Menantu Dewa Obat -
Chapter 404
Bab 404
Setelah selesai makan, Nara langsung mengajak Reva ke Rose Garden. Dia ingin melihat rumah barunya.
Tiger sendiri yang mengantarkan mereka. Apalagi dia juga memiliki banyak rumah di dalamnya sehingga sangat mengenal daerah itu.
Selama perjalanan, Tiger memperkenalkan situasi rumahnya.
Si tua Geni dan yang lainnya benar-benar sangat tulus.
Mereka membeli villa termahal di sini dengan harga 50 juta dolar lebih.
Villa itu terletak di lokasi terbaik dari seluruh Rose Garden. Ada di dekat tepi danau utama
Luas rumahnya sekitar 700 meter persegi dan halaman luarnya sekitar 600 meter persegi.
Dan fasilitas utama dari rumah ini memiliki dua kolam renang, yang satu terletak di dalam ruangan dan yang satunya lagi terletak di luar ruangan. Ditambah lagi dengan dekorasi di dalamnya yang tampak sangat mewah di setiap ruangannya.
Dari ruang gym di lantai bawah, kamar tidur, ruang baca dan kamar bayi di lantai atas semuanya di dekor dengan indah.
Bahkan ruang pengasuh di lantai pertama juga jauh lebih besar dan lebih indah daripada kamar tidur utama di rumah Nara yang sebelumnya.
Si tua Geni dan yang lainnya juga sangat perhatian. Semua perabotan telah dibeli dan dilengkapi dengan perabotan terbaik.
Dengan kata lain, Reva dan yang lainnya bisa langsung tinggal di rumah ini sekarang.
Nara berlari ke atas dan ke bawah beberapa kali. Dia tampak begitu bahagia seperti anak kecil.
Reva tetap tampak tenang. Rumahnya yang ada di taman Dragon Lake sudah pasti dapat mengalahkan rumah ini dalam hitungan detik.
Tetapi, Reina yang masih dalam keadaan koma berada di villa Dragon Lake itu. Reva belum ingin mcmbawa Nara kesana.
Karena itu rumah ini merupakan solusi yang baik untuk Reva.
Setidaknya, Nara tidak perlu tinggal di perusahaan lagi di kemudian hari.
Tepat ketika dia baru saja duduk di ruang tamu, ponsel Reva tiba-tiba berdering.
Dia mengambilnya dan melihat bahwa yang meneleponnya adalali Alina
Nara langsung berkata, "Marku pasti akan bertanya mengenalang yang kau minta kepada Kenji
"Seperti yang kita diskusikan semalam, kau katakan saja pada kau sudah pergi ke sana dan konji ingin mendirikan sebuah perusahaan untukmu. Begitu saja, ok?"
Reva mengangguk dan menjawab ponselnya. Pada awalnya Alina mengobrollalu kemudian masuk ke dalam topik utamanya. Dia bertanya kepada Reva apakali dia sudah pergi mencari Kenji untuk meminta uang
Reva mengikuti jawaban yang diajarkan Nara itu dan Alina langsung terperangal
Setelah beberapa saat, Alina berkata, "Kau... kau ini bagaimana sih?"
"Bagaimana kau memberitahunya?"
"Aku menyuruhmu untuk pergi meminta uang kepadanya. Ipal... apa maksudnya dia mendirikan sebuah perusahaan untukmu?
"Bagaimana dengan uangnya?"
Reva berkata, "Ma, direktur Shim berkata bahwa tidak pantas kalau dia langsung memberikan uangnya kepadaku.”
**Lagipula saat itu ada banyak orang yang membantu dalam masalah ini. Jika dia memberi uang kepadaku tetapi tidak memberikan kepada yang lainnya, itu tidak pantas."
"Jadi, direktur Shim mendirikan sebuah perusahaan untukku. Jadi nanti kalau ada yang menanyakannya kepadaku, direktur Shim juga dapat mengatakan bahwa dia juga mitra bisnisku."
Alina berkata dengan gugup, "Apa gunanya perusahaan itu untuk keluarga kita?"
"Perusahaan itu tidak bisa untuk dimakan ataupun dimimum. Dan juga tidak tahu harus menunggu berapa lama lagi baru bisa menghasilkan keuntungan!"
"Yang paling keluarga kita butuhkan saat ini adalah uang, tahu tidak?"
"Kau lihat papamu itu, dia menyukai sebuah baju Armani tetapi sudah sebulan lebih pun dia masih tidak rela untuk membelinya."
"Dan juga aku. Beberapa waktu lalu, beberapa teman-teman aku sudah membeli satu set perhiasan baru tetapi hanya aku yang belum. Bagaimana aku bisa menghadapi teman-teman aku ini di kemudian hari?"
"Lalu mobil keluarga kita itu juga, benar-benar tidak cukup pakai. Kadang-kadang Hana meminjamnya sebentar sehingga aku dan papamu harus berjalan kaki. Bagaimana bisa seperti ini
trus?
"Dan rumah kita itu, memangnya kita tidak perlu menggantinya?"
* Kau apa sih yang salah dengan otakmu?"
"Memangnya kau tidak tahu situasi di dalam keluar kota? mukampa konnentinginkan perusahaan
Reva terdiam. Bukannya waktu kemarin dia mengatakan bahwa uang itu akan digunakan untuk membelikannya rumah, mobil dan pakaian?
Tetapi mengapa sekarang malah menjadi keinginan Alina semua?
Reva berkata, "Ma, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa."
"Direktur Shim sendiri yang berkata seperti itu. Apalagi, perusahaan itu juga akan segera di buka."
"Kalau aku lihat sikap direktur Shim, itu sama sekali tidak memungkinkan untuk meminta uang darinya!" Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report