Menantu Dewa Obat

Bab 977

Mendengar hal ini, Axel langsung merosot di sofanya. Hal yang paling dia khawatirkan akhirnya terjadi juga.

Kalau akun rekening ini sudah terekspos maka dia dan Alina juga tidak akan bisa mengelak hubungan mereka dengan masalah ini.

Hiro juga tercengang. Tadinya dia ingin menggunakan transferan uang ini untuk memeras Axel dan Alina

agar membuat mereka memaksa Reva untuk menerima hukuman atas masalah ini.

Sekarang begitu akun rekening ini terekspos maka dia juga tidak punya apa-apa yang bisa dijadikan alat untuk memeras lagi.

"Ba... bagaimana akun rekening itu bisa terekspos??"

Ujar Axel dengan gemetaran.

Alina: "Dari kabar yang aku dengar, sepertinya... sepertinya akun rekening itu sengaja diungkapkan oleh keluarga Yu."

Axel langsung menggigil ketakutan. Dengan suara bergetar dia berkata, "Pantas saja aku merasa heran mengapa mereka semua melakukan divestasi. Ternyata..... ternyata mereka sudah merencanakan hal ini sejak

awal..."

Wajah Hana memucat lalu dengan suara bergetar dia berkata, "Kita harus bagaimana sekarang?"

Di dalam akun rekening ini juga tercatat catatan pembelanjaan dan konsumsinya. Dia juga tidak dapat mengelak dari hal ini.

Beberapa orang di ruangan itu hanya bisa terdiam. Axel dan Alina langsung menatap Nara.

Nara menggertakann giginya sambil berkata, "Sejak awal aku sudah bilang, kalian tidak bisa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani kalian!"

"Tetapi kalian sama sekali tidak mau dengar dan masih bilang kalau ini adalah intrik bisnis?"

"Sekarang, lihatlah pembalasan karmanya sudah datang, kan?"

"Apa kalian tahu bahwa mitra kerjasama kita kali ini termasuk keluarga Yu?"

"Apa kalian mengira keluarga Yu semuanya bodoh sehingga kalian bisa melakukan ini untuk mengelabui keluarga Yu?"

"Sekarang setelah masalahnya menjadi seperti ini, menurut kalian apa yang harus kita lakukan?"

Axel dan Alina merasa sangat menyesal. Mereka menyesali diri mereka yang tidak mau mendengarkan nasehat Nara pada waktu itu.

Bahkan mereka juga mulai menyesal kenapa mereka menyuruh Hiro pergi ke perusahaan konstruksi?"

Kalau tidak ada Hiro, mereka malah bisa mendapat uang sekitar 50 milyar dengan pikiran yang tenang. Ini juga adalah hal yang sangat bagus.

Tetapi sayangnya, gara-gara masalah ini mereka bukannya mendapatkan keuntungan malah akan menghadapi keluarga Shunya yang berada di ambang kehancuran.

Saat semua orang sedang terdiam akhirnya Reva membuka mulut, "Pa, Ma, sebenarnya masalah ini juga bukannya tidak ada solusi."

"Aku bisa mencoba mencari seseorang untuk menggalang dana atau menalangi dananya dulu agar kita bisa mengembalikan uang para pembeli itu."

"Dengan begitu, orang-orang ini juga tidak akan mencari dan menggugat kita lagi."

Axel dan Alina saling menatap. Kemudian dengan suara rendah Alina berkata, "Reva, apa... apa kau tahu seberapa banyak uang yang harus dikumpulkan?"

"Dengar dengar uang yang harus dikembalikan itu sekitar 50 sampai 60 milyar dolar!"

"Kau mau cari dimana uang sebanyak itu?"

Reva: "Aku akan mencari caranya."

"Apapun yang terjadi, kita tetap harus mencoba caranya!"

Axel dan Alina menghela nafas lalu mereka hanya bisa mengangguk dengan tak berdaya.

"Oke, aku akan menyerahkan masalah perusahaan konstruksi ini kepadamu!"

"Reva, kau... kau jangan mengecewakan kami yah!"

Reva mengangguk dan baru saja hendak pergi ketika Nara menghentikannya.

"Pa, Ma, tunggu sebentar, ada yang ingin aku jelaskan dulu!"

Alina mengerutkan keningnya lalu bertanya, "Kau ada masalah apa lagi?"

Nara menjawabnya, "Pa, Ma, tidak masalah kalau kali ini Reva yang pergi untuk mengumpulkan dananya."

"Tetapi, aku harap di kemudian hari kalian jangan ikut campur dalam urusan perusahaan konstruksi lagi!"

"Dan juga, Hiro harus dipindahkan. Di kemudian hari, kalian juga tidak boleh memasukkan orang- kalian ke dalam perusahaan konstruksi lagi!" Dengan terburu buru Hana berkata, "Kak, apa... apa yang kau bicarakan?"

"Ini kan bisnis dan perusahaan kita sendiri, memangnya kenapa kalau suamiku bekerja di sana?"

orang

"Nara, papa dan mama masih hidup. Sejak kapan kau punya hak untuk membuat keputusan di rumah ini..."

Axel Jangsung menggebrak meja, "Hana, tutup mulutmu!"

"Biar aku beritahu yah, aku sudah memikirkan hal ini!"

"Meskipun Nara tidak mengatakannya, aku juga tidak akan pernah mengijinkan Hiro untuk tetap berada di

perusahaan konstruksi lagi."

"Orang seperti dia ini, hanya bisa mengacau dan lebih banyak gagalnya. Dengan dia yang tetap berada di sana hanya akan membuat perkembangan perusahaan konstruksi terganggu!" "Mulai sekarang, Hiro, kau tidak diijinkan untuk masuk ke perusahaan konstruksi lagi."

"Kalau tidak, lebih baik kau enyah saja dari rumah keluarga Shu!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report