan penjaga itu, mereka bisa langsung membayar harga tinggi kepada orang- orang yang berilmu tinggi saja. Untuk apa mengajak begitu banyak anggota dari keluarga terpandang?"
"Apalagi, begitu para anggota dari keluarga terpandang ini terluka maka biaya kompensasi yang diperlukan juga akan lebih tinggi."
"Para petani herbal obat ini bukan orang bodoh. Jadi mengapa mereka rela membayar dengan harga seperti itu?"
"Saat melihat orang-orang tadi itu akhirnya aku mengerti sekarang."
"Tujuan utama mereka mengajak kita semua datang adalah ingin menggunakan kekuatan kita untuk berurusan dengan orang-orang di atas gunung itu!"
Air muka setiap orang berubah dan bersamaan dengan itu semua orang juga menatap ke arah para petani herbal obat
itu.
Air muka Doddy juga langsung berubah sepenuhnya dan tubuhnya mulai tampak agak gemetaran.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa apa yang dikatakan Reva itu memang benar!
Sang pangeran adalah orang pertama yang merasa geram, "Brengsek, kalian ini benar-benar bajingan. Ternyata kalian sedang membohongi kami!"
"Keparat, biar aku bunuh kalian dulu saja!"
Beberapa petani herbal obat itu bergidik.
Reva langsung menghentikan sang pangeran lalu dengan dingin dia berkata, "Apa gunanya membunuh mereka?"
"Si gemuk Doddy, aku tanya kepadamu, sebenarnya apa identitas dari orang yang ada di atas gunung itu?"
Si gemuk Doddy menghela nafas dengan tak berdaya dan berkata dengan lirih, "Se... sebenarnya aku juga tidak terlalu jelas."
"Aku hanya mendengar dari orang-orang saja, sepertinya orang di atas gunung itu berasal dari ibukota."
"Selain itu, dikatakan sepertinya dia ada hubungannya dengan keluarga Charles di ibukota."
Mendengar hal ini, air muka semua orang langsung berubah.
Keluarga Charles dari ibukota itu adalah keluarga ternama di negara ini.
Kalau hal ini benar-benar ada hubungannya dengan keluarga Charles maka semua orang ini tidak akan berani ikut terlibat di dalamnya!
Ekspresi Reva berubah. Tiba-tiba dia teringat dengan masalah Christian Charles beberapa waktu yang lalu.
Christian Charles yang datang ke daerah selatan ini juga apakah juga demi untuk masalah ini?
Saat melihat semua orang tidak berbicara lalu dengan cepat si gemuk Doddy berkata, "Tetapi, gaess, semua bahan obat. di gunung ini memang ditemukan oleh nenek moyang kita lebih dulu." "Nenek moyang kita membangun desa di sini dan sudah tinggal di sini selama ratusan tahun sambil menunggu bahan obat ini matang."
"Dan sekarang, tiba-tiba orang-orang ini datang lalu hendak merebut bahan obat ini. Bukan... bukankah ini penindasan namanya?"
"Dan saat ini aku memohon bantuan kalian untuk membantu. Apalagi, ini adalah bahan-bahan obat dari daerah selatan, bagaimana kita bisa membiarkan orang-orang luar itu mengambilnya dari wilayah kita?"
Orang-orang dari Sussex dan Yama terdiam. Mereka mempertimbangkan pro dan kontranya.
Reva langsung berkata, "Apa yang kau ucapkan itu memang benar!"
"Semua bahan obat ini adalah barang-barang dari wilayah selatan jadi tentu saja kita tidak bisa membiarkan orang luar mengambilnya!"
Sang pangeran terbahak, "Reva, keren."
“Ayo jalan, aku ikut pergi denganmu.”
"Keluarga Charles apa? Huh, aku malah ingin bertemu dengan mereka!"
Sang pangeran mengikuti Reva dan orang-orang dari Sussex serta provinsi Yama itu langsung mengikuti jejak mereka saat melihat hal ini.
Dengan adanya pangeran itu sudah setara seperti ada raja Gema di sana.
Dengan cepat sekelompok ini mendaki ke atas gunung dan mereka membutuhkan waktu setengah jam lebih untuk sampai ke sebuah tanah dataran di puncak gunung. Begitu sampai di sini, semua orang sudah tampak berkeringat karena semakin dekat mereka akan merasa semakin
panas.
Di sudut tanah dataran ini, tampak sekelompok orang yang berdiri di sana sambil menghalangi satu-satunya jalan untuk naik ke atas gunung.
Ketua dari sekelompok orang ini adalah seorang pemuda gemuk dengan wajah kemerah merahan. Ada jejak aura roh jahat di sudut matanya dan tidak tampak seperti orang baik-baik.
Saat melihat pemuda ini, sudut mulut sang pangeran langsung mencebik seolah-olah dia baru saja bertemu dan melihat musuhnya yang sudah mati.
"Ada apa dengan bocah ini?"
Sang pangeran berbisik.
Reva berkata, "Siapa dia?"
Pangeran: "Hanson adalah keponakannya putri Gema."
"Entah kenapa dia bisa memiliki hubungan dengan Gema. Biasanya dia selalu berlatih ilmu bela dirinya yang luar biasa itu di provinsi Rivoli." "Dan selalu saja melawan aku!"
Reva mengernyitkan keningnya. Kalau benar mereka telah bertemu dengan keponakannya Gema maka situasinya akan menjadi agak repot.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report