Menantu Dewa Obat

Bab 591

Mata Axel langsung berbinar. "Cara ini boleh juga."

"Ini adalah 3 milyar dolar!"

"Kalau para pemegang saham itu mengetahui akan hal ini, mereka pasti akan berada dalam masalah."

"Dan pada saat itu, mereka juga pasti akan menjebloskan Reva ke penjara."

"Lalu kita akan mengawasi Nara agar jangan sampai dia terlibat dalam hal ini.”

"Begitu Reva dipenjara, dia juga sudah tidak keburu lagi untuk menjual sahamnya."

Hiro tersenyum dan mengangguk, "Kira-kira seperti itu maksudku."

"Pa, bagaimana menurutmu?"

Hana tersenyum dan bertepuk tangan. "Pa, aku rasa ide suamiku ini sangat bagus."

"Kita tidak hanya bisa mengatasi orang bermarga Lee ini dengan cepat tetapi kita juga masih bisa menyelamatkan aset keluarga kita. Ini namanya sambil menyelam minum air!" Axel mengangguk puas. "Aku rasa ide ini boleh juga. Istriku, bagaimana menurutmu?"

Alina tampak sedikit ragu, "Ini... apa ini tidak terlalu kejam?"

"Reva sudah berjanji untuk membantu kita menangani masalah ini sementara kita masih memperlakukannya seperti ini, ini...”

Hana langsung berkata, "Ma, kau ngelantur lagi."

"Reva ini sama sekali bukan hal yang baik."

"Dia telah merayu kakak-ku dan mencoba untuk menguasai harta kekayaan keluarga kita secara diam-diam. Dia itu benar-benar sampah!"

"Orang seperti ini memang sudah seharusnya dimasukkan ke penjara."

"Kenapa kau harus bersikap baik kepadanya?”

Alina berbisik, "Tetapi dia sudah berjanji untuk meinbantu kita menangani masalah ini."

Hana mendengus dingin, "Itu karena dia bodoh. Hal ini tak bisa menyalahkan orang lain."

"Dia mengira masalah ini sederhana dan merasa bahwa setelah menangani masalah ini, kita akan berterima kasih kepadanya lalu dia bisa menguasai harta keluarga kita." "Hmm, kali ini dia sudah salah."

"Apapun yang terjadi padanya nanti, dia memang pantas mendapatkannya!".

1/3.

Axel mengangguk-angguk. "Hana benar."

"Kita tidak seharusnya merasa simpati kepada orang seperti Reva."

"Semuanya adalah salahnya sendiri. Dia tidak bisa menyalahkan orang lain."

"Baiklah, masalah ini akan diselesaikan seperti itu saja."

"Hiro, kau harus menelepon para pemegang saham itu sekarang dan beritahukan kepada mereka semua tentang hal ini!"

Hiro langsung mengangguk dengan penuh semangat.

Dia mengeluarkan ponselnya lalu segera menelepon seorang pemegang saham yang dia kenal. Kemudian memberitahukan lagi kepada para pemegang saham tentang masalah di perusahaan konstruksi itu. Tentu saja, dia tidak mengatakan apa yang telah dia lakukan, dia memutar balikkan faktanya.

Dia mengatakan bahwa Reva yang termakan bujuk rayu seseorang kemudian meminjam 3 milyar dolar dari perusahaan bahan obat yang akhirnya semua uang itu diinvestasikan ke dalam proyek ini. Sehingga akhirnya membuat perusahaan konstruksi mereka mengalami kerugian yang cukup parah.

Ini adalah kesalahan yang dia buat tetapi dia sengaja melemparkan semuanya kepada Reva.

Dia mengira bahwa para pemegang saham ini akan marah dan langsung mencari Reva untuk meminta penjelasan.

Tetapi, begitu dia berhenti berbicara, si pemegang saham segera memaki, "Hiro, kau kira kau siapa hah, berani - beraninya kau menusuk orang dari belakang?"

"Ini adalah masalah perusahaan kami. Sejak kapan kau punya hak untuk mengatur - atur disini?"

Hiro langsung membeku. Mimpi pun dia tidak pernah membayangkan kalau dia akan dimaki.

"Pak Wijaya, aku... aku mengatakan ini juga kan demi kebaikanmu."

"Kau adalah salah satu pemegang saham perusahaan. Sebagian dari uang perusahaan adalah milikmu juga."

"Reva memutuskan semuanya sendiri dan bertindak dengan ceroboh sehingga menyebabkan perusahaan rugi 3 milyar dolar, itu kan termasuk dengan uangmu di dalamnya,"

"Aku tidak taham melihat kau ditipu olehnya seperti ini sehingga aku sengaja memberitahukannya kepadamu. Kau... kau sudah salah paham kepadaku?" ujar Hiro dengan cepat untuk menjelaskannya

Si pemegang saham memakinya lagi. "Salah paham kakekmu!"

"Kau yang dengan perangai sirikan itu, apa kau pikir aku benar-benar tidak paham?"

"Kau hanya ingin menusuk dari belakang saja!"

"Biar aku beritahu kepadamu, sekarang tak perlu membahas apakan tuan Lcc melakukannya atau tidak dulu."

"Meskipun tuan Lee melakukan ini dan menyebabkan perusahaan merugi 3 milyar, lalu apa masalahnya?"

"Tidak peduli apapun yang dilakukan oleh tuan Lee, aku benar-benar percaya kepadanya. Dia tidak akan mungkin membuat perusahaan merugi!"

Dengan marah Hiro berkata, "Tetapi sekarang uangnya sudah hilang. Ini adalah fakta!"

Si pemegang saham itu memakinya lagi: "Meskipun uangnya hilang, aku juga rela. Memang apa urusannya denganmu?"

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report