Menantu Dewa Obat

Bab 968

Di lantai bawah, kamar Axel dan Alina.

Hana dan Hiro sedang menunggu mereka di dalam sini.

Begitu melihat Axel dan Alina masuk, mereka langsung mengacungkan jempolnya.

"Pa, Ma, apa yang kalian katakan barusan itu benar-benar sangat keren."

"Reva dan Nara sama sekali tidak bisa membantah sepatah kata pun. Hebat sekali!"

Hana tersenyum kecil.

Alina melengkungkan bibirnya, "Kami mengatakannya sesuai dengan logika jadi sudah pasti mereka tidak bisa membantahnya."s

"Semua ini kan demi untuk keuntungan keluarga Shu kita, apa salahnya dengan hal itu?"

Axel duduk di sofa lalu melihat-lihat kartu yang dipegangnya, "Hiro, apa benar ada satu milyar

di kartu ini?"

Kartu ini diberikan oleh Hiro kepada Axel malam ini.

Setelah masalah Leo itu ketahuan tadi malam, mereka sudah tahu bahwa Reva dan Nara pasti akan mengejar masalah ini.

Jadi, mereka segera bergegas pulang.

Dengan menahan rasa sakit di hatinya, Hiro mengeluarkan kartu yang di dalamnya ada tabungan 1 milyar miliknya kemudian dia serahkan kepada Axel. Sebenarnya dia memang sudah berencana untuk menyuap Axel dulu.

Axel adalah orang yang sangat matre. Setelah melihat uang itu, dia pasti akan membela dirinya.

Selain itu, Hiro sengaja mengarang kalimat itu yang mengatakan bahwa dia sengaja menggelapkan uang itu demi untuk keluarga Shu.

Apalagi, selama beberapa waktu ini, Axel dan Alina juga sudah membeli begitu banyak barang dan mereka semua juga menggunakan uang dari perusahaan konstruksi.

Oleh karena itu, Axel dan Alina langsung setuju dengan ucapan Hiro dan membantunya untuk menangani konfliknya dengan Reva dan Nara.

Hiro menghampiri Axel lalu sambil tersenyum dia berkata, "Pa, kalau tak percaya, kau bisa langsung menelepon ke bank untuk mengeceknya." "Dengan uang ini, kau bisa mengajak mama jalan-jalan dan membeli apapun yang kau inginkan serta melakukan apa saja yang kau mau." "Dan, ini hanya permulaan."

"Nanti setelah perusahaan konstruksi mendapatkan lebih banyak uang lagi, aku akan membawa pulang lebih banyak uang lagi."

"Pa, semua ini adalah penghasilan keluarga Shu kita!"

Axel sangat gembira sekali dan menganggukkan kepalanya berulang-ulang, "Hiro, kau memang yang terbaik dalam melakukan sesuatu." "Dengan mendapatkan lebih banyak uang untuk keluarga dan memikirkan keluarga seperti ini memang hal yang harus dilakukan oleh seorang pria!" Hana langsung menggunakan kesempatan itu untuk berkata, "Memang benar!"

"Si Reva itu kerjaannya hanya berleha leha saja sepanjang hari, aku rasa dia sama sekali tidak memikirkan tentang keluarga kita!" "Sekarang dia adalah CEO perusahaan konstruksi, bisa jadi nantinya dia malah mengambil uang perusahaan dengan lebih banyak lagi." "Pada saat itu, kalau dia kabur dengan beberapa pelakor, bukankah uang keluarga Shu kita akan lenyap begitu saja?"

"Jadi lebih baik kita menyuruh Hiro untuk mengambilnya dulu, ini juga merupakan cara yang baik untuk mengantisipasi dirinya!" Alina mengangguk angguk lagi, "Benar, benar!"

"Kalian harus mengawasi uang ini dengan jeli."

"Hiro, aku merasa sangat tenang dengan kau menjadi manajer umum disana."

"Kau harus awasi semua urusan di perusahaan konstruksi itu. jangan sampai Reva menebalkan kantongnya sendiri!"

Hiro mengangguk dengan senang, "Tenang saja, ma!"

"Asalkan ada aku disana, dia tidak akan bisa mengambil satu sen pun dari perusahaan konstruksi!"

Alina tersenyum dengan puas. Sedangkan Axel, dia masih memperhatikan kartu itu dengan

cermat.

"Hiro, apa uang di kartu ini bisa ditransferkan ke rekeningku besok?"

Tiba-tiba Axel bertanya karena dia merasa bahwa uang itu akan lebih aman kalau sudah berada di kantongnya sendiri.

Hiro langsung menjawab: "Tidak masalah!"

"Pa, besok kita berdua ke bank bersama saja setelah itu aku akan mentransferkan uangnya ke

rekeningmu!"

Pada saat itu Axel baru tertawa, "Hahaha, bagus sekali!"

"Hiro, bekerjalah dengan baik. Kau tenang saja, tidak ada yang bisa mengusirmu dari perusahaan konstruksi!"

"Kalau Reva bilang ingin memeriksa akun rekening lagi, kau katakan saja kepadaku dan aku akan langsung mengusirnya keluar dari rumah keluarga Shu kita!"

"Hmm, aku ini belum mati. Mereka belum ada hak untuk mengambil alih urusan keluarga Shu kita sekarang!"

Hiro sangat gembira sekali, "Pa, dengan ucapanmu ini, aku bisa bekerja dengan tenang dan percaya diri!" "Kau tenang saja, keluarga Shu kita pasti akan menjadi meraup keuntungan terbanyak kali ini!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report