Menantu Pahlawan Negara by Sarjana -
Bab 110
Bab 110 Makan Gratis
Pasukan Khusus Serigala datang dan pergi dengan cepat.
Dalam sekejap, suasana di Hotel Puritama kembali normal.
Namun, para penggemar yang sedang berkerumun di luar tercengang.
Mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri, setelah hotel diblokade oleh Pasukan Khusus Serigala, idola mereka langsung dibawa pergi.
“Apa yang terjadi? Apa mungkin idola kita telah melakukan sesuatu yang melanggar
hukum? Hiks!”
“Idola kita sangat giat bekerja dan baik hati, mereka nggak mungkin melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Para prajurit itu pasti datang untuk melindungi
mereka….”
Mereka semua mulai berspekulasi mengenai apa yang telah terjadi.
Sementara itu, Manajer Hendy dan para karyawan hotel lainnya juga baru tersadar
dari lamunan mereka.
Mereka sama sekali tidak menyangka, bos mereka itu adalah sosok yang begitu
hebat.
Hanya dengan satu panggilan telepon saja, bos mereka sudah bisa menggerakkan
Pasukan Khusus Serigala.
Sungguh luar biasa!
Mereka sangat bangga memiliki bos seperti itu.
Manajer Hendy bertanya dengan hormat, “Bos, apa ke depannya kita masih menerima artis untuk menginap di hotel ini?”
Tadi dua artis terkenal itu baru saja menyinggung bos mereka.
Dia harus menanyakan maksud Ardika dengan jelas, agar kelak tidak membuat
kesalahan.
1/4
+15 BONUS
Ardika melambaikan tangannya dan berkata, “Kalau mereka mau menginap di sini, biarkan saja mereka menginap. Tapi, mereka nggak punya hak istimewa. Mereka harus diperlakukan sama seperti tamu hotel lainnya. Tentu saja, prosedur keamanan tetap dijalankan sewajarnya, nggak boleh berlebihan seperti sebelumnya.
Melihat para penggemar yang masih berkerumun di luar hotel, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya.
Dia benar–benar tidak mengerti apa isi pikiran orang–orang itu.
Kalau yang mendapat perlakuan khusus seperti ini adalah para prajurit yang gugur di medan perang, dia masih bisa memahaminya.
Namun, artis terkenal yang hanya mendapat dukungan dari orang–orang kaya
seperti Adrian dan Derick tidak layak diperlakukan seperti itu.
“Lanjutkan saja kesibukanmu, aku juga masih belum selesai makan. Oh ya,
persilakan beberapa pelanggan yang sebelumnya diusir masuk ke dalam restoran. Minta maaf pada mereka dan tagihan makan mereka digratiskan.”
Setelah memberi instruksi kepada Manajer Hendy dan beberapa karyawan hotel itu, Ardika kembali duduk di tempatnya dan melanjutkan makannya.
Bagaimanapun juga, dia sudah memesan banyak makanan, sayang kalau dibuang.
Beberapa pelanggan yang sebelumnya diusir dipersilakan masuk kembali oleh pihak Hotel Puritama. Sesuai instruksi dari Ardika, sang manajer terus meminta maaf kepada para pelanggan itu.
Mereka juga kejadian pengusiran yang menimpa mereka tadi tidak ada hubungannya dengan hotel, melainkan merupakan ulah para staf artis. Karena
itulah, mereka bisa memahaminya.
Saat ini, Tina kembali masuk ke dalam restoran.
Dengan rasa takut yang masih menyelimuti hatinya, dia bertanya, “Ardika, tadi apa yang terjadi? Bahkan, pasukan khusus sampai datang ke sini dan aku ditahan di luar. Setelah mereka pergi, aku baru diperbolehkan masuk.”
+15 BONUS
Melihat sebagian hidangan di atas meja sudah habis, dia mencibir dalam hati.
‘Dia ini hantu kelaparan, ya? Tapi, setelah terjadi kejadian besar seperti itu, dia masih bisa duduk dan makan di sini dengan tenang, benar–benar ajaib.‘
Harus diakui, dia sedikit mengagumi pertahanan mental Ardika.
Sambil makan, Ardika berkata, “Tadi, hotel kedatangan dua orang artis terkenal. Petugas keamanan mereka mau memblokade hotel dan mengusirku keluar. Jadi, aku langsung menelepon dan menggerakkan Pasukan Khusus Serigala ke sini. Lalu, mereka dibawa pergi untuk menulis surat pengakuan kesalahan.”
Dia tahu Tina memandang rendah dirinya dan ingin memaksanya untuk bercerai dengan Luna.
Jadi, dia tidak berencana menyembunyikan identitasnya lagi.
Suasana hening sejenak.
Kemudian, Tina memutar matanya dan berkata, “Apa kamu menganggap dirimu adalah seorang tokoh hebat? Apa pula menelepon untuk menggerakkan pasukan
khusus?”
Dia tidak percaya Ardika memiliki kemampuan seperti itu.
Namun, dia sudah mengerti apa yang terjadi.
‘Sepertinya tadi benar–benar ada seorang tokoh hebat yang sedang makan di restoran ini. Lalu, ada artis yang nggak tahu diri mengusirnya. Jadi, dia langsung menggerakkan pasukan khusus untuk menangkap orang–orang yang berani menyinggungnya itu pergi. Benar–benar luar biasa!‘
Tina sangat penasaran siapa tokoh hebat itu.
‘Sayang sekali, mungkin aku nggak punya kesempatan untuk bertemu tokoh hebat itu lagi.‘
Ardika menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Kalau Tina tidak memercayainya, dia juga tidak bisa berbuat apa–apa. Dia tidak mungkin
menggerakkan Pasukan Khusus Serigala kembali hanya karena masalah sepele
seperti ini.
Kalau tahu begitu, tadi seharusnya dia meminta Wolf untuk membiarkan Tina masuk, agar wanita ini bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri.
“Eh, bukankah ada kamar mandi di dalam hotel? Kenapa kamu sampai harus keluar? “tanya Ardika dengan heran.
“Aku takut kamu nggak sanggup membayar tagihan makan, jadi aku menelepon seseorang untuk mentransfer uang ke rekeningku.”
Tina melirik pria di hadapannya sekilas, lalu mencibir. “Apa kamu tahu berapa total tagihan makanmu ini? Sudah mencapai angka miliaran!”
“Sebanyak itu?”
Ardika menunjukkan ekspresi keheranan.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report