Menantu Dewa Obat -
Bab 1007
Bab 1007
Wajah pria itu memucat, dia tampak ragu untuk waktu yang cukup lama kemudian akhirnya dia mengambil pena dan kertas itu.
Reva mengangguk dengan puas kemudian melirik yang lainnya, "Bagaimana dengan kalian?"
"Apa mau coba juga?"
Semua orang segera mengambil pena dan kertasnya dengan terburu-buru dan mulai menulis.
Sedangkan Johnson, dia masih saja menggertakkan giginya.
Reva meliriknya, "Barusan aku hanya memotong jari tangan kirimu saja. Kau masih punya tangan kanan untuk menulis!"
"Kalau kau tidak mau menulis juga tidak apa-apa, aku akan memotong semua jari tangan kananmu sekarang juga!"
"Kau boleh coba untuk melihat apakah aku punya nyali itu atau tidak!"
Wajah Johnson memucat namun akhirnya dia tetap mengambil pena dan kertasnya kemudian mulai menulis.
Reva duduk di sofa sambil memperhatikan semua orang ini dengan tenang.
Setelah sekitar setengah jam lebih, dia mengambil semua kertas ini dan melihatnya lagi.
Orang-orang ini tidak menulis terlalu banyak. Kabar yang Reva dapatkan malah lebih banyak daripada apa yang mereka tulis. Namun, ini juga bukan masalah besar.
Yang penting, semua ini ditulis oleh anak buah Johnson sehingga hal ini bisa dijadikan sebagai kesaksian untuk melawan keluarga Park! Satu jam kemudian, terdengar suara ketukan dari luar pintu.
Begitu Johnson mendengar suara ketukan itu, dia langsung melompat dan berseru dengan suara gemetaran, “Pa, pa, selamatkan aku..."
Vanni juga tampak sangat bersemangat. Dia menatap Reva dengan kesal. Sambil menggertakkan giginya dia berkata, "Reva, kepala keluarga Park ada disini, mampuslah kau!"
"Aku sudah bilang, kak Johnson adalah orang yang tidak bisa kau ganggu dengan seenaknya. Aku sudah menyuruhmu untuk cepat enyah dari sini."
"Tetapi kau sendiri yang tidak mau dengar jadi kau tidak bisa menyalahkan orang lain."
"Ini masalah yang kau cari sendiri!"
Reva menunjukkan senyum menghina lalu membuka pintunya dengan santai.
Tampak sekelompok orang masuk dari luar sambil dipimpin oleh seorang pria bertubuh sedang.
Pria ini adalah Greg Park, kepala keluarga Park.
Dia dan Reva sudah pernah bertemu sebelumnya.
Pada saat keluarga Yu mengadili Reva di waktu dulu, semua kepala keluarga dari keluarga terpandang itu pergi
ke sana.
Melihat kondisi putranya yang menyedihkan membuat Greg tidak bisa menyembunyikan ekspresi jahat di wajahnya.
"Ternyata tuan Lee, aku pikir siapa?"
"Aku tidak tahu bagaimana putraku yang tidak berbakti ini telah menyinggungmu tiran Lee. Bisa bisanya kau melakukan hal ini pada mereka?"
"Tuan Lee, mentang - mentang ada tuan Austin yang menjadi bekinganmu jadi kau benar benar meremehkan kesepuluh keluarga terpandang seperti kita ini, yah?!" Greg yang baru datang sudah langsung menggunakan nama kesepuluh keluarga terpandang itu untuk menekan Reva.
Vanni tertegun. Dia tidak menyangka bahwa orang sehebat Greg pun bisa mengenal Reva?
Reva tersenyum lalu dia langsung berjalan menghampiri Greg dan menampar wajahnya.
Semua orang yang ada di sekitarnya langsung terpaku. Tidak ada satu orang pun yang bisa membayangkan bahwa Reva akan sebegitu beraninya.
Terutama Vanni, dengan matanya yang membulat dia hanya punya satu pikiran di benaknya: Ini adalah pemuda yang terlalu berani!
"Cari mati!"
Seorang lelaki tua yang ada di samping kepala keluarga Park memaki dengan marah dan dia segera menerjang ke arah Reva.
Reva tidak menunda waktunya, setelah bertarung tiga jurus dengan lelaki tua itu lalu dia mencari kesempatan untuk bertumpu di dinding dan langsung menabrak si lelaki tua itu.
Air muka Greg langsung berubah. Lelaki tua ini adalah pengawal pribadinya yang berilmu tinggi.
Namun di luar dugaan, begitu menghadapi Reva, dia bahkan tidak bisa menahan lebih dari tiga jurus. Kekuatan Reva ini juga terlalu mengerikan, kan?
Saat melihat semua orang di belakangnya hendak bergerak, lalu dengan cepat Greg melambaikan tangannya yang mengisyaratkan mereka untuk berhenti. Kalau perkelahian ini benar-benar dilakukan, meskipun ada begitu banyak orang di sisinya namun mereka juga belum tentu bisa mengalahkan Reva. Sebaliknya, kalau Reva ingin membunuhnya, dia juga tidak akan bisa kabur!
Greg mengusap-usap wajahnya lalu dengan dingin berkata, "Tuan Lee, tamparan yang kau berikan ini mengenai kesepuluh keluarga terpandang kami!" Reva mendengus dengan dingin, "Benarkah?"
“Lalu semua hal — hal keterlaluan yang dilakukan oleh putramu ini juga apa dilakukan bersama dengan kesepuluh keluarga terpandang?" Greg: "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!"
"Putraku tidak pernah melakukan hal-hal yang keterlaluan!"
Reva mengangkat beberapa lembar kertas di tangannya, "Anak buah putramu sendiri telah menuliskan semua hal yang dia lakukan disini." "Aku tidak tahu bagaimana perasaan kesepuluh keluarga terpandang itu setelah melihat hal-hal ini!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report