Menantu Dewa Obat -
Bab 600
Menantu Dewa Obat
Bab 600
Ruang rapai.
Reva membahas masalah proyek di arca villa,
"Aku telah meminta seseorang untuk meringkasnya. Beberapa orang lainnya yang bekerjasama dengan tuan muda Permana juga berada dalam suasana hati yang buruk karena proyek ini diberhenukan sehingga mereka memiliki banyak hutang sekarang."
"Kalau tidak ada yang bisa memulai kembali proyeknya maka semua uang yang telah mereka investasikan akan sia-sia saja."
"Jadi, saat ini, kitab isa membeli proyek ini dengan harga murah."
"Asalkan proyek ini bisa sukses diluncurkan maka proyek ini pasti bisa menghasilkan banyak uang.” Ujar Reva.
Semua orang yang berada di ruangan itu saling memandang.
Tadinya mereka mengira bahwa yang bicarakan oleh Reva adalah proyek kecil, tetapi mereka tak pernah membayangkan bahwa itu adalah proyek yang besar.
Si tua Geni: "Tuan Lee, proyek ini pasti membutuhkan banyak dana, kan?"
"Kalau hanya dengan dana yang di tangan kita ini, aku rasa belum mencukupi.”
Reva terkekeh, "Jangan khawatir. Ke depannya proyek ini tidak membutuhkan banyak dana lagi."
"Aku sudah menghitung secara garis besarnya saja, mungkin akan dibutuhkan biaya sekitar satu milyar dolar."
"Di perusahaan ini masih ada 2.5 milyar dan aku juga sudah menarik beberapa investasi sendiri jadi masalah uang ini sama sekali tidak masalah."
"Kalian boleh menginvestasikan berapa saja dananya Investasikan saja sesuai dengan situasi kalian sendiri."
Semua orang langsung menghela nafas lega.
Mereka tidak takut apakah investasinya akan merugi. Yang mereka takutkan adalah apakah mereka memiliki cukup banyak uang untuk diinvestasikan! Situa Geni langsung berkata, "Tuan Lee, aku punya 200 juta sebagai uang cadangan."
"Dan masih ada beberapa saham serta yang lainnya kalau aku menjual semuanya mungkin bisa terkumpul sekitar 100 juta dolar lagi."
"Nah, bagaimana kalau aku investasikan saja 300 juta dolar ilu?"
Reva meliriknya lalu sambil tersenyum berkata, "Silua Geni, apa kau udak takut kalau investasi ini akan gagal?
1/3
"Proyek di arca villa ini sudah dibatalkan loh."
Situa Geni tersenyum dan berkata, "Tuan Lee, kau sendiri saja sudah menginvestasikan begitu banyak. Jadi apa artinya 300 juta dolar ini?"
"Apapun proyeknya, asalkan kau, tuan Lee ikut berinvestasi maka aku pasti akan ikut serta juga. Aku benar-benar percaya sepenuhnya kepada tuan Lee!" Sambil tersenyum Reva mengangguk. Para pemegang saham yang masih ada di perusahaan ini benar-benar sangat memercayainya.
Kemudian, pak Wijaya juga menginvestasikan 300 juta dolar.
Beberapa pemegang saham lainnya juga ikut bergabung. Kalau semuanya ditambahkan, maka dana yang mereka investasikan sudah hampir mencapai 2 milyar dolar.
Ini benar-benar di luar dugaan Reva. Tadinya dia berpikir bahwa bisa mendapatkan dana investasi sebanyak 1 milyar dari orang-orang ini saja sudah sangat bagus sekali. =
Karena bagaimanapun juga proyek di area villa ini sudah diberhentikan jadi tidak mudah untuk membuka kembali proyek ini.
Kalau uangnya sudah digelontorkan tetapi proyeknya tidak berhasil dibuka maka uang itu akan sia-sia saja dan tidak akan pernah kembali lagi.
Dengan keadaan seperti itu, biasanya tidak banyak orang yang berani berinvestasi.
Tetapi siapa yang bisa menyangka bahwa orang-orang ini malah sangat percaya sekali kepadanya sehingga mereka semua menginvestasikan semua dana cadangan mereka di proyeknya ini. Reva mengangguk, "Terima kasih banyak atas dukungan kalian semua."
"Karena kalian semua sudah sangat mempercayaiku, maka aku pasti tidak akan membuat kalian kecewa!"
Semua orang langsung tersenyum dan mengangguk. "Tuan Lee, kami sangat percaya diri untuk ikur investasi bersamamu." Setelah semua orang mengobrol sebentar lalu para pemegang saham ini bangkit berdiri dan mengucapkan selamat unggal.
Reva sedang berjalan keluar dari ruang rapat ketika dia melihat Axel dan Hiro yang menghampirinya dengan wajah memucat, Kedua orang ini sebenarnya sengaja datang kesini han ini hanya untuk menonton pertunjukkan yang bagus. Tetapi tak disangka, masalah ini malah diselesaikan dengan begitu mudah,
Reva sama sekali tidak dirugikan apa-apa. Sebaliknya dia malah membeli saham Alex untuk diberikan kepada Nara.
Axel langsung menghampiri Reva dan berkata dengan serius, "Reva, apa yang barusan kau bicarakan dengan mereka?" Reva: "Beberapa masalah bisnis."
Axel mengerutkan keningnya. "Masalah bisnis apa yang bisa kau bicarakan dengan mereka?"
"Reva, aku peringati kau yah!"
“Kau jangan coba – coba melakukan hal – hal yang tidak aku ketahui disini yah. Jangan kau kira para pemegang saham ini semuanya mendukungmu dan memiliki hubungan yang baik denganmu, maka kau dapat menguasai harta kekayaan keluarga Shu kami!"
"Ingat, perusahaan ini adalah milik keluarga Shu kami. Jangan harap siapapun bisa merebutnya!
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report