Menantu Dewa Obat
Chapter 507

Menantu Dewa Obat

Bab 507

Hana terpaku tak percaya. "Apa.. apa kau sedang bercanda?"

"Hanya beberapa papan dan beberapa bagian saja, mau ratusan ribu dolar?"

Pria itu berkata dengan serius, "Aku tidak bercanda."

"Tempat tidurnya sudah dibongkar hingga seperti ini, pada dasarnya sudah rusak setengahnya."

"Coba kau pikirkan harga tempat tidur ini lalu pikirkan lagi biaya perbaikannya."

"Benda ini sama seperti mobil. Begitu memerlukan perbaikan, harganya akan mahal sekali."

"Pokoknya siapapun yang membongkarnya, kalian harus segera pergi mencarinya."

"Kalau tidak, siapapun tidak ada yang mampu menanggung tanggung jawab

ini!"

Setelah pria itu selesai berbicara lalu dia bergegas pergi dengan orang-orangnya. Sama sekali tidak ingin terlibat dalam masalah ini.

Hana dan Hiro saling memandang dengan ekspresi malu.

Setelah terjadi keheningan untuk beberapa waktu lalu diam-diam Hiro mengedipkan matanya kepada Hana.

Hana mengerti maksudnya. Lalu dengan cepat dia menatap Alina dan berkata, "Ma, mengapa kita tidak minta kakak ipar menelepon si penjualnya dan menyuruh mereka yang menanganinya saja?" Alina mengangguk. "Sepertinya hanya bisa seperti itu saja."

"Reva, kau hubungi penjualnya dan minta mereka untuk mengirim seorang profesional untuk memperbaikinya."

Nara langsung berkata, "Ma, perbaikan boleh dilakukan, tetapi siapa yang

akan membayar biaya perbaikannya?"

Alina tertegun sejenak. Lalu dia mengerutkan keningnya. "Memangnya mau berapa banvak biaya perbaikannya hanya untuk hal kecil seperti ini?"

Nara: "Ma, barusan kau juga sudah dengar, kan?"

"Orang-orang tadi saja sudah bilang bahwa biaya perbaikan tempat tidur ini setidaknya mau memakan biaya puluhan ribu dolar."

"Itu sebabnya mengapa penjual tidak mau menanggung biaya perbaikan."

Dengan lembut Hiro berkata, "Tempat tidurnya kan baru dibeli beberapa hari yang lalu dan itu artinya masih ada garansi."

"Jadi sudah sewajarnya si penjual yang menanggung biaya perbaikannya!"

Alina langsung mengangguk. "Ya, ucapan Hiro benar."

"Tempat tidur ini masih dalam masa garansi. Jadi tidak perlu membayar biaya perbaikannya, kan?”

"Sudahlah, jangan banyak omong lagi. Cepat panggil seseorang untuk datang."

Nara tidak bisa membantah lagi. Jadii mau tak mau Reva hanya bisa menelepon.

Tak lama kemudian petugas perbaikan pun datang. Malam itu hanya ada sedikit orang yang datang untuk membantu pemasangan tempat tidurnya. Saat melihat keadaan di kamar itu, si petugas perbaikan langsung berseru, "Apa... apa yang telah terjadi di sini?"

"Kenapa tempat tidurnya bisa menjadi seperti ini?"

"Siapa yang membongkarnya?"

"Kenapa dibongkar?"

"Tempat tidur ini tidak bisa dibongkar begitu saja!"

Hiro dan Hana sama-sama tampak tidak enak hati. Mereka menundukkan kepalanya dan tidak berani mengatakan apa-apa. Alina merasa kesal. "Untuk apa kau bertanya begitu banyak?"

"Kami hanya ingin memindahkan tempat iidurnya, jadi kami mencari orang untuk membongkarnya sendiri. Memangnya kenapa?"

"Kami memintamu datang untuk memperbaikinya dan membantu memindahkan tempat tidur ini. Untuk apa kau begitu cerewet?"

Si petugas perbaikan itu mengerutkan keningnya, "Bisa diperbaiki tetapi kalau dilihat dari situasinya sekarang, perbaikan ini setidaknya mau memakan biaya sekitar 500,000 dolar untuk memperbaiki tempat tidur ini."

Hana langsung menjerit, "Apa yang kau katakan?"

"Lima ratus ribu dolar?"

"Kenapa... kenapa kau tidak pergi merampok saja?"

Si petugas perbaikan itu lalu berkata, "Maaf, bukan aku yang menetapkan harganya."

"500.000 dolar yang aku katakan itu hanyalah perkiraan umumnya saja."

"Tempat tidur ini adalah edisi terbatas dan jumlahnya tidak sampai 1.000 unit di dunia ini."

"Semua sparepartsnya juga dibuat secara khusus."

“Kalau kau mau memesan sparepartnya maka pabrik harus menghentikan semua produksi linenya dan membuat sparepartsnya secara eksklusif."

"Kerugian yang diakibatkan pemberhentian produksi itu sangat besar

sekali."

Semua orang tercengang, bahkan Reva dan Nara pun ikut terkejut.

Siapa yang bisa membayangkan bahwa perbaikan tempat tidur seperti itu akan begitu rumit.

Hana langsung merasa panik lalu dengan resah berkata, "Tetapi kemarin sebelumnya kan tempat tidur ini baru saja dikirimkan oleh kalian."

"Kalau sesuai aturan... seharusnya ini masih ada garansi. Bukankah seharusnya kau masih bertanggung jawab atas perbaikannya?"

Petugas perbaikan itu meliriknya dan berkata, "Kalau ada masalah dengan kualitas tempat tidurnya itu memang masih termasuk dalam garansi kami dan dijamin seumur hidup."

"Tetapi sekarang, ini bukan masalah kualitasnya. Ini adalah kerusakan yang disebabkan oleh pembongkaran kalian sendiri."

“Kerusakan yang terjadi akibat ulah manusia tidak termasuk dalam garansinya. Dan aturan ini berlaku di semua bidang industri dan produk apa saja.”

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report