Menantu Dewa Obat -
Chapter 534
Menantu Dewa Obat
Bab 534
Jason segera mclihat keluar dau mendapat beberapa orang tampak turun dari dalam mobil,
Yang satu berperawakan botak dan gemuk itu adalah manajer pabriknya.
Dan di belakang si manajer pabrik itu tampak seorang pria dengan seringai di wajahnya, Seperunya pria ini adalah si pemilik mobil ini.
Kalau Reva ada disini, dia pasti akan mengenali pria itu karena dia adalah Herman.
Setelah Herman selesai menangani urusan di perusahaannya lalu dia segera bergegas ke rumah Carlos untuk membantu.
Di tengah perjalanannya, dia menelepon Reva dan mengetahui bahwa mereka telah pergi ke rumah Velly untuk membantu. Oleh karena itu dia langsung berbalik arah dan datang ke sini. Dia tak punya waktu untuk pergi ke rumah Carlos lagi. Tetapi dia juga tidak tahu keluarga Grant tinggal dimana.
Jadi begitu sampai di sini, dia langsung menelepon Reva dan Carlos tetapi ponsel mereka tidak ada yang menjawab. Karena pada saat itu ponsel mereka sudah hilang. Sehingga akhirnya mau tak mau Herman hanya bisa mendatangi pabrik tempat Jason bekerja dan mencari cara agar orang-orang di pabrik mau mengantarnya ke sini. Dan samar - samar dia pernah mendengar Carlos membicarakan tentang Jason. Jadi setelah sampai disana, dia langsung berkata bahwa dia ingin mencari Jason. Karena Jason nantinya akan menjadi mertua Carlos maka bisa dikatakan Jason adalah orang yang lebih tua darinya.
Sehingga pada saat Herman membahas tentang Jason, dia bersikap sangat hormat kepadanya.
Dan akibatnya si manajer pabrik malah salah mengira bahwa Herman adalah adik kelasnya Jason.
Saat si manajer pabrik itu mengetahui status Herman, dia langsung berinisiatif untuk mengantar Herman secara pribadi.
Tentu saja, orang-orang yang ada di lantai atas itu tidak tahu situasinya. Jadi mereka semua tampak bersemangat sekali saat melihat si manajer pabrik yang telah tiba. "Ternyata benar, itu adalah mereka!"
"Kalian lihat, si manajer pabrik itu berjalan di sampingnya. Ini berarti orang yang akan datang ke rumah kita!"
Jason tampak sedikit terkejut karena dia tidak mengenal Herman.
Herman tampak berusia dua puluhan atau tiga puluhan saja. Jadi pria ini tidak mungkin teman
lamanva
Megan juga iampak icikejut. “Pa, apa kau kenal dengan orang ini?"
Jason menggelengkan kepalanya dengan bingung. "Aku belum pernah bertemu dengannya,"
,
Megan: "Lalu apa yang terjadi?”
"Kenapa dia datang ke rumah kita?"
Beberapa anggota keluarga itu saling menatap dengan cemas.
Tiba-tiba Raymond berkata, "Pa, apa mungkin dia adalah putra dari teman lamamu?"
Jason tertegun sejenak lalu dengan gembira dia berkata, "Ya, ya. Tidak menutup kemungkinan seperti itu."
"Pemuda ini kelihatannya seumuran dengan kalian. Bisa jadi dia memang putra dari salah satu teman lamaku."
"Ayo, cepat, cepat beberes dan bersiap-siap untuk menjemput tamunya naik!"
Setelah semua orang beberes dengan cepat lalu Jason segera membawa mereka semua ke depan pintu dan menyambut tamu mereka yang akan datang itu dengan penuh hormat. Tidak lama kemudian, si manajer pabrik berjalan beriringan dengan Herman.
Sambik berjalan Herman sambil berbicara di telepon. Dia masih mencoba untuk menghubungi Reva dan Carlos.
Dan begitu sampai, si manajer pabrik langsung berkata, "Pak Herman, inilah tempatnya."
"Dia adalah Jason yang kau cari itu."
Jason langsung menyambutnya dengan senyum lebar di wajahnya. "Pak Herman, halo, halo!"
"Selamat datang. Kedatanganmu benar-benar membuat rumahku yang sederhana ini menjadi bersinar!"
Herman segera bergegas dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Jason.
"Paman Jason, maaf, aku datang terlambat."
"Jadi, apa masih ada hal lain yang bisa aku bantu di rumah ini?"
Herman tampak begitu bersemangat saat dia mendengar pertanyaannya.
Sepertinya pemuda ini benar-benar putra dari salah satu teman lamaku.
Kalau tidak, bagaimana mungkin dia langsung memanggilnya paman Jason begitu melihatnya?
Dan masih bertanya apa yang bisa dia bantu?
Teman lamanya ini benar-benar terlalu memperhatikan dirinya kalau begitu!
"Aihh, kau bisa datang saja aku sudah sangat senang. Mau bantu apalagi?"
"Ayo, mari, silahkan duduk."
Jason menyambut Herman dan mempersilahkannya masuk ke dalam rumah. Dia tidak mempedulikan si manajer pabrik yang ada di belakangnya.
Kalau biasanya, Jason mana berani memperlakukannya seperti itu? Tetapi sekarang berbeda.
Si manajer pabrik tidak merasa ada sesuatu yang salah tetapi dia mengikuti mereka ke dalam sambil tersenyum.
Setelah mengobrol sebentar lalu beberapa dari mereka duduk.
Herman melihat ke sekeliling ruangan itu dengan tatapan heran. Bukannya dikatakan bahwa Reva dan Carlos sudah datang ke sini? Tetapi mengapa sama sekali tidak kelihatan salah satu dari mereka disini?" Dan pada saat ini, Megan masuk dengan membawa cangkir teh lalu menyajikan tehnya sambil mengedipkan matanya.
Herman mengernyit sedikit tetapi dia juga tidak terlalu ambil peduli.
Jason mengobrol sebentar dengan Herman lalu sambil tersenyum dia bertanya, "Pak Herman, bagaimana kabar papamu sekarang?"
"Aiih, ngomong-ngomong kita sudah bertahun-tahun tidak ketemu yah!"
"Apakah dia baik-baik saja sekarang?"
Herman langsung tercengang. Memangnya kau kenaldenganpapaku?
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report