Bab 615

Rola menuliskan respobalnya kemudian memberikannya kepada dokter Hale dan memintanya pergi ke desa utk menimbulkan para penduduk desa

Kemudian Renamembeni instruksi kepada lemman untuk pergi ke perusahaan obat herbal untuk mendapatkan sejumlah obat,

Hemman muga membawa beberapa kur vawan dari perusahaan obat herbal. Di bawah perintah Reva, samma orang membuat obat ini dan menaburkannya di danau. Dokic Hals memperhatikan semua ini lalu berbisik, "Tuan Lee, apa obatnya yang hanya cumlah keulinu cukup untuk danau sebesar itu?"

Reva icikckch, "Sangat cukup."

"Telur panasu ini akan meleleh keuka bertemu dengan obat ini."

"Sebenarnya untuk danau sebesar itu sudah cukup dengan memasukkan beberapa kilogram obat ini saja."

"Tetapi demi untuk benar-benar menghilangkan dan membasminya agar di kemudian hari udak ada masalah lagi maka aku menaburkan sepuluh kali lipat dari jumlah yang biasanya." "Ngomong-ngomong proses ini akan memakan waktu sekitar dua belas jam."

"Jadi selama periode waktu itu, semua orang harus mengawasi danau ini dan tidak mengijinkan siapapun keluar masuk dari sini. Apalagi air di dalamnya juga mengalir keluar." "Setelah dua belas jam maka udak akan ada masalah lagi!"

Tiger segera berkata, "Tuan Lee, kau tenang saja."

"Selama dua belas jam ini, aku sendiri yang akan memimpin orang-orang ini untuk menjaga dan mengawasi di sini. Aku tidak akan membiarkan orang lain untuk sembarangan keluar masuk di sini dan juga udak akan membiarkan aimya mengalir hingga ke tempat lain!"

Hendra juga mengangguk-angguk, "Tuan Lee, aku juga akan membawa para penduduk desa untuk menjaga di sini."

"Tentu saja tidak akan mengijinkan siapapun untuk sembarangan keluar masuk di sini!"

Reva mengangguk, kalau ada orang-orang ini yang mengawasi dan menjaga dengan proteksi ganda maka tidak akan ada masalah lagi.

Lalu hal yang berikutnya akan diserahkan kepada dokter Hale.

Dalam segi bahan obat, Reva meminta penasahaan bahan obat untuk mensponsori mereka secara graus..

Lagipula kedepannya Reva dan yang lainnya juga akan mengembangkan area villa yang dekat dengan arca ini sehingga diperkirakan akan melibatkan beberapa desa terdekat yang ada di

sekitar

Mensponsori sejumlah bahan obat tidak membutuhkan terlalu banyak biaya tetapi sebaliknya malah dapat memberikan kesan dan jasa yang baik bagi banyak orang.

Dan benar saja, saat para penduduk desa itu mendengar bahwa Reva akan mensponsori bahan obat lalu mereka semua merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Reva.

Setelah Reva selesai memberikan pesan dan instruksinya, dia meninggalkan tempat ini lebih dulu.

Fendi tetap tinggal disini dan bertanggung jawab untuk membicarakan hal tentang kapan akan dimulainya kembali kegiatan proyek inii dengan Hendra.

Tetapi pada dasarnya, pada waktu itu tuan muda Permana dan yang lainnya sudah menyelesaikan prosedur ini namun karena adanya penyakit aneh di desa sekitar sehingga menyebabkan pekerjaan proyeknya ditangguhkan.

Sekarang penyakit aneh ini sudah diatasi maka tentu saja proyek ini akan dimulai kembali tanpa ada masalah apapun lagi.

Hendra sangat kooperatif. Ditambah lagi dengan keluarga Hendra yang juga akan ikut membantu operasionalnya di belakang layar sehingga kegiatan proyek yang akan dimulai kembali ini akan semakin mudah.

Begitu Reva kembali ke kota, dia langsung menerima panggilan telepon dari Devi Tanaka.

"Kak Reva, apa kau datang ke kantor hari ini?"

"Ada seorang pria tua yang bernama Fauzi Wibowo dan sudah dua hari ini dia datang untuk mencarimu. Sore ini dia telah menunggumu selama dua jam."

"Kalau kau tidak datang maka aku akan memberitahukannya dan menyuruhnya pulang dulu."

Dan pada saat ini Reva baru teringat bahwa dia pernah memberitahu paman Fauzi bahwa dia akan mengobati istrinya.

Beberapa hari terakhir ini, Reva sangat sibuk sekalii sehingga dia jarang berada di rumah sakit dan hampir saja lupa dengan hal ini.

Lalu dia buru-buru meminta Devi untuk memberitahu paman Fauzi bahwa dia akan segera kembali ke rumah sakit,

Setengah jam kemudian, Reva bergegas ke rumah sakit,

Paman Fauzi sedang duduk di kantor Reva dengan seorang wanita yang sangat kurus.

Devi menyajikan teh untuk mereka berdua tetapi mereka berdua tampak sangat serius dan tegang:

Begitu melihat Reva, keduanya langsung berdiri. Paman Fauzi berkata dengan hormat kepadanya. "Dokter Reva, kai sudah pulang." "Maaf, aku telah meminta nona Devi untuk meneleponmu."

"Sebenarnya, kami... kami juga tidak ada hal lainnya, seharusnya tidak perlu sengaja untuk merepotkanmu kembali ke sini."

Reva tersenyum dan berkata, "Ailih, paman Fauzi, jangan berbicara seperti itu."

"Ini semua salahku."

"Aku yang menyuruhmu datang ke rumah sakit tetapi aku sendiri malah terlalu sibuk sehingga lupa akan hal ini."

"Maafkan aku!"

Dengan cepat paman Fauzi berkata, "Dokter Reva, jangan berkata seperti itu."

"Seharusnya kami yang merasa tidak enak hati karena sudah datang merepotkanmu."

rusn

Reva tersenyum lalu berjalan ke meja dan duduk di sana. "Paman Fauzi, aku sudah mendengar dari Carlos."

"Kau sangat memperhatikan mereka saat masih di desa."

"Carlos sudah seperti saudaraku sendiri. Kalau kau membantunya itu sama saja artinya dengan membantuku." "Jadi bagaimana mungkin masalahmu dianggap merepotkan aku?"

51%.

18:34 Mon, Oct 24

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report