Menantu Dewa Obat -
Chapter 173
i
"Dana perusahaan?”
"Ya ampun, masa untuk makan saja kau harus menggelapkan uang perusahaan?"
"Ckk.. ckk... seorang direktur koq begitu, memalukan sekali!"
"Itu bukan memalukan tetapi suatu kejahatan. Menggelapkan dana perusahaan tanpa ijin adalah kejahatan komersial!"
Semua orang yang berada disana berbisik - bisik lalu menatap Reva dan Nara dengan jijik
Wajah Nara tampak memerah. Tadinya dia bermaksud untuk membayar tagihannya dulu dan meninggalkan tempat itu bersama Reva.
Tetapi tak disangka masalahnya malah menjadi seperti itu dan sekarang ini menjadi lebih merepotkan
"Kak Nara, apakah sekarang kau mulai menggunakan dana perusahaan untuk memberi makan brondong?"
"Untuk apa kau begitu murah hati terhadap seorang brondong dengan mentraktirnya makanan premium? Memangnya ramen yang dijual di pinggir jalan itu tidak cukup baginya?"
"Baru saja menjadi direktur sudah berfoya-foya dengan dana perusahaan. Aku rasa jika kau seperti itu trus lama-lama perusahaan farmasi Shu yang berada di tanganmu juga tidak akan bisa bertahan lama!"
Kesya tertawa dan mengejek mereka.
Nara menggertakkan giginya dan tidak berbicara. Wajah Reva tampak dingin dan berkata: "Kesya, pergi kau! Kau tak punya hak untuk berbicara disini!"
"Shiro, aku akan memberimu kesempatan."
TIIU
"Akuilah hal ini adalah perbuatanmu lalu minta maaf kepada istriku. Dan aku akan menganggap hal ini tak pernah terjadi."
Mendengar itu Shiro tertawa dengan keras dan tak tertahankan: "Hahaha..."
"Apakah kalian mendengar apa yang dia katakan?"
"Dia memberiku kesempatan?"
Semua orang yang berada di sekitar mereka tertawa karena merasa ucapan Reva benar-benar konyol.
"Weh, Reva, sekarang aku akan memberimu kesempatan."
"Segera berlutut dan bersujud kepadaku sebanyak tiga kali lalu keluar dari sini!"
"Lalu masalah ini akan kusclesaikan dengan istrimu secara perlahan-lahan."
"Jika tidak jangan harap kalian bisa keluar dari sini hari ini!"
Begitu Shiro selesai berbicara dia langsung melambaikan tangannya dan beberapa anak buahnya itu langsung menghampiri lalu mengepung dengan mengelilingi Reva clan Nara, Lalu Reva mengepalkan tinjunya. Dia sudah bersiap-siap untuk membunuh.
Dan pada saat ini tiba-tiba pintu restoran didorong terbuka. Seorang wanita canti masuk ke dalam. Dia adalah Anya Smith.
Mata semua orang itu langsung menatap lurus saat melihat Anya Smith,
Penampilan Anya dan Nara tidak terlalu berbeda jauh.
Tetapi aura Anya Smith ini terpancar dengan sempurna yang membuatnya terlihat begitu elegan seperti seorang ratu.
Wanita seperti ini memiliki daya tarik tersendiri bagi seorang pria!
Dibandingkan dengannya, Nara lebih terlihat seperti adik tetangga yang masih polos dan cantik.
Raut wajah Shiro langsung berubah saat melihat Anya Smith. Dengan cepat dia berlari dan menyapanya: "Kak Anya, kau.. kau sudah datang?"
Tetapi Anya tidak mempedulikannya sama sekali. Matanya menyapu seluruh ruangan dan akhirnya tatapannya jatuh ke Reva. Dia langsung terlihat gembira. Dengan langkah lebar dia berjalan mendekati Reva dan berkata, "Tuan Lee, akhirnya aku menemukanmu juga!"
Semua orang yang berada di ruangan itu tampak tercengang melihatnya. Apa yang terjadi sekarang? Wanita cantik dengan aura yang begitu sempurna datang kesini untuk mencari Reva?
Nara juga tampak terkejut. Siapakah wanita ini? Dan mengapa dia bisa mengenal Reva? Tanya Nara dalam hati. Mungkin ini adalah firasal seorang wanita jadi secara naluriah dia tampak lebih waspada terhadap Anya Smith Reva juga tampak bingung dan bertanya: "Siapa kau?"
Malam itu dia sibuk menyelamatkan putrinya jadi tidak begitu memperhatikan paras wajah Anya Smith.
Apalagi saat itu rambut Anya juga tampak acak-acakkan dan basah oleh keringat. Benar-benar berbeda jauh dengan penampilannya sekarang.
Lalu Anya sambil tersenyum menceritakan kejadian waktu itu. Dan akhirnya Reva mengenalinya
dan kewaspadaan Nara pun berangsur-angsur sirna.
Reva: "Jadi itu kau!"
"Bagaimana kondisi putrimu sekarang?"
Paras wajah Anya langsung tampak berseri - seri dan berkata: "Ini semua berkat tuan Lee, sekarang dia baik-baik saja."
"Selain itu obatnya juga benar-benar efektif. Akhir-akhir ini dia tidak merasa sakit lagi!"
Reva mengangguk dan menjawab: "Baguslah kalau begitu."
Kemudian Anya dengan hormat berkata: "Tuan Lee, sebelumnya aku terlalu panik dan sibuk sehingga tidak sempat mengucapkan terima kasih."
"Aku ingin mentraktirmu makan malam, apakah kau punya waktu?"
Lalu Reva menatap Nara yang sedikit mengangguk
Kemudian Reva dengan terkekeh mengangguk dan menjawab: "Oke."
"Tetapi, kau harus menunggu sebentar."
"Aku masih punya sesuatu yang harus dilakukan disini. Setelah diselesaikan baru kita lanjutkan❞
Anya tampak terkejut dan bertanya: "Tuan Lee, memangnya apa yang terjadi disini?
"Apakah kau membutuhkan bantuanku?"
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report