Menantu Dewa Obat
Chapter 553

Menantu Dewa Obat

Bab 553

krabnya datang

ndahama dengan Callus tidak dicstui oleh kedua orang tuanya,

Tadmata mengira bahwa pemilihannya kali ini akan tampak seperti pernikahan yang udak lanak dan juga tidak ada ucapan selamat dari kerabat dan teman-temannya sendiri. Tetapi dia tak menyangka bahwa pemikahannya ini akan begitu mewah dan sensasional,

Dan yang paling penung adalah ada begitu banyak orang yang datang untuk memberkati dan mengucapkan selamat kepadanya,

Semua orang yang ada di kompleks itu entah kenal ataupun tidak kenal, semuanya sudah hadir. Seberapa besar sebenarnya skala pernikahan ini?

Tetapi pada kenyataannya sebenarnya situasinya udak sesederhana yang dibayangkan oleh Velly.

Setelah seorang wanita masuk ke dalam mobil lalu tanpa sadar dia bertanya kepada sopirnya, "Bro, dimana pesta dan acara makan siangnya?"

"Aku dengar, kedua orang tua Carlos sudah mengundang orang-orang untuk makan di rumahnya?"

"Hari ini cuacanya terik sekali, sepertinya tidak cocok kalau acaranya di rumah, kan?"

Tanpa menoleh sopir itu menjawabnya, "Bagaimana mungkin acaranya dilakukan di rumah?"

"Bos kami sudah menyewa hotel Times!"

"Pernikahan ini akan diselenggarakan di hotel Times. Seluruh hotel Times itu hari ini hanya disiapkan untuk acara pernikahan ini."

Dengan lega si wanita itu berkata, "Baguslah kalau begitu. Yang penung acaranya bukan di rumah saja.”

"Kau lihat, mataharinya terik sekali hari ini. Siapa yang bisa tahan?"

Dan pada saat ini seorang pria yang berada di samping wanita itu tertegun dan dengan gugup bertanya, "Tunggu sebentar, bro, kau... kau bilang apa tadi?" "Dimana... dimana acara pestanya?"

Sopir itu menjawabnya, "Hotel Times!"

Pria itu terlegun. "Hotel Times? Hotel Times yang mana?"

Sopir itu menatapnya dengan heran, "Memangnya ada berapa hotel Times di kota Carson?"

"Hanya satu itu saja, kan?"

Si pua itu kembali tertegun untuk beberapa saat lalu berkata, "Bro, Ingu aku sebentar Aku... aku lupa mengambil sesuaru."

"Kau munggu aku sebentar, aku akan naik ke atas dan turun dalam waktu dua monilla

Sciclah berbicara dia langsung melompat keluar dari dalam mobil dengan terburu-buru dan bergegas lari ke atas seperti dikejar seram.

Wanita yang berada di sampingnya tadi langsung menggeruiu. "Si Boy ini yah, benar-benar deh."

"Rombongan mobilnya sudah mau pergi, dia mau ambil apalagi di atas sekarang?"

"Hmm, aku rasa dia pulang untuk mengambil kantong plastik umuuk mengemas makanan pada saat acara makan siang nanu. Dia selalu seperti itu, kinn." Sopir itu tidak peduli.

Setelah beberapa saat, tampak si Boy, pria tadi yang berlari dengan terengah - engali.

Di belakangnya, tampak ada seorang wanita dan dua anak mengikutinya,

Wanita tadi langsung membelalakan matanya dengan lebar, "Waah, Boy, apa yang kau lakukan?"

Si Boy tersenyum lalu berkata, "Hari ini kan malam minggu."

"Aku pikir nanti sore aku akan mengajak anak-anak jalan-jalan."

"Kalau istriku yang mengurus anak-anak sendirian, dia juga sangat kasihan kan."

"Jadi, aku... aku akan membawa mereka kesana bersamaku."

ALE

"Bro, maaf yah aku sudah membuatmu menunggu lama."

Setelah berbicara lalu si Boy menyuruh anak dan istrinya untuk naik ke dalam bus.

Untung saja ada banyak mobil di lokasi itu jadi dengan cepat istri dan anak-anaknya diikut sertakan di dalam bus ilu.

Sementara si Boy kembali ke dalam mobil untuk duduk

Si wanita yang tadi berada di sebelahnya langsung menatapnya Ichal - lekat dan berbisik, "Eh Boy, coba kau jujurlah padaku, sebenarnya nanti sore kau tidak berencana untuk membawa anak-anak jalan – jalan, kan?"

"Dulu kalau kau pergi ke acara pesta juga selalu pergi sendiri."

"Lalu kenapa hari ini kau mengajak mereka pergi? Kau berencana memberikan berapa banyak uang angpaonya dengan membawa seluruh anggota keluargamu ilu?"

Si Boy tampak sedikit malu dan diam-diam melirik si sopir.

Saat melihat sopirnya tidak memperhatikan mereka lagi lalu si Boy langsung berbisik, "Kau tahu

apa!"

"Acara pesta pernikahan ini diselenggarakan di hotel Times. Hotel Times, kau tahu tidak?"

"Itu adalah hotel tempat para manajer pabrik kita menyombongkan diri dan sering mengatakan bahwa mereka sudah pernah kesana dua kali."

"Itu adalah hotel paling mewah di kota Carson. Direktur pabrik kita saja paling – paling hanya bisa sampai ke lantai dua.”

"Sementara orang-orang seperti kita? Biar aku kasih tahu yah, mungkin dalam seumur hidup kita pun sebenarnya tidak akan punya kesempatan untuk masuk ke dalam hotel itu."

"Dan kali ini pesta pernikahan ini dilakukan dengan membooking seluruh gedung hotel itu. Tentu saja aku harus membawa istri dan anak-anakku untuk ikut serta dan melihat-lihat hotel itu. "Apa arunya uang angpao? Biar aku kasih tahu yah, demi bisa masuk ke hotel itu, angpao 10.000 dolar pun sangat pantas diberikan!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report