Menantu Dewa Obat

5 mutiara

Si tua Geni dan yang lainnya langsung terdiam.

Kalau masalah ini bisa diselesaikan dengan uang maka itu adalah solusi yang terbaik.

Tetapi, sekarang mereka tidak mau uangnya. Mereka hanya ingin minta pertanggungjawabannya secara hukum. Ini jadi merepotkan sekali.

Axel tampak sedikit bingung. Kalau begitu bukankah Nara juga ikut terlibat?

"Direktur Shu mentransfer uangnya kepada Reva. Uang itu ditransferkan dengan mengatasnamakan pinjaman jadi tidak ada yang melanggar peraturan." Ujar sekretaris Nara dengan suara rendah. Semua orang mengangguk. Para dewan direksi mengetahui akan hal ini.

Axel tersenyum lagi. Kalau putrinya tidak terlibat maka itu adalah hal yang terbaik.

Tommy tercengang sejenak. Kemudian setelah beberapa saat, lalu dengan marah dia berkata, "Lalu... lalu Reva melakukan investasinya secara ilegal dan merugi sebanyak 3 milyar dolar. Ini... ini benar- benar..."

Şi tua Geni kemudian berkata dengan perlahan, "Investasi yang Reva lakukan itu adalah urusannya sendiri."

"Perusahaan konstruksi bukan cabang dari perusahaan farmasi Shu kita. Kami tidak bisa mengendalikan urusan orang lain!"

28%.

Tommy menggaruk kepalanya. "Tetapi sekarang investasinya gagal dan 3 milyar itu tidak dapat

dilunasi."

"Aku... sebagai kreditur meminta pertanggungjawabannya. Ini... inii bisa dilakukan, kan..."

Kali ini tidak ada yang bisa mengatakan apa - apa lagi.

Tiba-tiba Tommy menjadi bangga dan berkata, "Hari ini aku datang untuk menagih hutang sebagai kreditur."

"Kalau kalian tidak mau menagih hutangnya yah itu urusan kalian."

"Tetapi secara pribadi, aku tidak bisa melihat duri di depan mataku. Jadi aku harus mendapatkan kembali uangku ini!"

"Kalau dia bisa melunasi hutangnya, tentu saja ini yang terbaik!

"Kalau dia tidak bisa melunasi hutangnya, hemm, aku akan memasukkannya ke penjara!"

Si tua Geni mengerutkan keningnya dengan gugup. "Tommy, kau jangan keterlaluan!"

Tommy mendengus dingin. "Keterlaluan?"

"Kalian semua ini memang bajingan kampret, dulu kalian semua dari awal berjuang dengan mengikutiku."

"Sekarang setelah punya duit, kalian bahkan tidak mengenaliku lagi."

"Kalian punya hak apa untuk mengatai aku keterlaluan?"

Si tua Geni dan yang lainnya sangat marah tetapi mereka juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Di dalam ruangan, sambil terkekeh Hiro berkata, “Pa, kali ini Reva pasti mampus!"

"Lubang kosong sembilan puluh juta tadi itu mudah ditalangi tetapi kalau 3 milyar dolar... hemmm, siapa yang mau menalanginya?"

Axel ikut mendengus dingin. Akhirnya kali ini masalahnya bisa diselesaikan dengan baik.

Pada saat ini, Reva juga sedang bergegas ke kantor.

Begitu sampai di lokasi, dia langsung dikepung oleh orang-orang dari keluarga Shu yang berteriak dan memintanya untuk mengembalikan uang 3 milyar itu.

Si tua Geni dan yang lainnya menghampiri Reva kemudian berbisik, "Tuan Lee, apakah 3 milyar ini benar-benar sudah tidak ada?"

*Kalau memang benar-benar sudah tak ada, kau langsung katakan saja."

"Beberapa... beberapa dari kami masih punya sedikit uang. Kami bisa mengumpulkan 2 milyar untukmu, mari kita tambal dulu lubang ini!"

Dengan penuh rasa bersyukur Reva melirik si tua Geni dan yang lainnya. Sambil mengangguk dia berkata, "Terima kasih banyak sebelumnya!" "Tetapi masalah ini tidak terlalu repot."

Melihat Reva yang begitu percayaa diri membuat si tua Geni dan yang lainnya juga ikut menghela nafas dengan lega.

"Tetapi bagaimanapun juga, kalau kau butuh uangnya jangan pernah ragu untuk memberitahu kami!" ujar si tua Geni.

Reva mengangguk kemudian menatap Tommy dan berkata dengan lembut. "Pak Tommy, sesuai dengan kontrak pinjaman yang sudah dibuat, kau bisa menagih uang ini setelah satu tahun."

"Ini baru dipinjam beberapa hari saja dan kau sudah mau menagihnya. Ini berarti sudah melanggar peraturan tertulisnya, kan?"

"Kalau mau menagih lebih awal, itu artinya adalah pembatalan kontrak dan kau harus membayar ganti ruginya!"

Begitu Tommy melihat Reva, dia langsung merasa seperti telah bertemu musuh bebuyutannya.

Dia langsung menggertakkan giginya dan berkata, "Memangnya kenapa dengan masalah ganti

ruginya?"

"Asal kau bisa mengembalikan uang itu, maka aku akan langsung membayar kembali ganti ruginya!"

Reva terkekeh, "Kalau begitu, kau harus pikirkan baik-baik dulu."

"Uang ganti ruginya adalah 10% dari total uang yang di pinjam."

"Dengan kata lain, kalau aku melunasi hutang itu, berarti kau harus membayar 300 juta dolar sebagai ganti ruginya!"

Ekspresi Tommy langsung berubah. 300 dolar bukan jumlah yang sedikit.

Dan pada saat ini si tua Geni langsung berkata, "Aku tidak ikut-ikutan menagih di awal yah."

"Jadi aku tidak mau bertanggung jawab atas biaya ganti rugi itu.”

"Tommy, kalau kau ingin menagih hutangnya di awal, maka biaya ganti ruginya kau tanggung sendiri saja!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report