Menantu Dewa Obat -
Bab 636
Menantu Dewa Obat
Bab 636
Setelah melalui beberapa kejadian, Axel dapat melihat bahwa keluarga Yu dan si tua Geni serta yang lainnya itu hanya mempercayai Reva.
Kalau dia membuat masalah lagi hasilnya pasti akan sama seperti sebelumnya. Orang-orang itu akan menarik modal lagi dan perusahaan farmasi Shu pasti akan hancur total. Oleh karena itu, dia hanya bisa membiarkan Reva mengambil alih perusahaan konstruksi itu sekarang dan tidak memikirkannya lagi.
Hana merasa enggan, “Pa, itu bisnis yang bernilah puluhan milyar."
"Bagaimana kalau kita perjuangkan lagi?"
"Setidaknya biarkan Hiro menjadi manajer umum dan mengelola uangnya, kan?"
Ini juga adalah hal yang diam-diam Hiro diskusikan dengan Hana. Dia tidak pernah mau menyerah atas perusahaan konstruks itu. Dia ingin masuk dan menghasilkan banyak uang.
Axel mengerutkannya keningnya lalu dengan serius berkata, "Hana, apa ucapanku masih kurang jelas?"
"Kita tidak akan ikut campur dalam urusan perusahaan konstruksi itu lagi."
"Kali ini, kita sudah cukup beruntung masih bisa mempertahankan aset keluarga Shu kita."
"Kalau kau terus membuat onar lagi, harta dan aset keluarga Shu kita akan hilang dan kita malah akan mendapatkan banyak hutang. Lalu bagaimana kita akan melanjutkan hidup kita di kemudian hari?" Dengan tidak puas Hana berkata, "Pa, aku tidak bermaksud untuk menyuruh Hiro menjadi direkturnya. Aku hanya meminta agar Hiro bisa menjadi manajer umumnya saja."
"Direkturnya tetap Reva dan orang-orang itu juga masih akan tetap bekerjasama dengan Reva. Lalu apa masalahnya?"
"Meskipun mereka ingin cari gara-gara juga mereka tidak akan punya alasan lagi."
"Selain itu, apa kau tidak khawatir Reva akan menggelapkan uang yang begitu banyak itu?"
"Biarkan Hiro bekerja disana dan mengawasi mereka. Sekaligus bisa mengawasi kantong Reva juga, bukankah ini sangat baik?"
Axel tampak ragu sejenak, menurutnya ide ini boleh juga.
Alina berbisik, "Aduhh, aku rasa lebih baik jangan merusuh lagi."
"Kejadian yang terjadi kali ini sudah membuat jantungku berdebar dengan kencang."
"Axel, lebih baik kita kelola apotek kita dengan baik saja."
"Kalau terjadi sesuatu lagi. aku khawatir kita tidak akan mampu menghadapinya!"
Dengan marah Hana berkata, "Ma, bagaimana bisa kau berkata scperti ini?"
"Ini adalah bisnis keluarga Shiu kita sendiri, masa kita tidak mau memperjuangkannya malah menyerahkan semuanya kepada orang lain?"
"Pa, Reva ini sudah sejak dulu ingin menelan semua aset keluarga kita. Apa kau tidak ingin mengawasinya?"
"Berjuanglah sekali lagi setidaknya semuanya transparan dan kita tahu dimana uang kita!"
Axel terdiam untuk waktu yang lama lalu mengangguk dengan perlahan, "Kau benar."
"Meskipun kita tidak akan mengurusi perusahaan konstruksi ini tetapi setidaknya rekening perusahaannya harus transparan."
"Oke, begitu saja."
"Ayo kita langsung pergi ke perusahaan konstruksi!"
Hiro sangat gembira. Dia segera memutar balik mobilnya dan pergi ke perusahaan konstruksi.
Reva sedang berada di perusahaan konstruksi dan bertemu dengan beberapa pemegang saham. Begitu mendengar Axel dan yang lainnya sudah sampai di sini, alis Reva langsung berkerut.
Dia sudah tahu kalau Hana sudah keluar, dia pasti akan menjadi setannya lagi.
Dan mereka pasti memiliki rencana baru lagi dengan datang ke perusahaan konstruksi saat ini.
Lalu Reva menerima Axel dan yang lainnya masuk. Axel langsung berbicara to the point. Dia langsung meminta Reva untuk memberikan jabatan manajer umum perusahaan kepada Hiro dan sekaligus bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
Dari ucapannya itu, Reva sama sekali tidak diberi kesempatan untuk menolaknya.
Reva merasa tidak berdaya. Dia bisa melihat dengan jelas bahwa Axel sengaja mengirim Hiro ke perusahaannya untuk mengawasi aliran modal perusahaan.
Kalau dia menolak maka Axel akan berpikir bahwa dia memiliki niat lain dan itu akan merepotkan.
Jadi mau tak mau Reva hanya bisa setuju dan memberi jabatan manajer mum perusahaan kepada Hiro. Tentu saja Hiro merasa sangat gembira. Dia segera mengambil barang-barangnya dan menempati kantornya. Sementara Axel merasa beban di hatinya sudah terangkat setelah menempatkan Hiro di perusahaan tersebut.
Menurutnya, dengan Hiro berada di sana untuk mengawasi arus keuangannya maka dia tidak perlu merasa khawatir lagi kalau Reva hendak menggelapkan dananya.
Nantinya begitu proyek di area villa rampung dan menghasilkan uang dalam jumlah besar, dia berencana untuk mentransfer uang itu ke rekeningnya sendiri.
Dengan begitu, aset perusahaan ini akan selalu ada di tangannya dan tidak akan ditelan oleh Reva.
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report