Menantu Dewa Obat -
Chapter 391
Bab 391
Axel dan Alina merasa canggung dan tidak enak hati.
Waktu itu mereka mencegah Nara melakukan investasi. Mereka meributi dan membuat masalah ini hingga begitu besar, bahkan dengan berlutut, bersuju dan mengancam untuk melompat dari atas gedung. Dan pada akhirnya, Nara menarik kembali investasi 2 milyar itu.
Selain itu, untuk menghemat bunga pinjaman, pada saat itu 2 milyar ini dibagikan kepada para pemegang saham yang ingin berinvestasi di tempat Reva.
Dan saat itu, Axel dan Alina merasa sangat bangga dengan hal ini. Semua orang mengatakan bahwa tindakan mereka telah menyelamatkan jutaan bunga pinjaman yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Tak disangka malah terjadi hal seperti ini.
Reva benar-benar menang!
Para pemegang saham yang pada awalnya telah memilih untuk berinvestasi di tempat Reva, sekarang telah mendapatkan keuntungan yang banyak. Mereka semua berteriak - teriak kegirangan dan mengadakan pesta perayaan bersama.
Sedangkah di pihak mereka sendiri, mereka malah telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan untung miliaran.
Sekarang mereka merasa malu jika teringat akan sikap mereka yang memaksa Nara untuk mundur.
Kali ini mereka sendiri yang benar-benar telah menyia – nyiakan miliaran uang itu.
Alina terbatuk ringan dan berkata, "Sekarang mengatakan ini semua juga tidak ada gunanya.”
"Tidak ada orang yang bisa meramal masa depan."
"Pada waktu itu investasi ini memang terlihat tidak baik. Papamu dan aku juga melakukan itu demi untuk kebaikanmu sendiri."
"Siapa yang bisa menyangka bahwa ternyata investasi itu malah benar-benar menghasilkan keuntungan. Dan kita juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas hal ini."
"Selain itu, yang kita bicarakan sekarang adalah komisinya Reva."
"Reva, coba kau cari Kenji dan bicaralah kepadanya. Siapa tahu saja bisa meminta lebih banyak uang darinya."
"Dia telah mendapatkan keuntungan ratusan inilyar. Kalau kau meminta beberapa milyar kepadanya juga seharusnya ini tidak masalah!"
Nara sangat marah sekali hingga tangannya gemetaran. "Ma, kau benar-benar berani berkata
seperti itu!"
"Mengapa tidak kau saja yang pergi mencari Kenji dan meminta beberapa milyar?"
"Ooh, jadi kalau orang mendapatkan ratusan milyar lantas mereka harus memberimu beberapa milyar begitu?"
"Lalu kalau dia kalah, apakah kau bisa memberinya beberapa milyar?"
Alina langsung marah. "Aku sedang berbicara dengan Reva, apa hubungannya denganmu!"
"Situasi yang kau katakan itu memangnya sama?"
"Reva telah melakukan banyak hal untuknya dan dia juga telah mendapatkan untung yang banyak. Jadi sudah sewajarnya dia memberi keva uang yang lebih banyak, kan?" "Tadi kau bilang apa, kalau dia kalah? Tetapi sekarang kan dia tidak kalah?"
Nara benar-benar merasa tidak berdaya. Dia benar-benar tidak bisa berbicara dengan 1nlu7ialty
rol juga berkata dengan wajah muram. "Reva, kau bukan anak kecil lagi. Jangan mau dirayu orang dengan beberapa kata manis saja,"
"Kau telah membantu Kenji menghasilkan begitu banyak uang. Apapun yang terjadi, dia harus memberimu komisi ini."
"Kau sudah dewasa. Saat melakukan sesuatu, kau juga harus menggunakan akalmu. Jangan orang lain ngomong apa lalu kau turuti dan iyakan saja.
"Begini saja, besok kau pergi cari Kenji dan minta dia memberimu komisi sebanyak 1% saja."
Alina mengangguk-angguk. Dia telah mendapatkan untung ratusan milyar, kalau 1% dari keuntungannya itu berarti itu akan mendapatkan sekitar satu milyar lebih, kan? Dengan uang ini, dia dapat membeli apapun yang dia mau.
Nara tampak geram, "Pa, atas dasar apa kau meminta Kenji memberi Reva komisi UX?"
Dengan marah Axel berkata, "Atas dasar kewajaran!"
"Reva telah membantunya mendapatkan keuntungan yang begitu banyak. Mengapa dia tidak bisa memberi komisi kepada Reva?"
Nara: "Kalau begitu mengapa kau tidak mengatakan seberapa besar risiko investasinya kali ini?"
"Begitu investasinya gagal maka semua kekayaannya akan hilang. Saat itu, siapa yang akan memberinya uang?"
Axel sangat kesal dan geram. "Nara, sebenarnya apa maumu?"
"Kau udak mengkhawatirkan suamimu sendiri tetapi malah selalu mengkhawatirkan Kenji?"
"Karena dia berani berinvestasi, sudah tentu dia harus mempertimbangkan resiko kegagalannya."
"Hal-hal mengenai investasi seperti ini risikonya memang ditanggung sendiri. Kalau dia gagal apa hubungannya dengan kita?"
Nara berkata, "Aku tidak mengkhawatirkannya. Aku hanya merasa bahwa kita tidak pantas melakukan hal seperti itu." "Kenji itu siapa?"
"Kau menyuruh Reva meminta lebih banyak uang lagi kepadanya?"
"Kau kira Kenji orang bodoh?"
"Kalau Reva membuatnya marah bukankah dia akan mendapat masalah?"
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report