Menantu Dewa Obat -
Chapter 393
Bab 393
Malam semakin larut. Di pinggiran utara kota Carson, di sebuah arca pabrik yang terbengkalai.
Di dalam pabrik terbengkalai itu ada sekelompok orang.
Orang-orang itu adalah anak buah Dion.
Tidak jauh dibawah sebuah mesin, tampak seseorang yang tergantung di sana. Dia adalah Devi.
Di sekujur tubuh Devi penuh dengan darah dan sebagian besar pakaiannya telah robek dan compang camping. Dia terlihat sangat mengenaskan.
Dan bersama dengannya juga ada beberapa orang yang meringkuk di lantai tidak jauh dari Devi. Mereka adalah Aileen dan teman-temannya. Malam ini Aileen telah mengajak Devi ke ruang VIP di klub malam sesuai dengan permintaan Dion yang memintanya untuk menipunya.
Awalnya Aileen mengira bahwa ini akan menjadi suatu hal yang baik. Nanti saat Devi menikah ke dalam keluarga Regatta, dia juga bisa mendapatkan percikan kebahagian Tetapi siapa sangka, begitu Devi masuk ke dalam, sifat asli Dion langsung keluar.
Dia langsung memukul Devi hingga terbaring di lantai. Aileen dan yang lainnya ingin melawan tetapi mereka semua juga langsung dihajar. Tidak hanya itu, Dion juga membawa mereka semua ke area pabrik yang terbengkalai ini dan langsung menggantung Devi di atas mesin itu.
Baru pada saat ini, Aileen dan teman-temannya mengetahui apa yang telah terjadi.
Tetapi mereka semua sudah terlambat menyesalinya.
Di tengah-tengah kejadian ini, pacarnya Luis ingin melarikan diri tetapi kakinya langsung dibuat patah oleh anak buah Dion dan hingga sekarang dia masih menangis di atas lantai.
an
Ovd
Satu per satu anak-anak muda dari keluarga kaya yang arogan dan angkuh itu sekarang hanya bisa meringkuk di lantai dengan gemetaran karena ketakutan. Biasanya mereka hanya bisa memamerkan kekuatan dan kekayaannya saja. Mereka merasa tidak ada seorangpun yang bisa melakukan apapun terhadap mereka. Namun, akhirnya sekarang mereka baru mengerti apa yang dinamakan penjahat beneran!
Tidak jauh dari Dion tampak seseorang yang sedang berlutut di lantai. Dia adalah dokter Tanaka.
Dokter Tanaka meletakkan teleponnya dan berkata dengan suara gemetar. "Tuan Lee sudah setuju untuk datang ke sini, kau.. kau bisa melepaskan cucuku dulu..." Dion mendengus dingin dan mengibaskan tanganya, "Ayo, kalian turunkan nona Devi!"
Pria yang ada di sebelahnya tersenyum dingin dan langsung memotong tali ikatannya. Devi pun langsung jatuh dari atas mesin.
Air muka dokter Tanaka langsung berubah. Jarak ketinggiannya itu sekitar 3 atau 4 meter. Dan mulut Devi langsung berdarah saat dia jatuh tadi.
"Devi, apakah kau baik-baik saja..." dokter Tanaka bertanya dengan suara gemetar.
Devi merasa kesakitan. Air matanya terus mengalir. Dengan gemetaran dia berkata, "Kakek, maafkan aku, seharusnya... seharusnya aku mendengarkan nasehatmu... Devi benar-benar sangat menyesalinya.
Selama lebih dari 20 tahun, dia tidak pernah terluka dengan cara apapun. Dia juga tidak pernah tahu seperti apa orang jahat itu.
Apa yang terjadi malam ini membuatnya sepenuhnya mengerti apa arti dari kata: kalau tidak mendengarkan nasehat orang tua, yang rugi pasti diri sendiri.
Tetapi apa gunanya dia menyesal sekarang? Sudah tidak ada artinya lagi.
Melihat kakeknya yang harus berlutut di depan Dion pada usianya yang sudah renta itu membuat Devi merasa sangat bersalah.
Kalau bukan karena dia sendiri yang kepala batu dan tidak mau mendengarkan nasehat kakeknya, bagaimana mungkin kakeknya bisa menanggung penderitaan seperti itu? Saat ini, Devi hanya merasa dia benar-benar ingin mati saja.
Dokter Tanaka juga sangat marah dan bahkan merasa lebih tertekan.
Sebelum dia pergi tadi sudah berulang kali menasehati Devi bahwa dia harus pulang lebih awal.
Tetapi tak disangka Devi malah pergi ke klub malam sehingga mengakibatkan masalah seperti ini.
Kalau dia pulang ke rumah, maka hal seperti ini juga tidak akan terjadi, kan?
Mereka tinggal di taman Dragon Lake yang merupakan wilayah Austin King.
Tidak peduli seberapa hebatnya Dion Regatta, dia juga tidak akan bisa menangkap Devi dari taman Dragon Lake!
"Ha ha ha......"
Dion tertawa terbahak-bahak. "Ada apa? Nona Devi, apa kau mulai merenungi dan menyesali nasibinu?"
"Aku kasih tahu, ilu tak ada gunanya!"
"Malam ini, masalah ini sudah menjadi begitu besar dan rasanya aku juga udak akan mungkin bisa keluar dari kota Carson dengan lancar." "Tetapi aku juga akan meninggalkan pesanku di sini."
"Kalau aku tidak bisa keluar dari kota Carson, kau, kakekmu dan Reva itu juga jangan harap bisa hidup!"
"Walaupun aku hari mati, aku juga akan mengajak beberapa dari kalian ikut bersamaku!"
Devi menggertakkan giginya lalu dengan marah berkata, "Dion, kalau kau ingin membunuhku, bunuh saja tetapi lepaskan kakekku!"
"Aku yang telah bersalah dan menyukai kekayaan sehingga aku telah mengganggumu."
"Dan aku sendiri juga yang tidak mendengarkan nasehat orang tua sehingga bisa ditipu oleh mereka. Aku memang pantas mendapatkannya!"
"Tetapi, apa hubungannya masalah ini dengan kakekku?"
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report