Menantu Dewa Obat -
Bab 623
Bab 623
Keluarga Shu mencibir kemudian pergi dengan hati riang.
Axel tidak bisa mengatakan apa-apa.
Dia sangat bingung sekarang.
Tadinya dia merayakan hal ini dengan berpesta pora hari ini lalu datang ke sini dengan wajah berseri - seri.
Namun, hal-hal ini belum berakhir.
#
5 mutiara
Tepat ketika dia sedang berdiri dengan tercengang tiba-tiba ponselnya berdering.
Axel mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu adalah Nara.
Dengan terburu-buru dia menjawab panggilan teleponnya, "Nara, kebetulan aku mencarimu, aku..."
Nara langsung memotong ucapannya dengan marah. "Pa, akum au tanya, apa yang telah kau lakukan sebenarnya?"
Axel tertegun sejenak. "Apa... apa yang telah aku lakukan? Mengapa kau langsung memakiku?"
Dengan marah Nara berkata, "Kau jangan bersikap pura-pura bodoh di depanku!"
"Si tua Geni dan yang lainnya baru saja sampai di perusahaan dan mereka sangat marah. Mereka semua menuntut untuk menarik kembali saham mereka dari perusahaan." "Tidak hanya itu, mereka juga ingin kau kembalikan investasi mereka yang ada di perusahaan konstruksi!"
"Pa, kau... sebenarnya apa yang telah kau lakukan?"
"Apa yang terjadi dengan perusahaan konstruksi itu?"
"Apa kau tahu situasi perusahaan kita saat ini? Begitu si tua Geni dan yang lainnya menarik kembali semua saham mereka maka perusahaan... perusahaan pasti akan bangkrut!" "Mengapa... mengapa mereka mau menarik saham mereka?"
Tanya Axel dengan panik.
Nara: "Bagaimana aku bisa tahu?"
Axel langsung terperangah. Hanya keluarga Yu yang menarik kembali modalnya saja itu sudah bisa membuatnya hancur. Tetapi siapa sangka hal yang sama juga terjadi pada perusahaan farmasi Shu.
32%8
"Mereka bilang kau tahu sendiri apa masalahnya!"
"Pa, perusahaan konstruksi itu bukannya dikelola oleh Reva sekarang?"
"Apa... apa kau diam-diam mengambil kembali saham perusahaan konstruksi tanpa sepengetahuanku lagi?"
Dan pada saat ini Axel baru tersadar. Jelas sudah bahwa alasan si tua Geni dan yang lainnya menarik kembali saham mereka pasti sama dengan keluarga Yu.
Dengan kata lain, orang-orang ini mau menginvestasikan dana mereka hanya karena Reva.
Dan sekarang begitu kepemilikan perusahaan konstruksi di ubah, mereka semua langsung melakukan divestasi.
Terpikir akan hal ini membuat Axel hampir meledak kepalanya.
"Orang-orang ini benar-benar bodoh!"
"Aku adalah kepala keluarga Shu kita. Kalau aku yang mengelola perusahaan konstruksinya tentu saja aku lebih berbobot dan berkualifikasi dibandingkan dengan Reva!" "Untuk apa mereka melakukan divestasi? Apa mereka tidak waras semua?" raung Axel.
Dengan marah Nara berkata, "Tepat seperti dugaanku! Ternyata benar dugaanku!"
"Kau benar-benar telah mengambil saham perusahaan konstruksi itu, kan?"
"Pa, kau... bisa tidak kau jangan membuat masalah lagi sehingga membuat aku pusing?"
"Apa kau tahu seberapa besar proyek yang didapatkan oleh perusahaan konstruksi itu?"
"Reva sendiri yang menegosiasikan proyek ini. Orang-orang ini percaya kepada Reva oleh karena itu mereka mau bekerjasama."
"Sekarang kau mengambil saham Reva, lantas bagaimana mereka mau melanjutkan kerjasamanya kalau mereka tidak punya lagi orang yang bisa mereka percayai?"
"Pa, sebenarnya apa yang sedang kau lakukan? Apa kau senang kalau keluarga kita hancur gara gara kau?!”
Axel terpaku, lalu dengan gemetar dia bertanya, "Ba... bagaimana mungkin?"
"Mengapa orang-orang ini bisa mempercayai Reva?"
Dengan marah Nara berkata, "Untuk apa kau mempedulikan mereka percaya kepada Reva atau tidak? Pokoknya kerjasama itu dinegosiasikan oleh Reva bersama mereka jadi sudah tentu semua ini diserahkan kepada Reva."
"Sekarang kau sudah mengambil saham Reva dan mereka semua langsung ingin melakukan divestasi modal. Ini juga sangat wajar, kan!"
"Sudahlah, aku tidak mau bertele - tele lagi denganmu."
"Cepat kau kembalikan saham perusahaan itu kepada Reva. Disini aku akan membujuk si tua Geni dan yang lainnya."
"Kalau kau tidak bersedia melakukan ini maka keluarga kita harus menanggung hutang sekitar 10 milyar lebih."
Nara menutup ponselnya dengan marah dan Axel membeku di tempat.
Alina dan yang lainnya ikut terkejut lalu bertanya dengan suara rendah tentang apa yang terjadi.
Axel menjelaskan situasinya lagi kepada mereka dan semua orang tercengang setelah mendengarnya.
"Apa... apa Reva punya pengaruh sebesar itu?"
"Kenapa keluarga Yu berada di pihaknya?" Ujar Hiro dengan geram.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report