Menantu Dewa Obat -
Bab 590
Bab 590
Nara: "Kalau begitu, berarti perusahaan ini tidak terlalu mengalami kerugian juga."
"Reva, masih ada berapa kerugiannya?"
"Coba kau katakan padaku. Nanti aku akan mentransferkan uangnya kepadamu. Kau talangi dulu kerugiannya ini."
Reva terkekeh: "Tidak perlu."
"Meskipun 3 milyar ini sudah dikembalikan ke pihak pengembangnya tetapi bagaimanapun juga perusahaan konstruksi juga sudah rugi 3 milyar dolar dalam biaya pengembangannya."
"Jadi, aku tetap harus mencari cara untuk bisa mendapatkan kembali uang 3 milyar ini dari proyek area villa ini."
Nara tercengang, "Tetapi sekarang proyeknya telah diberhentikan. Lalu bagaimana caranya kau bisa mendapatkan uangnya?"
"Tuan muda Permana sudah masuk penjara dan keluarga Permana juga tidak mengakui hutang ini. Kita sama sekali tidak bisa meminta kembali uang ini."
Reva berkata, "Kalau administrasi untuk area villa ini dapat diselesaikan maka proyek ini masih dapat dilanjutkan."
"Tuan muda Permana sudah masuk penjara. Jadi sebagai investor di proyek area villa ini, kami juga berhak untuk menangani masalah di area villa ini."
"Nanti begitu rumah-rumah ini berhasil dijual, maka itu berarti uangnya sudah bisa didapatkan kembali, kan?"
Mata Nara membelalak dengan lebar, "Apa... apa masih mungkin melakukan hal ini?"
"Tetapi, aku dengar administrasi di area villa ini sepertinya sulit untuk ditangani."
"Waktu lelaki tua dari keluarga Permana itu masih ada saja, tuan muda Permana pun tidak berhasil menangani masalah administrasinya."
"Sekarang semua orang di kota ini sedang memperhatikan area villa ini. Kalau sekarang kau ingin menangani masalah administrasi area villa ini apa tidak sulit?"
Reva terkekeh, "Masalahnya kan ada pada manusianya!"
"Pokoknya bagaimanapun juga, kita coba dulu saja."
Lalu Nara mengangguk perlahan. "Oke, kalau begitu kau cobalah dulu."
"Pokoknya apapun yang terjadi, aku pasti akan mendukungmu sepenuhnya!".
Setelah membicarakan masalah ini dengan jelas akhirnya Nara baru bisa menghela nafas lega.
Pada saat yang sama, di dalam harinya dia juga merasa sangat senang.
kulau Reva benar-benar bisa menangani masalah di arca villa ini, maka kali ini Reva pasti akan menghasilkan banyak uang dari proyek ini.
3
Sclain itu, mereka juga sudah menandatangani surat jaminannya kemarin. Axel, Alina serta yang lainnya sudah udak boleh ikut campur lagi dalam urusan perusahaan konstruksi ini.
Dengan kata lain, sejumlah besar uang yang didapatkan nanti adalah milik Reva sendiri. Dan itu sama sekali udak ada hubungannya lagi dengan Axel dan Alina.
Di sisi lain, di kamar di lantai dasar, mereka berempat sedang berkumpul.
"Ada apa sebenarnya dengan Nara?"
"Mengapa dia begitu mempedulikan si bodoh dan sampah tak berguna itu?"
"Apa dia sudah gila hingga mau menjual saham perusahaan hanya demi untuk membantunya?" ujar Alina dengan marah.
“Haih, untuk apa lagi kau membicarakan hal ini sekarang?"
"Dari dulu aku sudah bilang, kalau bocah ini tinggal di rumah kita pasti akan menjadi bahaya yang tersembunyi."
"Yang penung sekarang bocah ini sudah berjanji untuk menangani masalah ini."
"Aku rasa kita harus menggunakan kesempatan ini untuk langsung mengirimnya ke penjara."
"Dengan begitu, kita baru bisa mencarikan suami yang lebih baik lagi untuk Nara."
Axel mengibaskan tangannya.
"Coba kalian katakan, apa Nara akan sengaja menjual saham perusahaan ini secara diam-diam untuk menutupi lubang ini demi Reva?" Ujar Hana dengan ekspresi khawatir.
Axel dan Alina langsung berubah ekspresinya. Ini juga merupakan hal yang membuat mereka paling khawatir.
Axel mengernyitkan keningnya lalu dengan serius berkata, "Hmm, kalau dengan karakter Nara itu, bisa saja dia melakukannya!"
"Tidak, dia sama sekali tidak boleh menjual saham perusahaan ini. Dia tidak boleh membantu Reva untuk menalanginya!"
"Begini saja, mulai besok, kita harus mengawasi Nara."
"Kalau dia punya sedikit niat saja untuk menjual saham perusahaan, kita harus segera hentikan
dia."
"Dan, kita juga harus mengawasi aliran dana perusahaan. Kita tidak boleh membiarkan Nara mentransfer uang kepada Reva, paham tidak?"
Hana segera mengangguk. "Pa, aku akan mengawasinya!"
Hiro berbisik, "Pa, mengawasinya seperti ini juga tidak ada gunanya."
"Kalau Nara benar-benar ingin mentransfer uang atau menjual sahamnya, kami juga tidak bisa menghentikannya."
"Kalau menurut aku, kita harus mengubah caranya sehingga dia tidak dapat melakukan hal-hal itu dengan tepat waktu."
Secara refleks Axel langsung terkejut, "Cara seperti apa?"
Dengan santai Hiro tersenyum dan berkata, "Kita dapat memberitahu kepada para pemegang saham di perusahaan tentang uang 3 milyar itu dan membiarkan mereka untuk mencari masalah dengan Reva." “Dengan cara ini, meski Nara ingin menjual sahamnya untuk membantu Reva pun itu sudah terlambat!”
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report