Menantu Dewa Obat

Bab 980

Setelah selesai makan, Hana kembali ke kamarnya dengan marah dan membanting semua barang yang ada di tempat tidurnya ke lantai.

"Aku benci! Benci aku!"

"Si pengecut ini kenapa tiba

tiba bisa mendapatkan dukungan papa dan mama?!"

"Kalau begini terus, cepat atau lambat... kita berdua pasti akan diusir dari rumah ini oleh mereka!"

Ujar Nara sambil menggertakkan giginya.

Hiro menghela nafas. Masalah yang terjadi kali ini memang terlalu gawat.

Mereka hampir saja membuat perusahaan konstruksinya bangkrut. Apalagi perusahaan ini memiliki penghasilan yang nilainya miliaran.

Jadi wajar kalau Axel dan Alina mengeluh atas tindakannya.

Namun yang paling tidak bisa dià terima adalah kenyataan bahwa Axel dan Alina yang sangat mendukung

Reva.

Di dalam keluarga ini, selama Axeel dan Alina tidak mendukung Reva maka dia masih punya kesempatan. Namun, kalau kedua orang ini sudah mendukung Reva maka dia akan kehilangan semua kesempatan itu. “Hanaa, masalah yang terjadi kali ini memang agak parah.”

"Aku rasa kita harus mencari cara lain agar papa dan mama memusuhi Reva lagi!"

"Kalau tidak, ke depannya kita berdua tidak akan punya hak lagi untuk berbicara di dalam keluarga ini!"

Ujar Hiro dengan suara rendah.

Hana mengepalkan jemarinya dan matanya mengerjap dengan dingin. Dia juga sedang memikirkan cara untuk menghadapi Reva.

Selanjutnya untuk beberapa hari ke depan, Reva sibuk dengan urusan di perusahaan konstruksi.

Tiger dan Herman juga sudah kembali bekerja lagi di perusahaan konstruksi. Herman yang menjabat sebagai manajer umum akan bertanggung jawab atas dekorasi di kawasan villa itu nantinya. Dan satu demi satu dari para pemegang saham yang sebelumnya juga telah kembali ke perusahaan ini.

Melalui jaringan koneksinya, Desmond menghubungi sekelompok orang untuk membeli villa - villa itu.

Dalam kurun waktu kurang dari tiga hari saja, semua villa yang sebelumnya telah diajukan untuk pengembalian dananya sudah terjual semua.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Reva sedang berencana untuk melakukan sesuatu yang besar bersama dengan Kenji Shim.

1/1

Mereka akan membangun sebuah rumah sakit di dekat area villa ini dan dokter Tanaka juga akan berada disini untuk melakukan prakteknya sehingga bisa menarik lebih banyak orang lagi untuk membeli rumah di

sini.

Reva tidak mengerti tentang pembangunan fasilitas pendukung tersebut.

Namun, Kenji sendiri adalah seorang ahli dalam bidang ini sehingga secara pribadi dia mengirim orang orang untuk datang membantu demi untuk menaikkan derajat kawasan villa ini ke level yang lebih tinggi. Reva menyerahkan semua masalah ini kepada Herman karena dia akan terus memegang ahli atas urusan

disini.

Sedangkan Reva, dia lebih sering berada di rumah sakit.

Untuk beberapa waktu ini Devi juga cukup sibuk. Penggalangan dana untuk yayasannya sudah mencukupi sehingga sehari-harinya dia sangat sibuk dalam membantu para pasien miskin dan kehidupannya juga menjadi semakin berwarna.

Sesuai dengan ucapan Devi yang dulu, dia ingin mewujudkan hal ini agar Reva kagum kepadanya!

minum dengan teman teman lamanya, melainkan Sekarang dia tidak lagi pergi ke diskotik dan minum menghabiskan sebagian besar waktu dan energinya untuk membantu para pasien miskin.

Dia bahkan pergi mencari para teman teman lamanya yang merupakan anak dari keluarga kaya dan meminta mereka untuk menyumbang dana ke yayasan medisnya.

Tadinya orang – orang ini mengira Devi sudah gila. Tiada angin dan hujan tiba-tiba Devi menggalang dana medis untuk yayasan.

Namun, karena Devi yang semakin sering melakukannya akhirnya secara perlahan mereka mendapati bahwa Devi memang serius melakukannya sehingga ada banyak orang yang sangat mengagumi Devi. Karena pengaruh keluarga Tanaka akhirnya Devi telah menerima banyak sumbangan untuk yayasannya.

Dan hal ini bahkan telah dipublikasikan di berita dan dipuji oleh semua orang di kota.

Setiap kali dokter Tanaka mengatakan hal ini, dia akan tertawa dengan lebar.

Dia selalu mengira bahwa cucunya ini terlalu manja.

Dan perubahan Devi yang seperti ini benar hidupnya.

benar membuat dia merasa sangat puas sekali untuk seumur

Dan demi untuk alasan ini, keluarga Tanaka benar-benar sangat berterima kasih kepada Reva.

Sorenya, begitu Reva kembali ke departemennya, dia melihat Devi yang sedang duduk disini sambil merajuk.

"Adubh, nona Tanaka, siapa lagi yang membuat kau marah?"

Ujar Reva sambil tertawa.

Begitu melihat Reva, ekspresi wajah Devi agak mengendur sedikit.

Sambil menghela nafas, dia berkata dengan suara kecil, "Kak Reva, kau tahu tidak, hari ini aku baru saja bertemu dengan seorang pasien." "Haihh, kalau ngomongin dia, aku benar-benar kesal!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report