Bab 990

Joyce sangat marah sekali hingga airmatanya mengalir keluar. Dia terbaring di tempat tidurnya sambil mengerang.

Alina tampak tak berdaya, "Mengapa Vanni bisa menjadi seperti ini?"

Joyce menghela nafas, "Aku juga tidak tahu."

"Waktu SMA dulu dia masih baik-baik saja. Namun setelah kuliah selama setengah tahun ini tiba-tiba dia berubah menjadi seperti ini."

"Sepanjang hari kerjaannya hanya membeli baju, kosmetik baru dan selalu mendandani dirinya."

"Setelah kembali, setiap malam selalu tidak pulang ke rumah."

"Kalau tidak sedang pergi bermain di luar, dia akan pulang untuk meminta uang kepadaku."

"Sudah beberapa lama ini, hubungan diantara kita berdua sepertinya tidak ada lagi yang dibicarakan selain uang."

"Aihh, coba kau bilang mengapa anak ini bisa menjadi seperti ini?"

Alina mengernyitkan keningnya, "Pasti teman-teman berandal di sekolahnya itu yang telah mempengaruhinya!"

Joyce mengangguk - anggukan kepalanya lalu sambil menghela nafas dia berkata, "Haihh, aku juga sudah memberitahunya berkali-kali agar jangan bergaul dengan orang-orang itu." "Tetapi... tetapi dia sama sekali tidak mendengarkanku. Aku benar

benar tidak berdaya..."

Reva memikirkannya sejenak lalu dengan lembut berkata, "Tante, kau istirahat dan jaga kesehatanmu sendiri dengan baik saja."

"Nanti aku akan pergi untuk melihat sebenarnya apa yang telah terjadi padanya!"

Dengan cepat Joyce mengibaskan tangannya, "Reva, kau... kau jangan pergi..."

"Entah orang macam apa teman

temannya itu, mereka itu hanya sekelompok bajingan."

"Kau lihat, aku... aku saja sudah terluka oleh mereka semua..."

Reva tersenyum, "Tidak masalah!"

"Bajingan? Huh, orang-

orang seperti ini paling mudah diatasi!"

Alina juga mengangguk - anggukkan kepalanya, "Benar, Joyce, kau jangan khawatir."

"Reva kita ini masih bisa diandalkan dalam menangani masalah!"

Setelah beberapa kejadian ini, akhirnya Alina mulai mengubah sikapnya terhadap Reva.

Selain itu, dia juga tahu ada Tiger yang siap membantu Reva.

Bajingan dan preman macam apapun sama sekali tidak ada artinya di depan Tiger!

Reva berjalan keluar dari dalam bangsal. Devi berdiri di sampingnya dengan ekspresi marah, "Reva, kau masih bisa tahan dengan orang seperti ini?" "Kalau aku pasti sudah menampar wajahnya sedari tadi!"

Reva mengedikkan pundaknya. Sejujurnya dia juga benar-benar ingin menampar si Vanni itu barusan.

Namun, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.

Joyce saja tidak tega untuk menamparnya. Jadi kalau sampai dia melakukannya, itu malah akan jadi runyam!

"Kau minta seseorang untuk mengawasi di sini!"

"Kalau nantinya ada masalah, langsung hubungi aku saja!"

ujar Reva yang memberikan instruksi kepadanya.

Devi menganggukkan kepalanya, "Tidak masalah. Serahkan saja hal ini kepadaku!"

Reva membalikkan badannya lalu berjalan kembali ke kantornya. Di dalam perjalanannya dia menelepon Tiger dan meminta dia untuk menyelidiki masalah Vanni.

Kalau mau menangani masalah Vanni maka dia harus mengusir para bajingan yang ada disekitarnya dulu.

Selain itu, orang-orang ini juga telah membuat Joyce terluka parah sehingga Reva tidak bisa duduk diam begitu saja.

Tiger yang telah menerima teleponnya kemudian langsung menyuruh seseorang untuk melaksanakannya.

Bersamaan dengan itu, dia juga memberitahu Reva tentang sebuah kabar buruk lainnya, "Seseorang telah dengan sengaja menaikkan harga bahan dekorasi untuk area villa."

Sekarang, harga bahan dekorasi itu telah meningkat dengan harga minimal tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang sebelumnya. Dan beberapa bahan yang yang langka juga harganya meningkat menjadi 5 hingga 10 kali lipat!

Apalagi bahan-bahan ini sekarang juga sedang habis stoknya jadi meskipun uangnya mencukupi juga belum tentu bisa mendapatkan barangnya.

Dilihat dari situasinya, kalau area villa ini hendak dilengkapi dekorasinya pasti akan memakan

banyak biaya.

Uang yang harus dikeluarkan ini bukan masalah besar tetapi yang paling gawat adalah ada banyak bahan dekorasi yang tidak dapat dibeli sehingga akan membuat proses penyelesaian proyeknya tertunda. Kalau penyelesaian proyeknya tertunda maka hal ini akan membuat mereka tidak mampu melakukan serah terima rumahnya dengan tepat waktu.

Setelah mendengar kabar itu, Reva langsung mengernyitkan keningnya, "Bagaimana mungkin harga bahan bangunan itu bisa tiba tiba naik dan kehabisan stok?"

Dengan suara yang dalam Tiger berkata, "Tuan Lee, aku curiga ada seseorang yang mendalangi hal ini dari belakang layar."

"Mereka sengaja menarik semua bahan menggunakannya."

bahan langka ini agar kita tidak bisa

"Sehingga pada akhirnya, hal ini akan membuat kita tidak bisa menyelesaikan serah terima rumahnya dengan lancar."

"Kau harus tahu bahwa orang-orang yang membeli rumah disini, semuanya adalah orang-orang kaya dari kota Carson dan itu termasuk juga dengan kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson." "Kalau serah terima rumahnya tidak bisa berjalan dengan lancar maka masalahnya pasti akan semakin berat!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report