Menantu Dewa Obat -
Chapter 430
Menantu Dewa Obat
5 mutiara
Bab 430
Dengan cepat Reva membantu Austin bangkit berdiri, "Tuan Austin, jangan sungkan."
"Selama ini kau telah banyak membantuku."
"Itu memang sudah tugasku untuk menyembuhkan nona Naomi."
Austin berbicara dengan penuh haru. "Naomi adalah segalanya bagiku. Dia jauh lebih penting daripada nyawaku.”
Menyelamatkannya jauh lebih penting daripada kau menyelamatkan aku."
"Mulai sekarang, semua yang Austin miliki ini, tuan Lee dapan menggunakannya dengan sesuka hatimu!"
Kalau sampai orang lain di kota Carson mendengar ucapan ini pasti akan sangat mengejutkan sekali.
Austin adalah orang yang hampir menjadi raja pertama di provinsi Yama.
Kalau bukan karena masalah percintaannya dikhawatirkan dia akan menjadi raja yang menindas semua keluarga terpandang yang ada di enam provinsi selatan! Meskipun dia sudah tinggal di kota Carson dan belum keluar kemana – mana selama bertahun tahun.
Namun, di enam provinsi selatan ini siapa yang berani tidak menghormati Austin King?
Tak lama kemudian, bubur yang dimasak di dapur pun sudah siap.
Naomi mengganti pakaiannya lalu melahap dua mangkuk besar bubur dibawah pelayanan beberapa pelayannya.
Austin melihatnya makan dengan air mata yang menggenang di matanya. Sebelumnya Naomi sama sekali tidak bisa makan sebanyak itu dalam sehari.
Dan kali ini, Naomi benar-benar sudah sembuh.
Reva menuliskan resep lain dan meminta dokter Tanaka untuk memasakkan obat sesuai resep yang diberikan untuk memulihkan tubuh Naomi. Meskipun Naomi sudah pulih tetapi karena dia telah sakit selama bertahun-tahun sehingga tubuhnya lemah. Dia menderita cacat bawaan. Jika benar-benar ingin memulihkannya hingga seperti orang normal maka dia harus dirawat dengan intensif untuk sementara waktu ini. Setelah penyakit darahnya sembuh, hal-hal lainnya jauh lebih mudah sekarang.
Setelah semuanya diatur dengan baik lalu Reva bersiap untuk pergi.
Austin sendiri yang mengantarkan Reva ke depan. Dan Naomi yang dibantu oleh dua pelayannya juga bergegas menghampiri. "Kakak Lee, terima kasih telah menyelamatkan aku."
Naomi berkata dengan sangat tulus.
Dengan cepat Reva mengibaskan tangannya. "Nona Naomi kau terlalu sungkan."
"Ini memang sudah tugasku."
Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Austin lalu dokter Tanaka mengantar Reva pulang ke rumah sakit secara pribadi.
Selama perjalanan, dokter Tanaka berkata, "Oh ya, tuan Lee, ngomong-ngomong mengenai pot obat yang kau minta aku cari tahu itu, aku sudah mendapatkan kabarnya."
"Barang semacam ini sangat langka sekarang. Hanya ada beberapa pot kuno yang diwariskan secara turun temurun saja."
"Tetapi, kebanyakan dari mereka menganggap benda ini sebagai barang antik jadi tidak banyak orang yang mau menjualnya."
"Aku dengar di pinggiran kota Riverside, ada sebuah desa Gnome. Dulunya ada seseorang yang pernah menjual pot obat seperti itu."
Reva segera berkata, "Desa Gnome?"
"Di mana?"
"Apakah dekat dari sini?"
Dokter Tanaka: "Tidak jauh. Itu masih di dalam perbatasan provinsi Yama. Tempat itu adalah perbatasan dari tiga provinsi. Ada banyak orang jahat dan orang baik yang bercampur di sana." "Karena situasi di sana yang kacau dan rumit sehingga seringkali ada barang-barang ilegal yang di jual di sana.”
"Lalu karena perkembangan pembangunan yang semakin besar sehingga tempat itu sekarang telah menjadi pasar ilegal yang terkenal."
"Namun, pasar ilegal ini hanya dibuka sebulan sekali."
"Kalau dihitung - hitung waktunya seharusnya perlu beberapa hari lagi baru dibuka."
Reva mengangguk. "Oke, kalau begitu aku akan pergi ke desa Gnome saat pasar ilegalnya sudah dibuka."
Dokter Tanaka lalu mengantar Reva ke rumah sakit dan sekali lagi meminta maaf kepada Keva atas masalah Devi.
Tadinya Reva ingin meminta Devi pindah ke departemen lainnya tetapi setelah dokter Tanaka
berkata demikian maka dia juga tak enak hati untuk mengatakannya.
Dia memang tidak senang dengan Devi tetapi mau tak mau dia harus bertahan demi menghormati dokter Tanaka.
Setelah kembali ke rumah sakit, dari jauh Reva melihat ada banyak staf medis berjas putih yang berjalan-jalan di dekat kantornya. Kebanyakan dari mereka berjenis kelamin laki-laki. Orang-orang ini sebentar - bentar melewati kantornya dan melirik ke dalam seperti seorang pencuri yang seolah-olah ingin melihat sesuatu.
Lalu mereka mengalihkan pandangannya lagi dengan penuh kekecewaan.
Tak lama kemudian, sekelompok orang datang dan masih melihat ke dalam kantornya seperti seorang pencuri.
Reva hanya bisa terdiam. Dia yakin orang-orang ini datang untuk melihat Devi.
Kecantikan Devi memang telah tersebar luar di rumah sakit ini sehingga menarik perhatian orang banyak.
Reva mengabaikan orang-orang itu dan berjalan mendekat.
Mereka semua menatap Reva dengan penuh kesirikan. Mereka benar-benar tidak mengerti mengapa gadis cantik seperti itu bisa ditempatkan di departemen Reva? Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report