Bab 1291 Mereka adalah sekelompok pedagang manusia

Begitu pernyataan ini dikatakan, semua orang yang ada di sekitar mereka langsung terkejut.

Wanita tua itu tertegun sejenak. Lalu dia menatap Reva sambil berkata, "Kentut!"

"Istri anda telah menghancurkan barang antik milik orang lain. Jadi wajar kalau mereka membawanya ke kantor polisi untuk melaporkan masalah ini!" "Kenapa kau malah memfitnah orang lain sebagai penculik?"

Semua orang juga ikut meneriakinya.

Reva memelototinya: "Pergi ke kantor polisi untuk melaporkan masalah ini?"

"Matamu yang sebelah mana yang sudah melihat bahwa mereka pergi ke kantor polisi?"

Si wanita tua itu berkata dengan cemas, "Mereka bilang akan pergi ke kantor polisi..."

Reva: "Memangnya dia bilang mau pergi lantas dia pasti pergi ke sana?"

"Begitu orangnya sudah masuk ke dalam mobil dan pintunya ditutup, selanjutnya apa kau tahu mereka akan melajukan mobil itu kemana?" Wanita tua itu terdiam sejenak lalu setelah beberapa saat dia berkata, "Kenapa... kenapa kau seperti ini sih?"

"Kau sudah berpikir terlalu buruk tentang orang lain!"

"Jika sesuai dengan apa yang kau katakan itu, lalu kalau terjadi hal seperti itu kau harus pergi dan melapor ke mana lagi selain ke kantor polisi?"

Reva berkata dengan marah: "Biarpun kau benar-benar mengalami hal seperti itu dan tidak bisa membedakan apakah itu hal itu benar atau hanya kebohongan belaka, setidaknya kau bisa menelepon polisi dan menyerahkan masalah ini kepada polisi."

"Tetapi kau tidak melakukannya melainkan malah langsung membiarkan sekelompok orang yang tidak kalian kenal itu untuk membawa mereka pergi begitu saja. Kalau sampai terjadi sesuatu yang berbahaya, apa kau bisa bertanggung jawab atas hal ini?"

Ekspresi si wanita tua itu tampak agak berubah sedikit lalu dia tetap saja masih berkata dengan enggan, "Ini... ini semua kan kata-katamu saja..."

"Aku benar-benar tidak percaya. Bagaimana mungkin bisa ada begitu banyak orang jahat di dunia ini?!"

Bersamaan dengan hal ini, dari kejauhan tampak sebuah mobil polisi yang melaju kencang.

Tampak beberapa orang yang berjalan turun dari dalam mobil dengan kapten polisi sebagai ketua timnya.

Para penjaga keamanan yang ada di taman bermain itu langsung menyambutnya dengan cepat. Mereka semua mengenali sang kapten polisi.

Wanita tua itu langsung menghampiri: "Pak polisi, kau harus membantu aku!"

"Orang ini sudah menghina aku dengan menyebut aku tua bangka. Aku... aku tidak mau hidup lagi, aku..."

"Ayo, mari, mari kau beritahu dia apakah orang-orang itu sudah pergi ke kantor polisi?"

"Dia telah memfitnah orang tua ini, aku mau menuntutnya dan aku akan menjebloskannya ke dalam penjara!"

Sang kapten polis mengernyit sedikit lalu bertanya tentang situasinya secara garis besar kemudian ekspresinya langsung berubah.

Dia mengambil walkie-talkienya dan bertanya kemudian akhirnya dia berkata dengan suara yang dalam: "Kami belum menerima laporan atas kasus seperti itu!"

Begitu pernyataan ini diucapkan, semua orang yang ada di sana langsung menjadi panik.

Ekspresi si wanita tua itu langsung berubah. "Yang... yang benar saja?"

"Mereka... mereka bilang mau pergi ke kantor polisi tadi..."

Sang kapten mengabaikannya kemudian dia langsung meminta penjaga keamanan di sana untuk menunjukkan kamera

pengawasannya.

Begitu melihat si Gorban, ekspresi sang kapten langsung berubah. Dia berkata dengan suara yang berat, "Ternyata sekelompok orang ini lagi!"

Si wanita tua itu langsung berkata dengan cemas, "Se... sekelompok orang apa?"

Sang kapten berkata dengan suara yang berat, "Apakah mereka berkata bahwa pusaka keluarga mereka sudah dihancurkan dan mereka ingin menyeret orang yang bersangkutan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan masalah

itu?"

Si wanita tua itu menganggukkan kepalanya: "Ya, kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri..."

Sang kapten polisi menghela nafas, "Ini adalah cara dan modus mereka!"

"Orang-orang itu adalah kaki tangan mereka."

"Mereka akan berkata bahwa mereka akan pergi ke kantor polisi untuk melaporkan masalah ini tetapi begitu si korban masuk ke dalam mobil maka korban itu akan langsung diculik oleh mereka." "Kami sudah memperhatikan sekelompok orang ini sejak lama dan mereka sudah melakukan kejahatan ini di beberapa kota yang ada di provinsi Yama."

"Aku tidak menyangka hal seperti itu juga akan terjadi di kota Carson!"

Setelah mendengar ucapannya ini, ekspresi semua orang yang berada di sana langsung memucat.

Akhirnya mereka baru tersadar bahwa kali ini mereka benar-benar telah mencelakai orang baik.

Tidak hanya itu, mereka juga secara tak sadar telah menjadi kaki tangannya para penculik itu.

Ada banyak orang yang mulai pergi secara diam-diam karena mereka tidak ingin terlibat dalam masalah ini.

Wanita tua yang barusan sangat antusias itu juga langsung menundukkan kepalanya dan ingin pergi secara diam-

diam.

Namun, Reva langsung menghentikannya, "Mau ke mana?"

"Barusan kau bersikeras berkata bahwa istriku telah memecahkan vas milik orang lain."

"Kau telah membuat istri dan adikku diculik. Lalu sekarang kau masih mau kabur?"

Ekspresi si wanita tua itu langsung berubah kemudian tiba-tiba dia mulai membentak: "Apa... apa hubungannya masalah ini denganku?" "Memangnya kau mau apa?"

"Biar aku kasih tahu yah, aku... aku punya penyakit jantung. Coba saja kalau kau berani menyentuhku!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report