Menantu Dewa Obat
Chapter 441

Bab 441

Helen buru-buru mengibaskan tangannya dan berkata, "Kak Devi, tidak... tidak apa-apa....”

"Jangan mencari masalah dengan mereka. Biarkan mamaku selesai dengan sebotol infus ini dulu setelah itu kami bisa pergi."

"Kebaikanmu akan selalu kami ingat di hati kami."

"Karena disini tidak ada cukup tempat tidur... jadi, kami tidak akan berebut dengang orang lain..."

Mata Devi memerah dan kerendah hatian Devi semakin membuatnya merasa bersalah.

Teringat dengan apa yang terjadi kepada Helen saat berada di villa Connor sebelumnya membuat Devi semakin membenci dirinya sendiri di dalam hatinya.

"Tenang saja, kau pasti akan baik-baik saja!"

Dengan suara rendah Devi menghiburnya lalu dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan SMS kepada papanya.

Setelah mereka kembali ke departemen Reva, Devi membantunya menangani semua masalah ini termasuk luka paman Boris.

Segera setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka lalu tampak ada beberapa orang yang bergegas masuk dari depan pintu dengan dipimpin oleh Roy dan mamanya. "Itu mereka!"

"Tadi mereka memukul kita, cepat tangkap dan ringkus mereka!"

Mama Roy sangat marah.

Tampak seorang pria dengan rambut cepak yang diikuti oleh beberapa orang dibelakangnya.

Setengah dari lehernya tampak bertato dan wajahnya yang gempal dan tampak garang

Si pria bertato itu berjalan menghampiri Reva dan menatap Reva dari atas sampai bawah lalu berkata, "Hei bocah tengik, apa kau yang tadi memukul kakakku?"

"Kau juga tidak pergi mencari tahu dulu siapa diriku. Aku adalah Dragon dari daerah

Cara"

"Kakak aku pun kau berani memukulnya kau sudah bosan hidup yah?

Dengan keras Roy berteriak dan samping. "Paman, kau tidak perlu bersikap sopan kepadanya"

Bocah ini adalah gembel tak berguna yang menumpang hidup di rumah istrinya. Belakangan ini istrinya telah menghasilkan keuntungan sehingga dia bersikap sombong sekarang "Hari ini kita harus membuatnya sadar bahwa aset keluarganya itu sama sekali tidak ada apa-apanya Hanya kentut saja!

Si pria bertato itu mencibir, "Ooh begitu?

"Aku kira dia sangat hebat, ternyata dia hanyalah menantu sampah!"

Sambil berbicara, si pria bertato mengulurkan tangannya untuk menampar wajah Reva dan mengutuk, "Berani - beraninya anjing seperti kau memukul kakak-ku?"

Reva mengerutkan keningnya dan mundur selangkah untuk menghindari tamparan si pria bertato itu.

Si pria bertato sangat marah, "Setan, beraninya kau menghindar?"

"Aku si Dragon ini berbicara denganmu itu artinya aku sudah menghormatimu."

"Brengsek, aku rasa kau benar-benar kurang di hajar. Berlututlah!"

Reva sama sekali tidak bergerak. Dan orang-orang yang ada dibelakang Victor langsung merasa kesal.

"Hei kak Dragon sudah menyuruhmu untuk berlutut, apa kau tidak dengar?"

"Brengsek, aku rasa dia memang pantas di hajar!"

"Habisi dia!"

"Patahkan kaki anjingnya dan kita lihat apakah dia masih tak mau berlutut!!"

Beberapa pria itu terus berteriak dan menyerang Reva dengan agresif.

Devi segera berdiri dan berkata dengan marah, "Sudah cukup yah kalian!"

"Ini adalah rumah sakit bukan tempat dimana kalian berkelahi dan mencari masalah!"

"Aku peringatkan kalian untuk segera pergi dari sini, kalau tidak aku... aku akan memanggil orang!"

Mata Dragon langsung berbinar, "Aihh, gadis ini boleh juga kelihatannya."

"Roy, apa gadis ini yang kau sukai?"

"Boleh juga hah, pandanganmu sama dengan pamanmu."

"Tetapi, perangainya agak kolot."

"Perangai seperti ini tidak cocok untuk menikah ke dalam keluarga kita!"

Mama Roy segera berkata, "Apa dia sedang bermimpi?"

"Gadis liar yang tak punya aturan seperti dia sama sekali tidak memenuhi syarat. Beraninya dia bermimpi untuk menikah ke dalam keluargaku?".

"Hmph.. secantik apapun jalang ini, dia juga tetap tidak pantas untuk disandingkan dengan putraku!"

Dragon mengangguk - angguk: "Kak, ucapanmu sangat benar."

"Mencari istri itu harus mencari gadis yang berbudi luhur. Orang yang tidak punya aturan seperti dia memang tidak pantas untuk menikah dengan keponakanku!" “Hei, gadis ingusan, kau jangan bilang paman Dragon mu ini tidak menghormatimu

yah."

"Cepat pergi dari sini. Kalau tidak, paman Dragon mu ini akan menghajarmu juga bersama-sama dengan yang lainnya!"

Dengan marah Devi berkata, "Coba saja kalau kau berani menyentuhku!"

"Aku peringatkan kalian, suruh semua orang-orang ini keluar dari sini. Setelah itu minta maaflah kepada kak Reva. Dan aku tidak akan mempersoalkan masalah yang terjadi hari ini!"

"Kalau tidak, aku..."

Belum juga dia selesai berbicara, mama Roy langsung bergegas menghampiri dan menampar wajah Devi.

"Dasar pelacur! Kau masih berani mengancam kami? Aku rasa kau memang benar benar patut di hajar!!"

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report