Menantu Dewa Obat -
Bab 622
Bab 622
Xavier memegangi perutnya sambil tertawa terpingkal pingkal. "Aduhh, apa yang barusan aku dengar itu?"
"Paman, bukannya tadi kau baru saja bilang bahwa kau yang menegosiasikan proyek ini dengan keluarga Yu?"
"Apa yang terjadi sekarang?"
"Kenapa keluarga Yu tidak mengakui hal ini?"
Alex tersenyum dan berkata, "Xavier, bagaimana cara kau berbicara dengan paman tertuamu itu?"
"Tidak peduli seberapa dewasanya dirimu tetap saja kau masih anak-anak. Apa kau tidak bisa menghormati orang yang lebih tua?"
"Aduhh, kakak, kau jangan marah."
"Namanya juga anak-anak kalau bicara suka blak-blakan. Dia hanya mengatakan apa adanya saja."
"Tetapi, apa yang terjadi dengan proyekmu ini?"
"Bukannya kau tadi bilang bahwa orang-orang dari keluarga Shu tidak akan mengandalkan menantu sampah itu?"
"Tetapi kenapa proyek ini malah dinegosiasikan oleh si idiot itu?"
Tommy melirik Axel dengan tatapan jijik. "Axel, apa kau tahu mengapa aku tidak pernah memberikan tanggung jawab atas bisnis keluarga kita kepadamu?"
"Karena kau adalah orang yang tidak kompeten, tidak mampu. Kau tidak punya otak dalam melakukan sesuatu tetapi kau sudah merasa sangat senang dan merasa dirimu benar."
"Kalau orang sepertimu dibiarkan untuk mengambil alih bisnis keluarga kita, mungkin perusahaan farmasi Shu sudah bangkrut sejak dulu!"
"Kau bilang Reva adalah menantu sampah yang tak berguna?"
"Hehehe, menurutku, kau malah tidak sehebat si menantu sampah itu!"
Semua orang langsung tertawa lagi. Ucapan lelaki tua itu memang sangat pedas.
Wajah Axel memerah. Dia tidak menyangka situasinya akan menjadi seperti itu.
Tujuan dia memanggil orang-orang dari keluarga Shu kesini hari ini adalah untuk menunjukkan proyek yang dia dapatkan ini kepada mereka dan membuat mereka menyesal mengapa memperlakukan mereka seperti itu di waktu lalu.
Tetapi, siapa sangka situasinya malah berakhir seperti ini.
32%8
Saat dia sedang begitu bangga dan pamer, keluarga Yu malah datang dan menghancurkan semua bualannya itu.
Dan gara-gara itu semua prestisenya langsung jatuh dan dia juga dipermalukan didepan orang banyak!
Dan yang paling penting sekarang adalah begitu proyek ini berada di lampu kuning lagi maka masalahnya akan menuju ke arah yang lebih gawat.
Dia tidak punya waktu untuk berdebat dengan keluarga Shu. Dengan terburu-buru dia berkata, "Tuan Yu, bekerjasama dengan aku juga sama saja, kan."
"Tadinya perusahaan konstruksi ini memang milik keluarga Shu kami.”
"Aku adalah kepala keluarga Shu sehingga perusahaan konstruksi ini seharusnya juga menjadi milikku."
"Apa yang bisa Reva lakukan, aku juga bisa."
"Berapa banyak yang Reva berikan kepadamu? Aku... aku akan menambahkan 30% lebih banyak dari apa yang dia berikan kepadamu. Bagaimana? Apa ketulusanku ini cukup?" Fendi meliriknya lalu dengan dingin berkata, "Tidak perlu!"
"Axel, kami tidak akan melakukan bisnis dengan orang yang suka mengingkari kata-katanya. Orang yang tidak memiliki integritas!"
"Kau tidak cukup berkualifikasi untuk bekerja sama dengan keluarga Yu kami!"
"Sudahlah, itu saja yang perlu aku sampaikan. Aku harap semua uang keluarga Yu bisa kau kembalikan dalam waktu tiga hari!"
"Kalau tidak, nantinya mungkin kau tidak akan mampu mengganti biayanya meski kau menjual seluruh perusahaan farmasi Shu-mu itu sekalipun!"
Setelah selesai berbicara lalu Fendi membalikkann badannya dan pergi. Sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Axel untuk berbicara.
Axel langsung terhuyung - huyung dan merasa hampir pingsan.
Sekarang bukan masalah tentang penarikan investasi keluarga Yu lagi, tetapi masalahnya adalah dia harus mencari dimana untuk mendapatkan uang sebanyak itu untuk dikembalikan kepada keluarga Yu? Investasi yang sebelumnya sudah habis.
Kalau dia harus mengembalikan uang itu sekarang maka mau tak mau harus menggunakan uang dari perusahaan farmasi Shu untuk mentransferkannya kepada mereka.
Tetapi pertanyaannya adalah, apa perusahaan farmasi Shu mau memberikan uang sebanyak itu kepadanya?
Meski Nara setuju sekalipun tetapi apa dewan direksi akan setuju?
Alex tertawa dan berkata, "Kak, jadi orang itu jangan terlalu muluk - muluk. Ambillah beban yang mampu kau kendalikan dan tangani saja sehingga tanggung jawabmu juga tidak berat."
"Kau ini bahkan tidak pernah mengelola sebuah toko kelontong dalam sepanjang hidupmu tetapi dengan berani kau malah hendak mengelola sebuah perusahaan konstruksi."
"Setiap villa itu bernilai milyaran bahkan puluhan milyar dolar. Apa kau benar-benar mengira kau bisa menelannya begitu saja?"
"Kau ini benar-benar terlalu matre dan terlalu sok."
"Benar kata orang orang dari keluarga Yu, kau memang tidak berkualifikasi untuk bekerjasama dengan keluarga Yu!"
Xavier cemberut, "Pa, untuk apa kau membicarakan ini dengannya?"
“Kalau dia bisa mendengarkan nasehat kita maka dia juga tidak akan sampai seperti ini sekarang.”
"Sudahlah, bagaimanapun juga semua ini tidak ada hubungannya dengan keluarga kita lagi sekarang. Anggap saja kita sedang menonton sebuah drama yang menarik!"
Oct 26
Menantu Dewa Obat
Tetapi siapa sangka, hal ini malah akan menjadi seperti ini!
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report