Menantu Dewa Obat -
Bab 959
Menantu Dewa Obat
Bab 959
Begitu dia mengatakan hal ini, semua orang langsung gempar.
Semua orang tertegun.
Hiro malah memanggil dia dengan sebutan kak Nara?
Ternyata mereka saling mengenal? Dan memiliki hubungan yang cukup akrab?
Namun semua orang masih saja tampak bingung.
Meskipun hubungan mereka cukup akrab namun Nara juga tidak punya hak untuk menanya Hiro seperti ini!
Ekspresi Nara tampak dingin, "Kau tidak tahu?"
"Barusan Leo mengatakannya dengan sangat jelas. 130 milyar, dan kau malah mengantongi 100 milyarnya dulu!”
"Nanti sisanya yang 30 milyar akan diberikan kepadamu sebanyak 10 milyar, dia akan mengantongi 10 milyar dan sisa 10 milyar lainnya itu yang digunakan untuk biaya bahan!" "Dan sekarang kau katakan kepadaku bahwa kau tidak tahu?"
Hiro memelototi Leo dengan marah. Dia benar-benar sangat marah sekarang.
Rekannya ini benar-benar otak udang, bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu?
"Leo, coba kau katakan kepadaku dengan jelas, sebenarnya apa yang terjadi?"
Hana yang masih marah itu langsung mengedipkan matanya kepada Leo pada saat yang sama.
Pada saat ini Leo merasa sangat ketakutan sekali lalu dengan cepat dia berkata, "Yang... yang aku bicarakan itu tentang proyek lain, bukan tentang kalian..."
"Tuan Hiro, masalah ini tidak ada hubungannya dengan kau!"
Hana langsung menyambung ucapannya, "Kak, kau dengarkan itu, ini hanya salah paham."
"Yang Leo katakan itu bukan kami!"
Ekspresi wajah Nara tetap dingin, "Hmm, kalian atau bukan, hal ini sangat jelas di dalam hati kalian sendiri!"
"Pantas saja dana dari perusahaan konstruksi ini habisnya begitu cepat, akhirnya sekarang aku mengerti apa sebabnya!"
"Reva, kau adalah CEO dari perusahaan konstruksi ini. Coba kau beritahukan kepadaku bagaimana masalah ini harus ditangani?"
Semua orang yang ada di ruangan itu langsung gempar dan mereka semua merasa bingung.
Semua orang itu menatap Reva dengan mata yang membelalak dengan lebar. Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa menantu benalu ini ternyata adalah seorang CEO perusahaan konstruksi? Apa yang terjadi sebenarnya?
Kalau begitu, bukankah itu berarti Hiro bekerja untuknya?
Berarti uang yang Hiro gelapkan itu adalah milik Reva?
Mata Leo melebar, "Apa... apa yang kau katakan?"
"Ucapan macam apa yang sedang kau bicarakan itu?" "CEO... CEO apa?"
Nara melirik Hana sekilas, "Kau katakan padanya!"
Nara sangat marah sekali namun tetap saja dia berkata sambil menggertakkan giginya, "Sebagian besar saham perusahaan konstruksi itu atas nama Reva."
"Sekarang dia adalah CEO perusahaan konstruksi!"
Begitu ucapannya ini dilontarkan, seluruh hadirin dibuat terkejut lagi.
Mereka semua menatap Reva dengan tercengang. Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa pria yang baru saja dianggap sebagai pria yang tak berguna ini memiliki status yang begitu hebat! Seorang CEO perusahaan konstruksi dengan proyek area villa yang bernilai puluhan milyar?
Bukankah itu artinya Reva memiliki puluhan milyar sebagai asetnya?
Semua orang yang ada di ruangan itu langsung saling menatap dengan cemas. Akhirnya, sekarang mereka baru tahu siapa orang terkaya di ruangan ini!
Air muka Ferry langsung berubah. Dia yang tadinya tidak menganggap Reva dan mengira bahwa dia hanyalah seorang pengecut yang bisa dia bantai dengan mudah,
Sekarang menjadi putus asa karena ternyata dia mendapati bahwa Reva jauh lebih hebat dari apa yang ada di dalam bayangannya.
Apa dia masih bisa merebut Nara dari orang seperti itu?
Air muka Leo dan Lenny juga memucat.
Mereka teringat dengan ucapan mereka terhadap Reva yang begitu sombong barusan. Memikirkan kembali semua sikap dan perlakuan mereka.
Kali ini, kalau sampai Reva mencari masalah dengannya bukankah mereka akan celaka?
Bersamaan dengan itu, tiba-tiba Hana marah dan menunjuk ke Nara lalu berkata, "Nara, kau tidak perlu banyak bacot denganku!" "Meskipun Reva adalah CEO perusahaan namun semua sahamnya itu ditransferkan oleh papa kepadanya!"
"Ujung-ujungnya tetap saja saham perusahaan ini adalah milik keluarga Shu kita. Dan perusahaan konstruksi itu juga milik keluarga kita!" "Dia hanya membantu papa mengelola perusahaan konstruksi itu saja. Dia sama sekali tidak punya hak untuk menyuruh - nyuruh kita!" "Dia masih belum memenuhi syarat untuk mengurusi masalah perusahaan!"
Semua orang langsung terkejut. Bagaimana situasinya?
Ternyata perusahaan konstruksi itu bukan milik Reva melainkan milik keluarga Shu?
Jadi Reva tetap saja si menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan istrinya
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report