Menantu Dewa Obat -
Bab 589
Bab 589
Ucapan Hapa itu sama sckali tidak terdengar seperti sedang memuji Reva, tetapi sebaliknya itu lebih terdengar dia mengatakannya dengan sinis.
Nara merasa sangat marah sekali dengannya ictapi apa yang bisa dia katakan lagi sekarang?
Sahamnya sudah dialihkan kepada Reva: Meski Reva tidak setuju pun tidak ada yang bisa dilakukannya.
Alina segera tersenyum dan berkata, "Auhh, Reva, kami memang benar-benar tidak salah menilaimu."
"Kau ini nak, meski biasa hari kau tampaknya tidak pintar berbicara tetapi kau benar-benar orang yang bertanggung jawab!"
"Yang terpenting dari seorang pria sejati adalah rasa tanggung jawabnya."
"Baiklah, kami percaya kepadamu. Kau pasti bisa menanganinya dengan baik."
"Sudahlah, Axel, kau jangan marah kepada Nara lagi."
"Nara hanya terlalu khawatir dengan Reva saja. Lagipula, mereka semua juga masih keluarga kita sendiri, jadi untuk apa bersikap seperti ini?”
Axel mengangguk perlahan dan tidak berbicara lagi.
Tadi Nara mengatakan bahwa dia akan menjual saham perusahaan sehingga benar-benar membuatnya terkejut.
Dan saat Reva mengatakan bahwa dia bersedia untuk menangani masalah ini, dia baru bisa menghela nafas lega.
Begitu saham perusahaan lenyap maka impian mereka tentang menjadi keluarga kaya juga pasti akan ikut hilang. Ini adalah hal terakhir yang tidak diharapkan oleh Axel. Oleh karena itu, kalau masalah ini dipertanggungjawabkan oleh Reva adalah hal yang terbaik baginya.
Begitu masuk ke dalam rumah, Alina dan Hana langsung memuji Reva dengan berlebihan dan mengatakan bahwa mereka akan membuatkan makanan lezat untuk Reva. Nara sama sekali udak berminat, Dia langsung menyeret Reva ke atas,
"Reva, sebenarnya apa yang ada di benakmu?”
"Mereka.... Mereka jelas - jelas sedang menjebakmu. Mengapa... mengapa kau menurutinya?"
Tanya Nara dengan tergesa-gesa.
Reva tersenyum dan berkata, "Nara, proyek yang kau katakan itu sebenarnya aku sudah pernah melihatnya sebelum ini."
"Apakah ini adalah provck arca villa tuan muda dari keluarga Permana?"
HTY
Nara terkejut, "kau.. kau sudah tahu?"
Reva mengangguk, "Aku memiliki saham di perusahaan konstruksi ini. Sebelumnya aku sudah melihat beberapa proyck yang ada di perusahaan konstruksi ini termasuk proyek ini." kemudian dengan cemas Nara berkata, "Lalu apa kau labu bahwa proyek ini telah diberhenukan?"
"Mereka telah menginvestasikan 3 milyar dolar dalam proyek ini. Dan akibatnya, 3 milyar dolar ini malah disalahgunakan oleh tuan muda Permana."
"Uang ini tidak akan pernah bisa kembali lagi."
"Apalagi proyek ini juga sudah diberhentikan. Proyek ini sudah gagal."
"Sekarang, uang itu pasti benar-benar sudah raib."
"Lubang kesenjangan ini begitu besar. Bagaimana cara menutupinya?"
Reva: "Masalah ini tidak sebegitu repotnya. Uang ini tidak hilang."
Nara langsung terkejut, "Tidak hilangkah?"
"Bukannya uang ini sudah disalahgunakan oleh tuan muda Permana?"
Reva menggelengkan kepalanya. Tidak ada penyalahgunaan."
"Uang ini seharusnya masih ada di pihak konstruksinya."
Nara langsung tercengang, "Bagaimana kau bisa tahu?"
Reva terkekeh, "Karena sebagian uangnya sudah langsung dikembalikan ke pihak konstruksi."
Nara tertegun dan bertanya dengan heran. "Sudah dikembalikan ke pihak konstruksi?" "Mengapa bisa begitu?"
Reva tersenyum lalu berkata, "Pihak konstruksinya adalah pihak yang membangun proyek ini."
"Pihak konstruksi ini adalah perusahaan milik keluarga Yu. Tadinya proyek area villa itu memang hasil kerjasama dengan keluarga Yu.
"Pihak konstruksi sudah merampungkan 70% dari seluruh area villanya."
"Hutang biaya konstruksi yang dimiliki oleh keluarga Permana itu adalah hutangnya kepada pihak konstruksi."
"Jadi, sebagian besar dari 3 milyar itu telah dibayarkan kembali kepada pihak konstruksinya."
Saat ini Nara baru memahaminya, "Ooh, jadi ternyata begitu."
"Tetapi, apa Hiro udak tahu akan hal ini?"
Dengan lembut Reva berkata, "Hiro adalah orang yang ceroboh dalam melakukan sesuatu. Dia
tidak menganggap serius dalam segala hal."
"Meskipun dia adalah manajer umum dari perusahaan konstruksi ini tetapi nyatanya dia sama sekali tidak tahu menahu mengenai situasi perusahaan konstruksi ini." "Bahkan mengenai proyek ini pun dia hanya melihatnya secara gamblang. Dia sama sekali tidak memahami situasi yang sebenarnya."
Nara mengangguk. Dia sangat setuju dengan ucapan Reva mengenai hal ini.
Pada waktu Axel dan yang lainnya ditipu sebanyak 3 milyar itu juga gara-gara Hiro.
a
Hiro adalah orang yang suka menyombongkan dirinya sendiri padahal dia hanyalah seorang bajingan yang sama sekali tidak punya kemampuan apa – apa.
Dia hanya tahu bagaimana cara menjilat Axel dan Alina sehingga dia begitu disayangi oleh mereka berdua yang membuat orang lain merasa tidak berdaya.
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report