Menantu Dewa Obat -
Bab 1014
Bab 1014
Melihat Miguel yang berjalan pergi, mata Krofert langsung tampak berkilau.
"Bagus sekali, nanti saat Miguel mendapatkan posisinya sebagai kepala keluarga Park, maka itu berarti keluarga Park juga sudah ditaklukkan!"
"Dari sepuluh keluarga terpandang itu, kita sudah menaklukkan tiga diantaranya."
Ujar Krofert dengan lembut.
Seorang pria muram yang berada di sebelahnya mendengus dengan dingin dan berkata, "Guru, kau memang lebih berpengalaman dan banyak akal!"
"Hmm, orang-orang di tujuh puluh dua sekte itu semuanya memang idiot."
"Kalau kita sudah sampai di kota Carson, tentu saja kita harus meminta penduduk setempat untuk membantu kita mencarinya."
"Mereka benar-benar bodoh dengan berlari kesana kemari dan mencarinya sendiri. Bagaimana mungkin mereka bisa menemukannya?"
"Huh, nanti setelah menemukan gadis itu, kita akan pulang dan menyerahkannya kepada master Blynx, master sihir kita. Guru, dengan begitu kita telah membuat suatu pencapaian yang luar biasa!" "Pada saat itu, kau pasti akan menjadi orang kepercayaannya master Blynx!"
Kedua pria lainnya juga ikut tertawa. Kalau ada salah satu dari mereka yang sukses maka mereka semua juga
akan kecipratan berkahnya.
Kalau Krofert bisa menjadi orang kepercayaan master Blynx maka mereka juga pasti akan bisa mengikuti jejaknya.
Krofert tersenyum sambil menatap gadis yang ada di sebelahnya, "Rosa, sepertinya kau sangat suka dengan tempat ini?" Ekspresi gadis itu langsung berubah, dia buru-buru berkata, "Guru, aku..... aku tidak bermaksud seperti itu....."
"Ini baru pertama kalinya aku mengunjungi tempat seperti ini sehingga membuat aku agak penasaran..."
Krofert mengibaskan tangannya, "Kau tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi."
"Sekarang sudah tidak sama seperti dulu lagi. Tidak setiap orang dari suku Maui harus tetap tinggal di Maui."
"Sebenarnya, kita juga harus berhubungan dengan dunia luar dan membawa kembali beberapa hal yang lebih baik ke suku Maui kita." "Rosa, kalau bisa, aku harap kau bisa tetap berada di dunia luar sini."
"Dengan kemampuanmu itu, aku yakin kau pasti bisa mendapatkan banyak hal dan membawakan kami sumber daya yang lebih banyak!" Rosa tampak agak terkejut, "Guru, apa... apa ini benar?"
Krofert terkekeh: "Ada terlalu banyak hal baik di dunia luar ini."
"Serangga sihir yang kau kembangkan itu juga tidak bisa digunakan di Maui. Serangga itu paling cocok kau gunakan di luar Maui."
"Sudah waktunya bagi kita, suku Maui, untuk menempatkan beberapa catur di dunia luar dan menciptakan beberapa bisnis milik kita!"
Pada saat ini, salah seorang pria yang ada di sebelahnya langsung tersenyum dan berkata, "Guru, kalau kita benar benar bisa membuat beberapa bisnis, maka di kemudian hari kalau aku ingin memakan beberapa makanan ini, adik seperguruanku ini juga bisa membawanya pulang untukku!"
Krofert terkekeh lalu mengangguk, "Tidak hanya makanan tetapi juga beberapa macam barang yang lebih langka seperti bahan-bahan obat yang sulit kita dapatkan."
Ketiga pria lainnya itu langsung menatap Rosa.
Rosa menarik nafas dalam-dalam dan langsung mengangguk, "Guru, kau tenang saja. Aku pasti tidak akan mengecewakanmu!"
Krofert mengangguk senang. "Bagus sekali."
"Kau bisa pergi sekarang."
"Aku rasa si Miguel itu sepertinya tertarik padamu. Kau dapat pergi mencarinya dulu kemudian kau bisa mengambil alih aset keluarga Park secara perlahan sebagai titik awal usahamu!"
Rosa tampak ragu-ragu sejenak lalu dengan suara kecil dia berkata, "Guru, apa tidak terlalu mudah, kalau hanya ingin mengambil alih aset keluarga Park?"
"Aku justru berpikir apa lebih baik kita temui si Reva itu dulu?"
"Orang ini mampu membunuh guru Aciel. Aku ingin membalaskan dendam guru Acie!!"
Air muka Krofert langsung berubah, dia segera mengibaskan tangannya: "Tidak boleh!"
"Jangan sampai kau mengganggu pria ini!"
Rosa terkejut, "Mengapa?"
Ekspresi Krofert tampak tegang: "Serangga sihir roh guru Aciel saja sudah dikeluarkan tetapi dia juga masih saja tidak bisa menghindari malapetaka itu."
"Dengan begitu, sangat jelas bahwa Reva ini tidak mudah untuk dihadapi. Kau pasti bukan lawannya!"
"Kalau tidak, kau kira kenapa aku membuat rencana seperti ini? Kenapa aku hendak memperalat orang-orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu untuk menghadapinya?"
"Karena aku bahkan tidak yakin kalau aku bisa mengalahkannya!"
"Rosa, kau harus ingat, di luar sana ada beribu-ribu macam bahaya yang mengancam, kau harus sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu!"
Rosa mengangguk dengan tak berdaya namun tatapan matanya tetap saja tampak tidak rela. Diam-diam dia bergumam di dalam hatinya, "Tidak peduli seberapa hebatnya dia, tetap saja dia hanyalah seorang laki-laki!"
"Asalkan kau adalah seorang pria, maka kau pasti tidak akan bisa lepas dari rok delimaku."
"Hmm, aku justru malah ingin menanganinya sendiri dengan kedua tanganku ini!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report