Menantu Dewa Obat

Bab 976

Melihat ekspresi Axel yang seperti itu, Hiro tahu bahwa dia takut.

Hiro buru buru berkata, "Pa, bu... bukannya aku tidak mau bertanggung jawab atas masalah ini."

"Masalahanya adalah kalau aku yang memikul tanggung jawab itu, kalian pasti akan terkena dampaknya."

"Akun rekening aku pasti akan di cek. Nantinya saat akun rekening aku dicek, mereka pasti akan melihat ada nama kalian disana, kan?" "Begitu masalahnya diperbesar maka hal itu... akan menjadi repot."

“Tidak masalah kalau aku yang dikurung selama beberapa tahun tetapi kau dan mama tidak akan tahan dengan penderitaan seperti itu.” "Pa, bagaimana kalau kita... kita cari cara lain saja....."

Axel tertunduk seolah-olah dia sudah sangat tua.

Beberapa waktu yang lalu dia baru saja memamerkan mobil baru, jam tangan dan uang 1 milyar yang ada di kartunya sepanjang hari.

Sekarang tiba tiba dia merasa barang-barang dan uang ini adalah bukti-bukti yang bisa digunakan untuk menggugatnya!

Kalau sampai masalah ini menjadi serius, dia dan Alina pasti akan terseret dan tak satupun dari mereka yang bisa kabur dari masalah ini. "Bagaimana... bagaimana bisa begitu? Bagaimana bisa begitu?"

Axel memegangi kepalanya sambil menghela nafas. Dia juga berada di ambang kehancuran sekarang.

Diam

diam Hiro merasa sangat gembira. Ini adalah hal yang dia inginkan.

"Pa, bagaimana kalau biar Reva sendiri saja yang memikul tanggung jawab ini..." ujar Hiro dengan suara kecil.

Nara langsung berkata, "Apa - apaan itu? Kalau Reva yang memikul tanggung jawabnya, apa lantas rekeningnya tidak perlu diperiksa?"

"Hiro, hatimu ini benar benar sangat jahat!"

Hiro langsung menjawabnya, "Kak Nara, Reva kan CEOnya."

"Dia bisa mengatakan bahwa semua ini adalah idenya dan dia sendiri yang mengaturnya."

"Dengan begitu, kami juga hanya mengikuti perintahnya saja sehingga masalah ini tidak akan menjadi terlalu besar dan tidak akan menyeret papa dan mama kita."

Nara sangat marah sekali, "Kalau begitu apa kau tahu seberapa berat hukuman yang akan Reva dapatkan nantinya?"

Hiro tersenyum, "Kak Nara, yang penting masalah ini tidak menyeret papa dan mama serta keluarga kita dulu

sekarang."

"kakak ipar masih muda dan schat jadi tidak masalah kalau dia dikurung beberapa tahun lagi."

"Tetapi papa dan mama sama sekali tidak akan tahan tahan penderitaan seperti itu!"

"Kak Nara, memangnya kau ingin melihat papa dan mama-mu yang sudah tua ini dijebloskan ke penjara?"

Nara sangat marah sekali. Ucapannya ini masih ucapan manusia bukan?

Axel mengangkat kepalanya dan menatap Reva. Sangat jelas bahwa dia tersentuh dengan ucapan Hiro. "Reva, kau..."

Begitu Axel membuka mulutnya, Nara sudah langsung memotong ucapannya: "Pa, kau jangan pernah mengharapkannya!" "Semua masalah ini terjadi gara

sendirian?"

gara perbuatan kalian, kenapa jadi Reva yang harus menanggung semua ini

"Biar aku beritahu kepada kalian, aku tidak akan pernah setuju dengan hal ini!"

Axel sangat geram sekali, "Nara, apa kau benar benar ingin melihat aku dan mamamu dikurung di penjara?"

"Kalau maksud hatimu memang seperti itu lebih baik biar aku dan mamamu saja yang menanggung semua dan mengatakan kepada mereka bahwa semua itu adalah ide kami, bagaimana?”

"Nantinya kalau mamamu dan aku mati di penjara juga tidak apa apa. Lagipula kita berdua sudah tua dan tidak berguna. Kalau tetap tinggal di rumah ini juga hanya akan merepotkan kalian." "Kalau kalian masih punya rasa bakti, carikan saja tempat untuk menguburkan kami."

"Kalau kalian sudah tak peduli lagi maka anggap saja kalian tidak punya lagi orang tua ini, oke?"

Nara sangat marah sekali hingga matanya memerah.

Hana menggunakan kesempatan itu untuk berkata dengan lantang, "Reva, sekarang kau katakan keputusanmu dengan lugas, apa kau setuju membantu papa dan mama mempertanggungjawabkan masalah

ini?"

(

"Kau hanya perlu menjawab dengan kata ya atau tidak saja!"

Air muka Nara berubah dan baru saja dia hendak berbicara,

Ketika pada saat ini pintu kamar tiba tiba terbuka dan tampak Alina yang berlari masuk dari luar dengan panik/

"Celaka, telah terjadi sesuatu...”

Semua orang langsung menoleh dengan serempak. Axel menatapnya dan berkata, "Kita semua sudah tahu tentang masalah di kawasan villa."

Dengan panik Alina berkata, "Bukan tentang kawasan villa, tetapi ini tentang Hiro."

"Entah bagaimana akun rekening perusahaan sudah terekspos dan semua catatan transferan kita sudah

ketahuan......"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report