Menantu Dewa Obat

Bab 979

Setelah keributan yang terjadi selama beberapa hari, akhirnya masalah di kawasan villa berangsur teratasi.

angsur

Selama beberapa hari ini, Axel dan yang lainnya terus memperhatikan masalah perusahaan konstruksi.

Mereka mengetahui bahwa hanya 30% orang saja yang mengajukan pengembalian dana sedangkan yang lainnya itu pada akhirnya tidak mengajukan pengembalian dana. Axel dan yang lainnya terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

Harus diketahui, pada situasi waktu itu semua orang berteriak

teriak untuk melakukan pengembalian dana.

Axel mengira kalaupun Reva benar-benar bisa menggalang dana juga pasti akan sulit untuk menyelesaikan situasi saat ini.

Namun, siapa sangka kalau pada akhirnya orang yang hendak mengajukan pengembalian dana itu tidak banyak dan kebanyakan dari mereka memilih untuk tetap tinggal disini.

Kalau dilihat dari situasinya ini maka perusahaan konstruksi sama sekali tidak perlu mengembalikan banyak

uang.

Ditambah lagi dengan Tiger yang mulai beraksi maka semua pemeriksaan itu dapat dilewati dengan lancar.

Pada akhirnya, perusahaan konstruksi dapat menyelesaikan masalah ini hanya dengan sedikit biaya atau hampir tanpa biaya.

Setelah selesai makan malam, Axel mengangkat gelas anggurnya dan berkata dengan penuh emosional,

"Reva, dulu aku benar benar telah meremehkanmu!"

"Anak ini, kau benar

benar sangat cekatan dalam menyelesaikan masalah!"

"Aku tidak menyangka bahwa masalah yang merepotkan seperti itu bisa diselesaikan olehmu dengan begitu cepat!"

Alina juga mengangguk – anggukkan kepalanya, “Ya, aku pikir perusahaan konstruksi sudah mau bangkrut!"

"Di luar dugaan, perusahaan konstruksinya malah baik-baik saja pada akhirnya.

"Di

"Reva, kau menangani masalah ini dengan sangat bagus!"

Nara sangat senang sekali melihat pengakuan orang tuanya terhadap Reva sehingga membuat dia merasa bahwa kehidupannya jauh lebih baik sekarang. Hana dan Hiro tampak tidak senang.

Setelah keduanya mengetahui bahwa masalah di perusahaan konstruksi sudah diselesaikan membuat mereka berdua merasa kecewa.

Harus diketahui bahwa Reva telah mengambil semua uang yang ada di kattu bank mereka.

Barang-barang yang mereka beli sebelumnya, yang bisa dikembalikan telah dikembalikan sedangkan yang

1/3

tidak bisa dikembalikan, barangnya dijual sebagai barang bekas dan hasil dari penjualannya ditransferkan ke dalam rekening perusahaan.

Dengan kata lain, setelah semua usaha dan upayanya untuk waktu yang lama ini, akhirnya mereka sama sekali tidak mendapatkan apa-apa. Dan hal ini membuat mereka berdua sangat geram.

Awalnya mereka mengira bahwa Reva sama sekali tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini dan mereka masih ingin menunggu untuk melihat Reva dipermalukan.

Di luar dugaan, Reva malah bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat sehingga membuat keduanya sangat marah.

Sekarang kedua orang tuanya sangat memuji Reva sehingga membuat mereka berdua menjadi lebih tidak senang lagi.

Tiba-tiba Hana berkata, "Kakak ipar, aku benar-benar tidak mengerti."

"Mengapa sebelumnya semua orang berteriak - teriak dan menuntut untuk meminta pengembalian dana, tetapi setelah kau menanganinya, semua orang jadi tidak lagi menuntut untuk meminta pengembalian dana?"

"Kakak ipar, kau pasti sengaja menyuruh mereka untuk meminta pengembalian dananya, kan?"

"Kau yang melakukan begitu banyak upaya itu hanya karena sengaja ingin mengusir keluarga Shu kita keluar dari perusahaan konstruksi, kan?"

Nara mengernyitkan keningnya, Hana sengaja melemparkan kesalahan ini kepada Reva.

Sebelum dia bisa membuka mulutnya untuk membantah, Axel sudah langsung berkata duluan, "Hana, apa yang kau katakan?"

"Bagaimana mungkin kakak iparmu melakukan hal seperti itu?"

Hana merasa tidak senang, "Kalau begitu coba kau jelaskan kepadaku mengapa orang meminta pengembalian dana lagi setelah Reva menangani masalah ini?" Axel terdiam sejenak.

Dengan dingin Nara berkata, "Apa hal ini masih perlu dijelaskan?"

orang ini tidak lagi

"Orang-orang ini tidak lagi meminta pengembalian dana karena mereka semua percaya kepada Reva!"

"Percaya! Apa kau tahu apa artinya itu?"

"Hiro telah kehilangan integritasnya sehingga tidak ada orang yang percaya kepadanya. Itu sebabnya dia menerima akibat seperti itu!"

"Sedangkan kakak iparmu, orang-orang ini percaya kepadanya sehingga mereka tidak lagi meminta pengembalian dana!"

Hana tetap merasa tidak senang, "Sejak kapan suami aku kehilangan integritasnya?"

Nara mendengus dingin dan merasa malas untuk mempedulikannya.

Dengan marah Hana berkata, "Nara, kau katakan kepadaku dengan jelas!"

"Atas dasar apa kau menghina orang?"

Axel mendelikkan matanya kepadanya, "Teriak apa hah?"

"Sejak kapan suamimu kehilangan intergritasnya? Memangya kau sendiri tidak tahu?"

"Lihat saja semua trik trik kecil yang kalian lakukan, apa aku harus mengatakan semuanya dengan jelas?"

Hana langsung membeku. Kali ini kedua orang tuanya bahkan tidak lagi membelanya.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report