Menantu Dewa Obat -
Bab 929
Bab 929
Tetapi Peter masih gemetaran Dia berkata dengan suara gemetar, "Tuan Lee, tu tujuh juta ini, sekarang hanya tersisa kurang dari lima juta saja tangnya di aku."
Apa apa kau bisa memberiku waktu dan aku akan mengembalikan tujuh jut aitu kepadamu?"
Reva menatap Peter sebentar, lalu dia langsung tersenyum, "Tidak masalah!"
"Aku sudah tidak menginginkan tujuh juta itu lagi. Semuanya aku berikan kepadamu!”
Peter membeku sesaat lalu ekspresi wajahnya langsung berubah drastis, "Tuan Lee, ba bagaimana aku bisa mengambil uangmu?"
"Beri aku kesempatan sekali lagi. Aku benar-benar sudah tahu salahku. Tolong kau ampuni aku..”
Reva tidak bisa menahan tawanya dalam diam. Si Peter ini benar benar orang yang cerdas, dia benar benar takut kalau dia akan mati di tangannya?
"Tenagn saja, kalau aku sudah bilang tidak mau berarti memang tidak mau!"
"Selain itu, kau juga bisa membuktikan masalah ini untukku jadi anggap saja masalah ini sudah diselesaikan begitu saja. TM
"Aku bisa menjamin ucapanku ini!"
Ujar Reva sambil mengibaskan tangannya.
Peter menatap Reva dengan gemetaran. Dia ingin memastikan bahwa Reva tidak membohonginya. Lalu dia menghela nafas dengan lega dan menunjukkan senyum di wajahnya pada saat itu juga. "Terima kasih tuan Lee, terima kasih tuan Lee!"
Kali ini dia benar benar luput dari masalah ini dan masih bisa menyimpan tujuh juta itu untuk dirinya sendiri. Jadi di dalam hatinya dia merasa sangat berterima kasih kepada Reva. Reva menatap Peter tetapi dia sedang memikirkan masalah lainnya.
Si Peter ini memiliki keahlian menipu yang baik dan dia juga masih memiliki geng kecil bersamanya yang juga memiliki nilai guna!
Begitu Peter dibawa pulang. Alina langsung menghela nafas dengan lega saat melihatnya.
"Aibh, Reva, kau kau memang lebih bisa diandalkan!"
"Aku tidak menyangka bahwa kau bisa menemukan Peter hanya dalam waktu satu malam saja."
Alina menghela nafas terus menerus.
Nara terdiam: "Ma, Reva selalu serius dalam melakukan tugasnya."
"Hanya saja kau yang tidak pernah memperlakukan Reva dengan baik!"
Secara refleks Alina merasa sangat malu.
Dua hari kemudian, pengadilan dimulai.
Gugatan mereka ini benar-benar tak masuk akal.
Karena meskipun Alina benar-benar telah memberikan uang itu kepada Jayden dan Vivi, dia juga tidak memiliki tanggung jawab apapun.
Namun segalanya menjadi lebih menarik saat Peter dibawa masuk.
Di depan pengadilan Peter membuktikan bahwa Vivi memang meminjam 10 juta dari Alina.
Dan pada akhirnya tidak hanya Alina yang tidak perlu menanggung tanggung jawab apapun tetapi keluarga Sumarno juga masih harus membayar 10 juta dolar kepadanya.
Setelah mendengar vonis dari hakim, ketiga orang dari keluarga Sumarno itu langsung merosot di kursi.
Tadinya mereka ingin melibatkan keluarga Shu dalam masalah ini dan membuat Alina yang menanggung biaya kompensasinya.
Tetapi mereka sama sekali tidak pernah menyangka bahwa masalahnya malah akan berkembang hingga
menjadi seperti ini.
Alina jadi tidak perlu membayar sepeserpun namun mereka justru harus membayar kembali 10 juta dolar itu kepadanya?
Ketiga orang dari keluarga Sumarno itu sekarang hanya merasa ingin muntah darah saja.
Sementara itu setelah persidangan terakhir, Peter langsung kabur dibawah pengaturan Tiger.
Dan pada saat Vivi tersadar kembali, Peter sudah tidak berada disana lagi untuk waktu yang cukup lama.
Dengan marah dia memaki lalu mengejar Reva untuk bertanya kemana perginya si Peter itu?
Reva sama sekali tidak mempedulikannya. Vivi ingin merusuk tetapi dia langsung dicegat oleh anak buah Tiger. Setelah itu dia duduk di lantai dan meraung seperti tikus yang berusaha untuk menarik perhatian orang lain. Sayangnya, tidak ada yang memperhatikan dirinya.
Vivi sudah merusuh dengan sangat ribut tetapi orang-orang yang ada disekitarnya hanya sibuk berfoto. Akhirnya Vivi merasa malu sendiri lalu dia bangkit berdiri dan menyelinap pergi dari sana.
Sedangkan Alina, dia mengikuti Reva dan Nara yang pulang ke rumah.
Axel masih marah sehingga ketika dia melihat Alina pulang, dia langsung hendak mengusirnya.
Alina mengeluarkan surat keputusan hakim dan akhirnya Axel menjadi tenang kembali.
Tetapi, dia tetap masih merasa tidak puas dengan Alina dan mengoceh bahwa Alina tidak boleh bersikap terlalu baik kepada keluarga Vivi.
Setelah mendengarkan ocehannya sebentar, dengan tidak sabar Nara berkata, "Pa, sudahlah jangan mengoceh lagi!"
"Kebetulan keluarga kita sedang ada disini semua sekarang. Aku ingin tanya, apa yang kau lakukan dengan 20 juta dolar yang kau ambil dari perusahaan konstruksi?"
"Mamaku bilang uangnya untuk investasi tetapi ternyata malah dia berikan kepada Vivi!"
"Bagaimana dengan kau? 20 jutanya kau berikan kepada siapa?"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report