Menantu Dewa Obat -
Bab 1287
Bab 1287 Aku pernah memberikan kesempatan kepadamu
Menghadapi masalah seperti ini, Reva sama sekali tidak panik.
Dia tersenyum kecil lalu tiba-tiba dia mengeluarkan siulan kecil dari mulutnya.
Saat mendengarkan suara siulan ini, Anton dan kelima orang lainnya itu merasakan rasa sakit yang tajam di jantung mereka seolah-olah mereka baru saja ditusuk dengan sesuatu. Keenamnya langsung mencengkeram dada mereka dengan tanpa sadar..
Reva bersiul lagi dan jantung keenam orang itu terasa sakit lagi sehingga membuat wajah mereka tampak berkerut.
Wajah Anton langsung memucat. "Reva, apa... apa yang telah kau lakukan kepada kami?"
Reva tersenyum tipis, "Aku lupa bilang."
"Saat berada di taman Dragon Lake waktu itu, aku sudah membubuhkan racun kronis kepada kalian."
"Tadinya aku berencana untuk mengampuni kalian asalkan kalian tidak menggangguku lagi."
"Tetapi, kalian selalu saja bermusuhan denganku dimana-mana sehingga mau tak mau aku harus menangani kalian
lebih dulu!"
Ekspresi Anton dan kelima orang lainnya itu langsung berubah drastis.
Franky berkata dengan marah, "Reva, kau... kau sangat licik..."
Reva mendengus dingin. "Kalian yang menyergapku di sini, apa tidak licik?"
Franky terdiam.
Pada saat ini rasa sakit di jantung mereka semakin menjadi - jadi. Bahkan Anton sendiri pun sudah tidak tahan lagi.
Akhirnya salah seorang kepala keluarga sudah tak tahan lagi.
Dia langsung mengulurkan tangannya dengan gemetaran dan memohon, "Tuan Lee, aku... aku tahu aku sudah salah."
"Tolong maafkan aku. Aku tidak akan pernah berani melawanmu lagi!"
"Mulai sekarang, aku... aku akan pergi dari kota Carson, oh tidak, aku akan pergi dari negara Asia dan tidak akan pernah muncul lagi di hadapanmu..." "Tolong bermurah hatilah, ampuni aku.......”
Saat dia selesai mengatakan ini lalu dua orang lainnya itu juga segera mengikuti dia untuk memohon ampun.
Reva menggelengkan kepalanya. "Sekarang kalian baru memohon kepadaku. Sepertinya ini sudah terlambat."
Mereka bertiga sudah hampir menangis karena merasa ketakutan. Mereka langsung berlutut di tanah dan memohon lagi tetapi Reva malah sama sekali tidak memedulikan mereka.
Anton menggertakkan giginya dan meraung dengan marah, "Untuk apa kalian teriak - teriak seperti itu?"
"Situasinya sudah sampai seperti ini, apa kalian pikir si bajingan ini akan melepaskan kita begitu saja?"
"Hei Reva, kalau kami tidak bisa hidup, kau juga tidak akan bisa!"
"Wehh, kenapa kalian hanya diam saja di sana? Cepat habisi dia!"
Ratusan orang yang ada di sekitar mereka itu langsung bersiap untuk menyerang.
Tiba-tiba Reva berseru: "Berhenti kalian semua!"
"Meskipun kalian bisa membunuhku namun saat orang-orang dari kota Carson datang, apa kalian pikir kalian masih
bisa kabur?"
"Satu nasihat untuk kalian, cepat pergilah sekarang dan aku akan anggap masalah ini tidak ada hubungannya dengan kalian semua!"
"Kalau tidak, dengan tetap berada di sini kalian hanya akan menemui jalan kematian saja."
"Keenam orang ini sudah sekarat dan kalian masih tetap mau bekerja untuk mereka? Apa itu cukup sepadan?"
Semua orang yang berada di sekitar mereka saling menatap dengan cemas. Ucapan Reva itu benar-benar telah menggoyahkan iman mereka.
Melihat hal ini, mau tak mau Anton berseru lagi dan menyuruh mereka untuk segera bertindak.
Namun tidak ada yang bergerak.
Sebaliknya salah seorang dari mereka mulai melangkah mundur secara diam-diam.
Dan saat orang ini berjalan mundur, orang-orang lainnya juga ikut mundur.
Dan pada akhirnya, hampir semua dari ratusan orang ini pun kabur.
Yang tersisa dari mereka hanyalah orang-orang kepercayaan Anton saja.
Namun, pada saat ini orang-orang ini juga gemetaran. Mereka sama sekali tidak berani melakukan apa-apa.
Saat melihat situasinya membuat Anton dan yang lainnya benar-benar merasa putus asa.
Reva berjalan ke tempat keenam orang itu berada lalu dengan lembut dia berkata, "Aku sudah memberi kalian kesempatan untuk pergi dari kota Carson dan setelahnya aku akan menganggap bahwa masalah di antara kita sudah terhapus!"
"Tetapi sayangnya, kalian sama sekali tidak menghargainya. Kalian malah bersikeras datang mencariku untuk membalas dendam!"
"Kalau begitu, mari kita selesaikan masalah di antara kita secara total!"
Pada saat ini, tiba-tiba salah seorang kepala keluarga memuntahkan seteguk darah lalu dengan perlahan dia jatuh ke tanah dan tidak bernafas lagi.
Kelima orang yang tersisa itu langsung memucat semua wajahnya.
Anton menggertakkan giginya dan meraung dengan marah, "Reva, aku benar-benar telah meremehkanmu!"
"Kalau saja aku tahu tentang hal ini sebelumnya, seharusnya aku bunuh dulu kau sejak dulu sebelum kau menjadi
semakin kuat!"
Reva mendengus dingin, "Dan sekarang kau baru mengetahuinya, aku rasa itu sudah agak terlambat!"
Anton langsung meraung, "Benar sudah terlambat!"
“Tetapi, meski aku mati pun, jangan harap kau bisa tetap hidup dengan nyaman!"
"Pulang dan temui istri serta adik perempuanmu itu sana, hemm, meskipun aku mati juga aku tetap akan membuat mereka ikut menemaniku!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report