Menantu Dewa Obat

Bab 606

Semua orang menatap pria yang berada di samping Waruini. Tidak diragukan lagi bahwa orang ini pasti yang disebut dengan tuan Alvin. Di tengah kerumunan, ada seorang pria yang tampak sedikit Icbih pendek, namanya Hendra. Dia merupakan pemimpin di sini.

Dia menatap seorang lelaki tua berkacamata di sebelahnya dan berkata dengan suara rendah, "Profesor Ginung, bagaimana menuruimu?" Profesor Ginting adalah seorang profesor dari universitas Carson. Dia sangat dihormati dan ilmu pengetahuannya juga sangat tinggi.

Namun, sekarang dia merasa canggung dan berbisik, "Ini, untuk sementara kita masih belum menemukan jawabannya."

"Seperti yang kau tahu, kita sudah mengambil sampelnya puluhan kali tetapi hasolnya sama saja. Kita sama sekali tidak menemukan masalah dengan airnya, tidak ada pencemaran air." "Bisa jadi, situasi ini benar-benar tidak bisa dijelaskan dengan sains!"

Tim profesor Ginting sudah datang sejak lama untuk mempelajari masalah yang terjadi di sini.

Tetapi setelah dilakukan banyak penyelidika tetap saja tidak pernah menemukan jawaban dari masalahnya

Penduduk desa dari beberapa desa sudah terus membuat masalah sehingga mereka tidak punya pilihan lain selain mengumumkan bahwa masalah ini menyangkut pencemaran air untuk sementara ini. Tetapi masalah yang sebenarnya belum diketahui dan bahaya yang tersembunyi masih ada disana.

Hendra dan yang lainnya benar-benar merasa tidak berdaya. Jadi mereka harus menggunakan cara lain. Mereka hendak mencari beberapa ahli fengshui untuk melihat apa masalahnya benar benar terkai dengan masalah fengshui?

Waktu itu Harumi gagal menggaet Herman. Tetapi dia cukup beruntung untuk kemudian bisa mendapatkan tuan Alvin ini.

Sementara Imanuel, setelah dipecat dari perusahaan, sekarang menjadi tunawisma.

Begitu mengetahui tentang apa yang sedang terjadi disini, dia segera mengajak tuan Alvin ke sini dan berharap bisa mendapatkan keuntungan dari tempat ini.

Mendengar ucapan profesor Ginung lalu Immanuel langsung berkata, "Kalau begitu masalahnya sudah sangat jelas. Itu pasu karena adanya penggalian danau buatan sehingga mempengaruhi fengshui di bawah sana dan akhimya munculah penyakit aneh seperti itu."

"Pencemaran air macam apa? Semuanya itu hanya omong kosong."

"Profesor Ginting, kau sudah mengambil semua sampel air disini dan mempelajari serta memeriksanya berkali-kali. Apa ada pencemaran air yang ditemukan?"

"Aku sudah bilang, jangan pernah mengganggap bahwa kepercayaan kuno itu sampah. Terkadang mau tak mau kau harus mempercayainya meski tidak masuk akal sekalipun!" Hendra masih tampak sedikit ragu.

Melihat ini kemudian Imanuel langsung berkata, “Tuan Alvin ini adalah ahli fengshui yang sangat terkenal di provinsi kami.”

"Gurunya adalah mendiang tuan Bintang. Dia adalah teman dekat dokter Hale yang terkenal itu."

un

“Selain itu, tuan Bintang juga sudah belajar banyak tentang ilmu medis dengan dokter Hale Sehingga dia juga sudah bisa dianggap sebagai setengah murid dokter Hale." "Tuan Bintang biasanya jarang muncul. Kali ini, dia tidak tega melihat penduduk desa di sini yang menderita sehingga dia datang untuk menyelamatkan umat manusia." Mendengar akan hal ini lalu semua orang yang ada di sekitar menatap tuan Bintang dengan hormat.

Mereka tidak kenal dengan tuan Bintang tetapi mereka semua pernah dengar tentang tuan Brad Mont dan dokter Hale. Karena tuan Bintang ada hubungannya dengan tokoh-tokoh besar itu maka sudah pasti dia juga bukan orang yang biasa. Tuan Bintang tampak begitu sombong dan bahkan tidak menganggap semua orang – orang di sini.

Dan pada saat ini, Reva dan beberapa orang datang.

Begitu mereka melihat Reva dan yang lainnya datang, ekspresi Imanuel dan teman – temannya langsung menjadi jelek.

Christe semakin menggertakkan giginya dan mendengus dingin, "Aihh, bukannya ini menantu sampah kita yang hebat itu!"

"Kenapa? Kau juga datang kesini karena mendengar bahwa tuan Alvin ada disini yah? Jadi kau ingin bertemu dengan luan Alvin?" "Reva, aku sarankan lebih baik kau jangan bermimpi."

"Menantu sampah seperti kau ini, kalau kelamaan di sini malah hanya akan membuat luan Alvin merasa terhina saja." "Jangan bikin malu di sini deh!"

Reva mengerutkan keningnya. Si Christie ini setelah kejadian waktu itu bukannya semakin sadar malah semakin tidak tahu diri.

"Kenapa kalian semua ada disini? Tempat ini tidak menerima kalian, enyahlah!"

Reva menjawab dengan dingin.

Christie tertegun sejenak, lalu tertawa, "Reva, apa yang kau ocehkan?"

"Kau punya hak apa mengusir kami pergi?"

"Aku rasa, seharusnya kau yang minggat dari sini!"

"Apa kau tidak lihat, kami datang ke sini bersama tuan Alvin!"

"Kau mengusir kami itu sama saja berarti kau mengusir tuan Alvin!"

Tuan Alvin melirik Reva dengan dingin dan menatapnya dengan jijik. "Mengapa bisa ada sembarang orang yang datang dan berceloteh di sini?" “Usir mereka semua keluar agar tidak mempengaruhi penilaian aku disini!” Ujar tuan Alvin dengan dingin.

Dengan cepat Hendra mengangguk dan baru saja dia hendak berbicara ketika tiba-tiba dia melihat Fendi Yu dan ekspresinya langsung berubah: "Kau... kau adalah tuan Fendi Yu, kan?" Christie terkejut. "Kalian kenal?"

Hendra langsung mengangguk, "Aku cukup beruntung pernah bertemu dengannya sekali."

"Dan bisa dikatakan, mereka adalah pengembang dari proyek ini,"

"Tuan Fendi, sudah lama tak bertemu. Apa hari ini kau datang untuk memeriksa lokasi proyek?"

Fendi mengangguk dengan tenang: "Jangan sungkan."

"Sekarang proyek ini adalah milik tuan Lee."

"Aku hanya datang kesini untuk menemani tuan Lee berkeliling saja."

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report