Bab 1003

Reva mengernyitkan keningnya, "Aku malah benar-benar tidak ingin mempedulikan masalahmu!”

"Kalau bukan demi tante kecilku itu, hmm.. kau kira kau siapa? Apa aku perlu menanyakanmu?"

Vanni sangat marah sekali, "Apa kau sudah gila?"

"Jangan kira kau berkata atas nama mamaku lantas kau bisa mengatur - atur aku, yah!"

"Biar aku kasih tahu yah, aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan dan kau sama sekali tidak bisa mengaturku!"

"Selain itu, masalah dalam keluargaku juga tidak ada hubungannya denganmu. Kau tidak punya hak untuk mengatakan apa-apa tentang keluargaku!"

"Kalau kau berani mengatur atur aku lagi, percaya tidak kalau aku akan menyuruh suamiku merontokkan semua gigimu!"

Johnson terbahak, "Apa? Ternyata kalian masih saudaraan?"

Vanni langsung membantahnya, "Siapa yang saudara dengan dia?"

"Tante kedua brengsek macam apa itu. Sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dan tidak pernah berkumpul lalu sekarang masih datang kesini untuk mengatur - atur aku." "Huh, mereka punya hak apa mengaturku?"

Reva mengernyitkan keningnya, "Benar sekali, kita memang belum pernah bertemu sebelumnya." "Tetapi bagaimana dengan mamamu?"

"Mamamu memperlakukan kau dengan sangat baik dan telah bekerja keras untuk membesarkanmu."

"Namun pada akhirnya, kau tidak hanya mencuri uangnya tetapi aku juga menyuruh seseorang untuk menabraknya dengan sepeda motor. Apa kau merasa kau cukup pantas untuk menjadi putrinya?" Vanni berkata dengan marah, "Apa maksudmu dengan berkata aku mencuri uangnya?"

"Uang itu dipinjam oleh teman-temanku. Nanti kalau mereka sudah ada uangnya, mereka akan mengembalikannya kepadaku.”

"Dan juga ketika aku sedang berkumpul dengan teman-temanku, dia juga memaksa aku untuk pergi tanpa mempedulikan gengsiku. Apa yang dia lakukan itu sudah benar?"

"Teman-temanku hanya ingin menakut-nakutinya. Kecelakaan itu di luar dugaan kami dan itu benar-benar tidak sengaja. Apa kalian perlu mempermasalahkan hal ini sampai sebegitunya?"

Reva benar-benar hanya bisa terdiam, gadis ini benar-benar sudah tidak bisa disembuhkan lagi.

Melihat ekspresi Reva membuat Vanni menjadi semakin kesal dan memaki, "Kau punya hak apa mengataiku?"

"Jangan kau pikir aku tidak tahu tentang masalahmu. Kau hanya seorang menantu benalu saja. Apa kau benar-benar mengira kau sangat hebat?"

"Hmm, seorang pria yang sama sekali tak punya harga diri, kau bahkan bersedia menjadi menantu benalu? Apa kau tidak malu?"

"Aku yang seorang gadis saja tahu bahwa aku perlu mencari beberapa teman yang masa depannya cerah dan aku juga tahu bahwa aku harus berjuang sendirian."

"Sedangkan kau? Seorang pria dewasa yang bisanya hanya menumpang disana perjuangan orang lain, apa - apaan itu?"

- sini malah menertawakan

Reva melirik kedua orang di ruangan itu kemudian bertanya, "Apa mereka mereka ini yang kau sebut dengan teman-teman yang masa depannya cerah?"

Vanni langsung berkata dengan lantang, "Kenapa? Kau tidak senang, yah?"

"Kau tahu tidak mereka itu siapa?"

"Apa kau tahu statusnya kak Johnson?"

"Ehh, Reva, kau benar-benar tidak tahu apa-apa tentang kekuasaan!"

"Kau tahu tidak, di dunia ini, ada beberapa orang yang bisa menghancurkanmu begitu saja hanya dengan menjentikkan jarinya. Hanya dengan satu ucapannya saja dia sudah bisa membuatmu mati seketika itu juga!"

"Dan kak Johnson ini benar-benar orang yang hebat!"

"Karena tante kedua telah memberi aku seribu dolar, dan demi dia aku sarankan kau untuk cepat keluar dari sini, jangan datang kesini untuk mempermalukan dirimu sendiri."

"Kalau tidak, aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara kau mati nantinya!"

Reva menunjukkan ekspresi menghina, "Orang yang hebat?"

"Huhh, bagiku mereka hanya sekelompok sampah saja!"

Johnson langsung kesal, "Dasar brengsek, kau mau cari mati, yah?"

Pada saat ini, pintu ruangan terbuka dan selusin orang masuk.

"Kak Johnson, ada masalah apa?"

Begitu melihat anak buahnya, Johnson langsung merasa senang lalu dia menyipitkan matanya kepada Reva, "Hei bocah, apa kau masih mau berlagak gila sekarang?" Vanni bersandar di bahu Johnson sambil menatap Reva dengan tatapan muak,

Sekarang dia sudah mati rasa terhadap Agus. Dia tahu bahwa pria ini sama sekali tidak dapat diandalkan. Oleh sebab itu dia memutuskan untuk mendekati Johnson saja. Menurut dia, Reva hanyalah orang tak berguna dalam lingkungan sosial. Dia adalah orang yang tidak tahu

bagaimana kejamnya pergaulan masyarakan sosial saat ini.

Dan sekarang orang yang dia dekati adalah orang orang terpandang yang sebenarnya, orang-orang yang tidak bisa dibayangkan oleh Reva.

Jadi, dari awal hingga akhir dia benar-benar meremehkan Reva.

Dalam ingatannya, keluarga Shu masih saja miskin seperti sepuluh tahun yang lalu dan dia sama sekali tidak tahu bagaimana situasi keluarga Shu yang sekarang. Dia selalu meremehkan keluarga Shu!

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report