Bab 612

Kalau kata-kata ini diucapkan dari mulut orang lain maka liendra dan yang lainnya pasti tidak akan percaya

Namun karena ucapan ini dikeluarkan dari mulut dokter Halc sendiri jadi semua orang percaya kepadanya.

Hendra menbelalakkan matanya lalu dengan suara bergetar berkata, "Tuan Lee, aku... aku benar-benar sudah buta!"

"Barusan kalau aku ada salah, aku mohon maaf."

"Aku juga sudah memohon kepada tuan Lee untuk jangan memasukkannya ke dalam hati dan membantu menyelamatkan para penduduk di desa kami!"

Sambil berbicara, dia benar-benar berlutut dan langsung bersujud.

Dengan cepat Reva membantunya berdiri lalu sambil tersenyum berkata, "Pak Hendra, jangan sungkan."

"Hati seorang dokter itu tulus. Karena aku sudah ada disini, aku pasti tidak akan tinggal diam."

Tadinya Reva merasa tidak senang dengan Hendra, tetapi melihat Hendra yang mau berlutut dan bersujud untuk mengakui kesalahannya membuat Reva mengaguminya. Setidaknya Hendra berani dan mau bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.

Demi keselamatan semua penduduk desa, dia rela berlutut dan meminta maaf. Ini bukan hal yang mudah yang bisa dilakukan oleh orang-orang biasa.

Hendra sangat gembira lalu dengan cepat berkata, "Terima kasih tuan Lee. Terima kasih tuan Lee!”

"Oh yah, tuan Lee, barusan kau ada mengatakan tentang kondisi kesehatanku. Aku... aku... apa aku benar-benar dalam bahaya sekarang?"

Reva tersenyum dengan ringan lalu menatap dokter Hale, "Dokter Hale, bagaimana menurutmu?"

Lalu dokter Hale memperhatikan Hendra dengan cermat untuk beberapa saat, kemudian mengerutkan keningnya. "Tekanan darahnya terlalu kuat. Darah mengalir dengan deras ke bagian belakang otak. Seharusnya ada merasakan sakit kepala."

Semua orang di sekitar mereka langsung terkejut.

Karena sebelumnya Reva juga mengatakan tentang sakit kepalanya Hendra. Tak disangka ternyata hasil diagnosis dokter Hale dan Reva sama.

Namun, diagnosis Reva lebih akurat daripada diagnosis dokter Hale.

Dengan suara bergetar Hendra berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar sakit kepala belakangan

ini."

"Dan itu sanna seperti apa yang dikatakan oleh ruan Lee."

"Sebari sakit kepala tiga kali, setiap pagi, siang dan malam."

"Tuan Lec, dokler halc, bagai... bagaimana kondisiku?"

"Tuan Lec, sebelumnya kau bilang baliwa kalau kondisi aku tidak mereda juga maka aku tidak bisa bcitahan sclama tiga hari. lui... ini..."

Berbicara sampai disana, bibir Hendra tampak bergetar dan tak mampu mengucapkannya lagi.

karena bagaimanapun juga siapa yang tidak takut saat mendengar kematian sudah di depan mata?

Penduduk desa lainnya juga ikut berkumpul.

Akhirnya sekarang terbukti bahwa keahlian dan kemampuan Reva memang nyata. Orang-orang ini merasa sangat panik sekarang. Mereka semua datang kepada Reva untuk meminta pengobatan. Dengan lantang Reva berkata, "Semuanya, kalian tak perlu khawatir."

"Barusan tadi aku sudah bilang, meskipun kondisi setiap dari kalian berbeda tetapi penyebabnya sama."

"Karena aku sudah datang ke sini, jadi aku pasti akan menyembuhkan kalian.”

Dan setelah itu barulah semua orang menghela nafas lega kemudian dengan penuh semangat Hendra berkata, "Tuan Lee, kau benar-benar orang yang baik."

"Kalau kau bisa menyembuhkan penyakit kami maka kami pasti akan langsung menyetujui kelanjutan pemnbangunan proyek villa ini!"

Reva terkekeh. "Kalau begitu aku harus mengucapkan terima kasih dulu."

"Tetapi ngomong-ngomong, penyakit kalian memang ada hubungannya dengan kolam ini."

Kali ini ekspresi semua orang berubah sementara Hendra berkata dengan suara bergetar, "Apa... apa benar fengshuinya benar-benar sudah dihancurkan?" 'Tuan Lee, bagaimana kalau kau mengembalikan lagi danaunya menjadi seperti dulu?"

Reva tersenyum, "Fengshui apa? semua itu hanya omong kosong."

"Sakit itu berhubungan dengan kesehatan fisik."

"Kalau kecelakaan baru ada hubungannya dengan fengshui."

"Penyakit di desamu setengahnya berhubungan dengan air di danau ini."

"Dan setengahnya lagi itu karena makanan kalian."

Semua orang saling menatap lalu dengan heran Hendra bertanya, "Tuan Lee, ada masalah apa dengan air ini?"

"Profesor Ginung dan yang lainnya sudah mengambil sampel air dan memeriksanya berkali-kali tetapi tidak menemukan masalahnya?"

Profesor Ginting yang ada disebelahnya juga mengangguk, "Ya, tuan Lee. Kualitas airnya seharusnya udak ada masalah."

"Kalau dari segi makanan, mereka semua sudah tinggal di sini selama beberapa generasi dan mengkonsumsi makanan yang sama."

"Dulu tidak jatuh sakit tetapi mengapa sekarang mereka semua tiba-tiba sakit?"

Reva tersenyum dengan ringan. Lalu dia berjalan ke tepi danau dan mengulurkan tangannya ke dalam air kemudian menangkap seekor ikan hidup dengan berat sekitar setengah pon. "Ini adalah akar masalahnya!"

İ

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report