Menantu Dewa Obat

Bab 967

Nara berkata, "Pa, bagaimana kau bisa melakukan hal seperti ini dalam berbisnis?"

"Kalau... kalau kau melakukannya seperti ini, siapa lagi yang akan percaya dengan kita di kemudian hari?"

"Ini akan membuat reputasi dan nama kita menjadi jelek!"

Dengan sungguh-sungguh Axel berkata, "Nara, itu sepuluh milyar!"

"Kalau bisa mendapatkan uang lebih 10 milyar, aku sudah tidak perlu melakukan bisnis lagi untuk seumur hidupku. Apa aku masih memerlukan orang lain untuk percaya kepadaku?"

"Selain itu, dengan sepuluh milyar ini aku juga tidak perlu melakukan bisnis di kota Carson lagi. Aku bisa pergi ke tempat lain untuk berbisnis."

"Dia tempat lain, siapa yang akan mengenal aku? Dan siapa yang akan tahu apa yang telah aku lakukan sebelumnya?"

"Kalau sudah punya modal ini, kau bisa membuat bisnismu semakin besar dan berkembang!"

"Melakukan bisnis real estat itu bukan hanya untuk menipu sana sini demi mendapatkan uang!"

Nara berkata dengan marah, "Pa, maaf kalau aku tidak setuju dengan teorimu!"

"Dan, aku tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi di rumah kita!"

"Reva, besok kau pecat si Hiro itu."

"Dan berapa banyak uang yang telah dia ambil dari perusahaan harus dia kembalikan!"

Reva menganggukan kepalanya dengan perlahan. Apa yang dipikirkan Nara sangat cocok dengan apa yang dipikirkannya. Pada saat ini, Alina langsung menyeletuk, "Reva, kau berani?"

"Biar aku kasih tahu yah, kalau kau berani memecat Hiro, aku... aku akan terjun dari gedung di seberang itu besok!"

"Kalau kau tidak mengijinkan keluargaku mendapatkan keuntungan, aku akan mati di depanmu!"

"Nara, kalau kau ingin melihat aku mati, maka silahkan kau pecat si Hiro itu!"

Nara sangat marah sekali hingga kepalanya berdenyut sakit, "Ma, kenapa... kenapa kau begitu tak logis?" "Hal seperti ini benar

benar salah..."

Alina langsung mengibaskan tangannya, "Aku merasa terlalu malas untuk mendengarkan semua prinsip-prinsip muliamu itu!"

“Biar aku kasih tahu yah, orang-orang di keluarga kita itu terlalu baik, oleh sebab itu mereka bisa ditindas oleh kakekmu dengan begitu mudah!” "Orang yang baik akan selalu tertindas. Aku mengetahui hal ini dengan sangat jelas!"

"Aku tidak akan mau ditindas oleh siapapun lagi. Kalau kau ingin aku ditindas lagi lebih baik aku mati saja!"

Nara gemetaran karena marah sekali. Mamanya selalu mengancamnya dengan cara seperti ini dan dia benar-benar sudah muak sekali.

Axel menatap Reva dengan dingin, "Reva, apa yang kau lakukan pada keluarga Sumarno waktu itu sangat hebat sekali, kau melakukannya dengan keren."

"Sejujurnya, untuk beberapa waktu ini kau sudah tampil dengan baik dan menurutku kau adalah menantu yang sangat baik."

"Sebenarnya, aku sudah memikirkannya, nanti setelah masalah di perusahaan konstruksi selesai dan keluarga kita juga sudah punya uang maka kita semua tidak akan pusing lagi."

"Kau dan Nara juga akan memiliki bayi-bayi dan kami akan membantu kalian merawat bayi-bayi itu di rumah sehingga keluarga kita akan hidup dengan harmonis." "Tetapi hari ini, aku akan meninggalkan pesanku disini!"

"Kalau kau tetap bersikeras hendak menangani masalah perusahaan konstruksi dengan caramu sendiri dan melawan kehendak kami."

"Maka, mulai sekarang di keluarga ini kau hanya bisa memilih salah satu diantara kedua pilihan ini, keluarga ini hanya ada kau tanpa aku atau hanya ada aku dan tanpa dirimu!" "Dalam seumur hidupmu pun kau jangan pernah berpikir untuk bisa bertemu dengan Nara lagi!"

Setelah Axel mengatakan hal ini lalu dia membantingkan cangkirnya ke atas meja.

Reva mengerutkan keningnya. Sepertinya, Axel dan Alina sudah bertekad untuk mendapatkan keuntungan yang berlawanan dengan kata hati nuraninya. Saat keduanya kembali ke kamarnya, Nara langsung menangis, "Reva, kau katakan kepadaku, bagaimana bisa papa dan mama melakukan hal seperti ini?" "Ini... ini artinya menipu orang, aku tidak bisa hanya duduk berpangku tangan saja..."

Reva menggeleng-gelengkan kepalanya, "Nara, aku rasa kita tidak bisa memaksakan kehendak kita dalam masalah ini."

"Kalau masalah lainnya masih mudah dibicarakan tetapi kali ini berhubungan dengan sepuluh milyar dolar jadi papa dan mama pasti tidak akan mendengarkan ucapan kita." "Kalau sikapmu terlalu keras dan bertengkar dengan mereka, aku hanya khawatir nantinya akan benar-benar terjadi sesuatu."

"Demi sepuluh milyar ini, papa dan mama mungkin benar-benar bisa melakukan hal seperti terjun dari gedung!"

Lalu dengan cemas Nara berkata, "Kalau... kalau begitu aku harus bagaimana?"

Reva memikirkannya sejenak lalu dengan lembut berkata, “Biarkan saja dulu seperti ini, rencana yang sedang aku atur itu juga sudah hampir rampung.”

"Aku rasa dalam dua hari ini, masalahnya pasti akan bisa diselesaikan!"

Nara terkejut lalu dia berkata, "Reva, apa... apa kau bisa menyelesaikan masalah ini?"

"Bagaimana cara kau menangani Hiro?"

Reva menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku tidak akan menanganinya, aku akan membuatnya mengundurkan diri atas keinginannya sendiri!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report